Pengertian Turnover Turnover atau Perputaran Tenaga Kerja

2.3. Turnover atau Perputaran Tenaga Kerja

2.3.1. Pengertian Turnover

Perputaran karyawan merupakan derajat perpindahan karyawan yang melewati batas syarat kualitas dan kuantitas karyawan dari sebuah perusahaan. Secara umum perputaran karyawan terjadi karena berbagai alasan antara lain: mengundurkan diri, pensiun, dipecat, cacat tetap yang dapat mengganggu proses produksi, meninggal dan promosi ke divisi cabang perusahaan di tempat lain Mangkuprawira, 2004. Perputaran tenaga kerja turnover adalah tingkat perpindahan melewati batas keanggotaan atau lingkungan dari sebuah organisasi. Perputaran karyawan menarik perhatian perusahaan karena mengganggu jalannya operasi, menimbulkan permasalahan moral pada karyawan yang ditinggalkan juga meningkatkan biaya dalam rekrutmen, wawancara, tes, pengecekan referensi, biaya administrasi pemrosesan karyawan baru, tunjangan, orientasi dan pelatihan, serta biaya peluang yang hilang karena karyawan baru harus mempelajari keahlian lingkungan pekerjaan yang baru Simamora, 1995. Menurut Mathis dan Jackson 2001 turnover adalah proses dimana tenaga kerja meninggalkan organisasi dan harus ada yang menggantikannya. Turnover sering diklasifikasikan sebagai sukarela atau tidak sukarela. Turnover sukarela terjadi pada saat tenaga kerja meninggalkan organisasi atas permintaan sendiri yang disebabkan oleh beberapa faktor. Tidak semua turnover itu negatif, kehilangan beberapa karyawan kadang memang diinginkan apalagi bila karyawan yang keluar adalah karyawan yang mempunyai kinerja yang rendah. Menurut Hasibuan 2001 perputaran tenaga kerja adalah perbandingan antara yang masuk dan berhentinya tenaga kerja dari suatu perusahaan. Menurut Mobley 1986 pergantian karyawan adalah berhentinya individu sebagai anggota suatu organisasi dengan disertai pemberian imbalan keuangan oleh organisasi yang bersangkutan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa turnover adalah tingkat perpindahan karyawan dimana karyawan meninggalkan organisasi dan harus ada yang menggantikannya. Turnover tersebut pada tingkat tertentu adalah wajar terjadi dalam setiap perusahaan, namun apabila turnover terlalu tinggi sehingga melewati batas kewajaran maka penyebabnya perlu segera diselidiki dan diatasi agar tidak mengganggu jalannya perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Turnover