ketuntasan kalsikal 75,0. Siklus II nilai rata-rata siswa 87,5 dengan tingkat ketuntasan klasikal 92,86. Siklus III nilai rata-rata siswa 93,21 dengan tingkat
ketuntasan klasikal 100. Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti mengkaji melalui penelitian
“Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Pendekatan TGT menggunakan multimedia di Kelas V SD Islam Al-Madina Semarang
”
1.2 RUMUSAN MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
1.2.1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah,
”Bagaimana cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPS siswa kelas V SD Islam Al-Madina
melalui pendekatan TGT menggunakan multimedia?
”. Adapun rumusan masalah
secara khusus: a.
Apakah melalui pendekatan TGT menggunakan multimedia dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas V SD Islam Al-Madina dalam
pembelajaran IPS? b.
Apakah melalui pendekatan TGT menggunakan multimedia dapat meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPS di
kelas V SD Islam Al-Madina? c.
Apakah melalui pendekatan TGT menggunakan multimedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Islam Al-Madina dalam
pembelajaran IPS?
1.2.2. Pemecahan Masalah Dari
rumusan masalah,
peneliti menerapkan
pendekatan TGT
menggunakan multimedia dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas V SD Islam Al-Madina Semarang. Adapun langkah pembelajaran TGT
menurut Hamdani 2011: 92 : a.
Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi melalui pengajaran
langsung ceramah dan diskusi kelas.
b.
Kelompok team
Kelompok terdiri empat sampai lima siswa heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik. Fungsi kelompok adalah mendalami
materi serta mempersiapkan anggota kelompok saat game.
c.
Game
Game terdiri pertanyaan sederhana bernomor untuk menguji pengetahuan
siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok.
d.
Turnamen
Dilakukan pada akhir minggu atau setiap unit setelah guru melakukan
presentasi kelas.
e.
Team recognize penghargaan kelompok
Guru mengumumkan kelompok menang, setiap kelompok mendapat hadiah sesuai skor kelompok.
Kelompok mendapat julukan “super team”jika rata-
rata skor mencapai 45 atau lebih, “great team”apabila rata-rata mencapai 40-
45, dan “good team”apabila rata-ratanya 30-40.
Sedangkan langkah-langkah pembelajaran menggunakan multimedia menurut La Tahang dalam Munir 2012 :
1. Persiapan, mencakup analisis kurikulum, kebutuhan maupun desain.
2. Pembelajaran, metodenya adalah klasikal, kelompok, dan individu.
3. Evaluasi, dilakukan untuk mengetahui apakah strategi yang digunakan cocok
atau tidak. Dalam penelitian, penerapan pendekatan TGT menggunakan multimedia adalah :
1. Guru menyiapkan perangkat pembelajaran berupa media dan sumber belajar.
2. Guru mengkondisikan kelas, mengawali pembelajaran dengan berdoa,
mengabsen siswa dan meminta siswa mempersiapkan buku pelajaran. 3.
Guru melakukan apersepsi. 4.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5.
Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok besar, yaitu kelompok A, B dan C. 6.
Setiap siswa mendapat nomor. Siswa kelompok A mendapat nomor A1, A2 dst. Demikian juga kelompok B dan C.
7. Guru menjelaskan materi yang ditayangkan melalui proyektor.
8. Setiap siswa diminta memperhatikan dan membuat ringakasan materi yang
disampaikan guru secara berkelompok. 9.
Guru menayangkan gambar dan video berkaitan materi. 10.
Siswa diminta menyimak dan memperhatikan.
11. Pada akhir penyampaian materi, guru meminta siswa mengikuti turnamen
antar kelompok. 12.
Guru menayangkan pertanyaan-pertanyaan melalui proyektor. 13.
Guru menunjuk salah satu nomor 1,2 atau 3, maka siswa dari masing- masing kelompok yang ditunjuk nomornya oleh guru menjawab pertanyaan
yang telah ditayangkan. 14.
Perwakilan kelompok yang menjawab cepat dan tepat, mendapat skor. Demikian seterusnya sampai turnamen selesai.
15. Guru memberikan penguatan motivasi siswa.
16. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi.
17. Siswa dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran
18. Guru memberikan evaluasi.
19. Guru menutup pelajaran.
1.3. TUJUAN PENELITIAN