Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa turnover adalah tingkat perpindahan karyawan dimana karyawan meninggalkan
organisasi dan harus ada yang menggantikannya. Turnover tersebut pada tingkat tertentu adalah wajar terjadi dalam setiap perusahaan,
namun apabila turnover terlalu tinggi sehingga melewati batas kewajaran maka penyebabnya perlu segera diselidiki dan diatasi agar
tidak mengganggu jalannya perusahaan dalam mencapai tujuannya.
2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Turnover
Perputaran tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adanya perbedaan antara kenyataan yang dihadapi dengan harapan
terhadap keuntungan yang diperoleh dalam pekerjaan baru, kurangnya proses sosialisasi dan tidak adanya program orientasi dan pelatihan.
Disamping itu kepuasan kerja juga akan mempengaruhi tingkat perputaran tenaga kerja dan kemangkiran, kepuasan kerja yang rendah
berakibat tenaga kerja mudah meninggalkan perusahaan dan mencari pekerjaan di tempat lain. Akibat lainnya tingkat absensi akan tinggi
dan akan lebih senang melakukan mangkir kerja Dessler, 1997. Menurut Mobley 1986 faktor-faktor penentu pergantian
karyawan yang umum adalah keadaan ekonomi misalnya tersedianya pilihan-pilihan pekerjaan lain, variabel-variabel keorganisasian
seperti kepemimpinan, sistem pengimbalan, rancang kerja dan variabel individual. Variabel individual terbagi menjadi dua, yaitu
pertama faktor ekstern seperti karier, teman hidup, pertimbangan- pertimbangan kekeluargaan, pilihan waktu luang. Kedua, nilai-nilai
individu yang berkaitan dengan pekerjaan seperti harapan, kemampuan, serapan dan penilaian individu perihal ekonomi ekstern,
faktor-faktor pekerjaan ekstern, faktor-faktor yang menyangkut organisasi mungkin mempunyai hubungan langsung dengan
pergantian karyawan. Model Sebab-akibat dan keterkaitan antar pergantian karyawan yang telah disederhanakan tersebut dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1. Model sebab-akibat dan keterkaitan antar pergantian karyawan yang telah disederhanakan Mobley,1986
Price dalam Mobley 1986 menyajikan suatu model dari faktor- faktor penentu beserta variabel yang mengganggu yang dikaitkan
dengan pergantian karyawan. Gambar 2. menunjukan model Price mengenai faktor penentu dan variabel-variabel yang menghambat.
Price merumuskan faktor-faktor utama pergantian karyawan sebagai tingkat-tingkat pembayaran, pemaduan tingkat peran serta pada
hubungan-hubungan yang utama atau seolah-olah utama, komunikasi yang membantu langsung berkaitan dengan peran prestasi kerja,
komunikasi formal diteruskan secara resmi dan pemusatan tingkat pemusatan kekuasaan. Keempat hal pertama dianggap sebagai
berkaitan secara positif dengan pergantian karyawan, yang kelima yakni pemusatan berkaitan secara negatif. Model Price menentukan
bahwa kepuasan dan kesempatan merupakan variabel-variabel yang mengganggu antara faktor penentu dan pergantian karyawan.
Kepuasan dirumuskan sebagai tingkat sejauh mana para anggota
EKONOMI EKSTERN Misalnya: tingkat
pengangguran, inflasi
VARIABEL INDIVIDU YANG TIDAK MENYANGKUT
PEKERJAAN Misalnya: teman hidup, karier,
tanggungjawab keluarga VARIABEL INDIVIDU YANG
MENYANGKUT PEKERJAAN Misalnya: nilai, harapan, kepuasan
keikatan kemampuan, maksud-
maksud
KELUARTINGGAL VARIABEL-VARIABEL
KEORGANISASIAN Misalnya: luasnya sistem
imbalan sentralisasi rancang pekerjaan
AKIBAT-AKIBAT
berorientasi pada sikap terhadap keanggotaan dalam organisasi. Kesempatan ialah ketersediaan peran-peran pekerjaan-pekerjaan
pilihan lain dalam lingkungan organisasi. Suatu hipotesis pokok Price ialah bahwa perasaan tidak puas hanya mengakibatkan pergantian
karyawan apabila ada kesempatan yang relatif banyak, yakni ada interaksi antara kepuasan dan kesempatan kerja lain.
Gambar 2. Model Price mengenai faktor penentu dan variabel-variabel yang menghambat Price dalam Mobley, 1986
Sementara itu Mobley 1986 memperkenalkan kemungkinan- kemungkinan hubungan perantara yang berkaitan antara kepuasan
kerja dan pergantian tenaga kerja. Model ini mengemukakan bahwa perasaan tidak puas menimbulkan pikiran-pikiran untuk keluar,
mendorong pada pengevaluasian perilaku, mendorong pada pengevaluasian berbagai alternatif lain, bermaksud keluar dan pada
akhirnya pergantian karyawan.
2.4. Hasil Penelitian Terdahulu