Uji Reliabilitas Skala Likert Analisis Kepuasan Kerja

3.6.2. Pengolahan dan Analisis Data 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana alat pengukur itu mampu menjawab tujuan yang diinginkan Ancok, 1995. Hasil dari uji validitas adalah untuk mendapatkan pertanyaan yang valid dari sejumlah pertanyaan yang sudah dilemparkan lebih dulu kepada para responden, jumlah pertanyaan yang valid setelah yang gugur dibuang kemudian diuji kembali dengan metode reliabilitas Umar, 2004. Menurut Ancok 1995 tahapan uji validitas adalah: 1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur. 2. Melakukan uji coba skala pengukur, minimal terhadap 30 orang responden. 3. Mempersiapkan tabulasi jawaban. 4. Menghitung korelasi dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment pearson, sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = ] Y n ][ X n [ Y X XY n Y X r 2 2 2 2 hitung ………..1 Dimana: r = angka korelasi N = Jumlah sampel X = Skor pernyataan tiap nomor Y = Skor total

2. Uji Reliabilitas

Keterandalan ditentukan dengan menggunakan rumus alpha cronbach, yaitu: ] σ σ 1 ][ 1 k k [ α 2 t 2 i ∑ − − = ……………………….….........…....… . 2 Dimana: α = koefisien alpha cronbach k = butir pertanyaan yang valid ∑ 2 i σ = jumlah varians butir pertanyaan yang valid 2 t σ = varians skor total Rumus perhitungan varians 2 2 2 t n n X σ X ∑ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ = ………...............................…......…..3 Perhitungan koefisien alpha cronbach diperoleh dari penggunaan program SPSS 11.5 for windows.

3. Skala Likert

Menurut Riduwan 2005 skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, kemudian dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, sub variabel tersebut dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan kata-kata sebagai berikut: Pernyataan positif: Pernyataan negatif: Sangat Setuju SS = 5 Sangat Setuju SS = 1 Setuju S = 4 Setuju S = 2 Netral N = 3 Netral N = 3 Tidak Setuju TS = 2 Tidak Setuju TS = 4 Sangat Tidak Setuju STS= 1 Sangat Tidak Setuju STS= 5

4. Analisis Kepuasan Kerja

Pengukuran terhadap komponen kepuasan kerja karyawan terdiri dari lima faktor kepuasan kerja, yaitu kepuasan terhadap kompensasi, kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, kepuasan terhadap promosi pekerjaan, kepuasan terhadap hubungan atasan dan bawahan, kepuasan terhadap hubungan dengan rekan sekerja dan kondisi kerja di perusahaan. Dengan menggunakan kuisioner yang akan digunakan pada sekelompok responden dan didukung dengan wawancara langsung. Masing-masing butir pertanyaan kuisioner diukur dengan skala Likert lima tingkat, dengan skala ini dapat diketahui jawaban para responden dengan cara menjumlahkan angka-angka dari setiap butir pertanyaan sehingga respon yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara konsisten nilai angka yang selalu sama. Dari hasil perhitungan tersebut akan menghasilkan skor dari setiap pertanyaan dan skor total untuk responden. Skor tersebut menunjukan tingkat kepuasan karyawan terhadap indikator yang ditanyakan. Tingkat kepuasan kerja karyawan dibagi menjadi lima klasifikasi yaitu sangat puas, puas, cukup puas, kurang puas, sangat tidak puas. Masing-masing klasifikasi ditentukan berdasarkan rumus rentang kriteria Umar, 2004 yaitu: Rentang Skala: RS = m-1m Dimana: m = Jumlah alternatif jawaban tiap item Sehingga didapatkan, rentang skala: 5-15 = 0,8 Skala penilaian: 1,0 - 1,8 = Sangat tidak puas. 1,9 – 2,6 = Kurang Puas. 2,7 – 3,4 = Cukup Puas. 3,6 – 4,2 = Puas. 4,3 – 5,0 = Sangat Puas.

5. Analisis Tingkat Turnover Karyawan.