Dari uraian di atas dapat disimpulkan, pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe diantaranya : a STAD; b Jigsaw; c TGT; d TPS; dan e NHT.
Dari beberapa tipe pembelajarn kooperatif, peneliti memfokuskan TGT untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS kelas V SD Islam Al-Madina karena dengan
pembelajaran ini, siswa menjadi lebih aktif dan tertarik mengikuti pembelajaran sehingga akan menambah pemahaman siswa pada materi yang disampaikan guru.
2.1.5. Pendekatan TGT Team Games Tournament
Dalam pembelajaran, seorang guru memerlukan pendekatan supaya
menarik, siswa termotivasi, salah satunya menggunakan pendekatan TGT.
Menurut La Iru 2012: 63, TGT merupakan suatu pendekatan mengutamakan adanya kelompok-kelompok, setiap siswa yang ada dalam
kelompok mempunyai tingkatan berbeda. Sedangkan Hamdani 2011, 92, TGT adalah pendekatan yang melibatkan aktivitas siswa tanpa perbedaan status,
mengandung unsur permainan dan reinforcement, menumbuhkan tanggung
jawab, kerja sama, persaingan sehat dengan melibatkan tutor sebaya. Ada lima komponen dalam pendekatan TGT, yaitu:
a
Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi melalui ceramah dan diskusi.
b
Kelompok team
Kelompok terdiri dari sembilan siswa heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, ras, atau etnik. Fungsi kelompok untuk mendalami
materi dengan mempersiapkan anggota kelompok saat game. c
Game
Game berupa pertanyaan sederhana bernomor untuk menguji pengetahuan
siswa.
d
Turnamen
Dilakukan pada akhir minggu atau setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas.
e
Team recognize penghargaan kelompok
Guru mengumumkan kelompok yang menang, setiap kelompok mendapat hadiah sesuai skor kelompok.
Kelompok mendapat julukan “super team”jika rata-rata skor mencapai 45 atau lebih,
“great team”apabila rata-rata mencapai 40-45, dan
“good team”apabila rata-ratanya 30-40. Adapun kelebihan TGT menurut La Iru 2012: 63:
a Meningkatkan hasil belajar akademik
b Penerimaan keseragaman atau melatih siswa menghargai orang lain
c Mengembangkan keterampilan social
Dari pembahasan diatas, TGT dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa karena siswa belajar lebih rileks, menumbuhkan tanggung jawab,
kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar serta meningkatkan kompetensi guru.
2.1.6. Pengertian Media Pembelajaran
Dalam proses belajar-mengajar diperlukan media untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan sehingga mendorong tercapainya
tujuan pembelajaran.
Menurut Hamdani 2011: 72, media pembelajaran adalah komponen sumber belajar untuk merangsang belajar siswa sebagai pembawa pesan atau
informasi bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
Didukung pendapat Hadi Mulyono 2012: 44, media pembelajaran adalah alat
komunikasi pembelajaran menyampaikan pesanmateri pelajaran. Sedangkan Widiarto 2006: 96 menyebutkan media adalah semua yang bertujuan membantu
keberhasilan belajar efektif dan efisiensi.
Dari beberapa pendapat, media pembelajaran merupakan komponen belajar sebagai pembawa informasi materi pelajaran yang bertujuan membantu
keberhasilan belajar. Adapun fungsi media pembelajaran menurut Hamdani 2011: 246:
a Menyaksikan benda atau peristiwa masa lampau dengan perantara gambar,
potret, slide, film, video, atau media lain untuk memperoleh gambaran nyata tentang peristiwa sejarah.
b Mengamati benda atau peristiwa yang sukar dikunjungi, karena jaraknya jauh,
berbahaya, atau terlarang.
c Menggambarkan tentang benda atau hal-hal yang sukar diamati langsung
karena ukurannya terlalu besar atau kecil. d
Mendengar suara yang sukar ditangkap telinga. e
Mengamati teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena sukar ditangkap.
f Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk
didekati. g
Mengamati benda-benda yang mudah rusak. Menurut Hamdani 2011: 244, media pembelajaran terbagi atas:
a Media yang tidak diproyeksikan, seperti realita, model, bahan grafis, display.
b Media yang diproyeksikan, seperti OHT, slide, opaque.
c Media Audio, yaitu media yang hanya dapat didengar atau yang memiliki
unsure suara, seperti radio dan rekaman suara. d
Media visual, yaitu media yang hanay dapat dilihat e
Media berbasis computer. f
Multimedia, seperti teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi. Peneliti memfokuskan pada penggunaan Multimedia karena lebih
komunikatif, mudah dilakukan perubahan, interaktif dan lebih leluasa menuangkan kreatifitas, diharapkan dengan media ini siswa akan lebih tertarik
dan berminat mengikuti pembelajaran.
2.1.7. Hakikat Multimedia