52
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Strategi Pembelajaran Fisika Berdasarkan Teori Kecerdasan
Majemuk Materi Lensa
Strategi pembelajaran berdasarkan teori kecerdasan majemuk adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan pembelajaran yang didesain dengan
menyesuaikan dengan kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa. Dari 5 komponen strategi pembelajaran yang dicetuskan oleh Dick dan Carey, demi
efisiensi waktu hanya dikembangkan 3 komponen, yaitu kegiatan pendahuluan, penyampaian informasi, serta partisipasi peserta didik. Strategi pembelajaran
fisika yang dikembangkan kali ini mencakup materi lensa yang diajarkan pada siswa SMP kelas VIII.
Dalam proses pembuatan strategi pembelajaran kecerdasan majemuk, langkah awal yang ditempuh adalah melakukan tes kecerdasan majemuk siswa.
Analisis hasil tes dijadikan acuan dalam mendesain strategi pembelajaran. Pada analisis untuk mengetahui kecerdasan majemuk per siswa, dipilih tiga jenis
kecerdasan dengan skor tertinggi. Ketiga jenis kecerdasan ini dikenal dengan istilah three code Musrofi, 2010. Dalam proses pengolahan data ditemukan
beberapa siswa yang memiliki skor yang sama pada beberapa jenis kecerdasan. Khusus untuk keadaan ini, penulis menentukan empat kecerdasan yang dominan.
Kecerdasan dominan per siswa dijumlah sehingga didapatkan urutan kecerdasan yang paling mendominasi dalam kelas. Berikut adalah hasil tes
kecerdasan majemuk kelas VIII C dan VIII D yang disajikan pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Kecerdasan Majemuk Kelas VIII C dan VIII D Berdasarkan hasil tes tersebut, tujuh kecerdasan dilibatkan dalam rencana
pembelajaran, yaitu kecerdasan intrapersonal, interpersonal, kinestik, spasial, linguistik, musikal, dan logis matematis. Kecerdasan naturalis tidak dilibatkan
karena jumlah skornya relatif rendah dibandingkan dengan kecerdasan yang lain. Kecerdasan logis-matematis juga relatif rendah, namun karena kecerdasan ini
memiliki keterkaitan yang erat dengan pelajaran IPA, maka tetap dilibatkan. Setelah menentukan kecerdasan yang dilibatkan, langkah selanjutnya adalah
menjawab pertanyaan kunci KM yang disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran. Jawaban pertanyaan kunci KM tersebut diuraikan pada Gambar
4.2. Jawaban pertanyaan kunci KM tersebut dijadikan acuan dalam membuat strategi dan menetapkan metode pembelajaran.
5 10
15 20
25 30
35 40
KECERDASAN MAJEMUK KELAS VIII C VIII D
Gambar 4.2 Jawaban Pertanyaan Kunci KM Komponen pertama dalam strategi pembelajaran adalah kegiatan pra
pengajaran. Kegiatan ini dibagi menjadi empat, yaitu zona alfa, warm up, pre- teach, dan scene setting yang disajikan secara ringkas dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Desain Strategi Komponen Kegiatan Prapengajaran
Sub Prapenga-
jaran Perte-
muan Ranah
Kecerdasan Kegiatan
Alat dan Bahan
Alokasi Waktu
Zona Alfa 1
Visual Guru menayangkan video
mengenai proses pembuatan lensa
Laptop, video,
perangkat LCD
6 menit
2 Visual
Guru menayangkan cuplikan film boneka
yang terbakar oleh kaca pembesar
Laptop, video,
perangkat LCD
6 menit
3 Visual
Guru menyajikan gambar berbagai macam lensa
dengan kekuatan berbeda. Slide
powerpoint , laptop,
seperangka t LCD.
6 menit
Warm up 1
Linguistik Siswa menjawab
pertanyaan berantai -
3 menit
mengenai materi pembiasan cahaya.
2 Visual,
linguistik Guru menunjukkan lensa
dan siswa menebak jenis lensa tersebut beserta
sifat cahaya yang melewatinya.
Berbagai jenis lensa.
3 menit
3 Kinestik
Guru meminta beberapa siswa untuk
menggambarkan bayangan yang terbentuk
oleh benda pada lensa cekung dan cembung di
papan tulis. Papan tulis,
spidol. 3 menit
Pre-teach 1
Linguistik Guru menjelaskan
prosedur kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan. -
3 menit 2
3 menit 3
3 menit
Scene Setting
1
Linguistik Guru memberitahu bahwa
kegiatan yang akan dilakukan ini untuk
mengetahui jenis-jenis lensa yang dibuat dalam
cuplikan video yang ditayangan pada zona
alfa.
- 3 menit
2 Guru memberi tahu
bahwa kegiatan yang akan dilakukan ini akan
menjawab pertanyaan mengapa boneka yang
ada dalam cuplikan film bisa terbakar.
3 menit
3 Guru memberi tahu
bahwa kegiatan yang akan dilakukan ini akan
menjawab pertanyaan mengapa mengapa
kacamata yang digunakan orang dalam gambar pada
slide berbeda-beda ketebalannya.
3 menit
Komponen kedua dan ketiga strategi pembelajaran yaitu penyampaian informasi dan partisipasi siswa. Kedua komponen ini disajikan secara terpadu.
Setelah dipertimbangkan dengan keadaan kelas serta fasilitas sekolah, maka diperoleh desain strategi yang secara ringkas disajikan dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Desain Strategi Komponen Penyampaian Informasi dan Partisipasi Siswa
Strategi Ranah
Kecerdasan Materi
Metode Alat dan
Bahan Alokasi
Waktu
The Power
of Two Linguistik,
interpersonal Pengertian
lensa, jenis-jenis lensa
beserta ciri- cirinya.
Permainan, diskusi.
Kartu jenis lensa,
berbagai jenis lensa, LDS.
20 menit
We’re The
Light Kinestik,
visual, musikal,
interpersonal Jalannya sinar
pada lensa, sinar istimewa pada
lensa. Role playing,
diskusi Kartu
petunjuk peran,
pemutar musik,
penanda sumbu utama
dan letak fokus tali dan
kertas, LDS.
35 menit
Choose The
Area Visual,
musikal, linguistik,
intrapersonal, interpersonal.
Sifat bayangan yang dibentuk
oleh lensa. Diskusi
Petunjuk melukis
bayangan dalam bentuk
lagu, gambar, dan video,
kertas asturo A2, kertas
berwarna 11 x 9 cm, spidol
berwarna
55 menit
We Can Find It
Ourselv es
Visual, logis- matematis
Persamaan lensa Praktikum
Kit optik lensa, LKS.
55 menit
Inti dari strategi The Power of Two adalah permainan kartu gabungan kata. Untuk memperoleh gabungan kata sehingga memiliki makna, siswa harus mencari
pasangan. Permainan kata adalah salah satu metode yang mendukung kecerdasan
linguistik sementara interaksi interpersonal dalam proses pencarian teman pasangan mendukung kecerdasan interpersonal Armstrong, 2004.
Alat dan bahan yang perlu dirancang lebih lanjut dalam strategi ini adalah kartu jenis lensa. Kartu memiliki ukuran 7 x 6 cm dengan bagian belakang diberi
warna berbeda, yaitu merah, hijau, dan biru. Bagian depan kartu bertuliskan kata beserta maknanya dalam bahasa Indonesia. Pemilihan jenis font disesuaikan
dengan makna yang disampaikan. Pada kartu Bi dua, font yang digunakan adalah GautsMotelLowerLeft. Font ini memberi kesan huruf-hurufnya ada dua.
Sedangkan kartu Plan datar menggunakan font Broadway yang memberikan kesan datar. Untuk kartu konkaf cekung, font yang digunakan adalah Engravers
MT dengan hurufnya yang terlihat cekung. Kartu konveks cembung menggunakan font bubblegums yang terlihat cembung.
Gambar 4.3 Kartu Jenis Lensa Strategi kedua yaitu strategi We’re The Light. Inti dari strategi ini adalah
siswa berperan sebagai cahaya yang melewati lensa dengan panduan kartu
petunjuk peran. Mereka melakukannya secara berkelompok dengan iringan musik. Teater kelas atau permainan peran adalah salah satu metode yang melibatkan
kecerdasan kinestik siswa, yaitu siswa dapat memerankan teks, soal atau materi lain yang dipelajari dengan mendramakan isinya Armstrong, 2004. Permainan
peran ini dilakukan secara berkelompok sehinggga mendukung kecerdasan interpersonal. Sebagai panduan, tiap kelompok memperoleh kartu petunjuk peran
berupa gambar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4. Menurut Mifzal 2012: 53, penggunaan gambar sebagai media merupakan metode yang tepat untuk anak
dengan kecerdasan visual. Selain itu, strategi ini juga mendukung kecerdasan musikal karena penggunaan musik sebagai pengiring ketika siswa menampilkan
perannya.
Gambar 4.4 Desain Kartu Petunjuk Peran Strategi yang ketiga adalah Choose The Area. Inti dari strategi ini yaitu
siswa dapat memilih sendiri area belajar yang telah disediakan dan bereksplorasi dengan berbagai sumber materi. Setelah bereksplorasi, siswa mendiskusikan hasil
eksplorasi dan mengerjakan tugas secara berkelompok. Pada dasarnya strategi ini didesain agar siswa memiliki kesempatan untuk membuat keputusan sendiri
mengenai pengalaman belajarnya. Menurut Armstrong 2004: 126, pemberian pilihan pada siswa adalah prinsip dasar pendidikan dan sekaligus merupakan
strategi pengajaran interpersonal yang spesifik. Diskusi dan pengerjaan tugas secara berkelompok dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa.
Area belajar yang dapat dipilih siswa yaitu area ruang lensa, area bahasa, area visual, dan area musik. Pada area bahasa, petunjuk melukis bayangan dibuat
dalam bentuk instruksi tertulis seperti pada buku teks kebanyakan. Pada area visual terdapat petunjuk melukis bayangan pada lensa cekung dan cembung
berupa video sebagaimana ditayangkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Petunjuk Melukis Bayangan Menggunakan Video Sumber video: http:www.youtube.comwatch?v=E2EmowDS0U4.
Pada area musik, petunjuk melukis bayangan dibuat dalam bentuk lagu dengan melodi lagu What makes you beautifull oleh One Direction yang liriknya
telah diubah berisi materi pelajaran seperti yang disajikan pada Gambar 4.6 dan Gambar 4.7.
Gambar 4.6 Petunjuk Melukis Bayangan Menggunakan Lagu Selain petunjuk melukis bayangan, terdapat pula lagu yang liriknya berisi
materi lensa beserta sifatnya untuk mempermudah siswa mengingat istilah yang sering digunakan. Lagu ini menggunakan melodi lagu tradisional, yaitu Lir ilir.
Gambar 4.7 Lagu Materi Lensa dan Sifatnya Menurut Armstrong 2004: 117, pengambilan inti dari apa pun yang
diajarkan dan mengemasnya dalam format berirama yang dapat dinyanyikan atau
Amatilah sifatnya
Melodi lagu: What makes you beautifull oleh 1D Lensa cekung lensa cembung
Seperti apakah bayangan yang engkau bentuk? Ayo coba melukisnya
Langkah pertama buatlah sumbu utama Tentukan fokus 1 dan 2
Juga dua kali fokusnya Reff:
Letakkan benda sesuai dengan jaraknya Pilih dua dari tiga sinar utama
Lukis dan temukan titik perpotonganya You now know oo…
Amatilah sifatnya
Lensa Cembung Lensa Cekung
Melodi lagu: Lir-ilir Lensa cembung… lensa cembung….
Disebut lensa konvergen Sifatnya kumpulkan sinar
Menuju ke titik fokus Lensa cekung…. Lensa cekung…
Selalu sebarkan sinar Yang seolah dari fokus
Disebut lensa divergen Lensa cembung konveks konvergen
Lensa cekung konkaf divergen Yo diingat yo horeeeee….
disenandungkan merupakan salah satu strategi pembelajaran yang tepat untuk kecerdasan musikal. Selain media gambar dan video, pendekatan kecerdasan
visual dalam strategi ini juga disediakan kertas dan spidol berwarna-warni yang dapat digunakan siswa untuk melukis bayangan pada lensa. Karena menurut
Armstrong 2004: 116, siswa yang memiliki kecerdasan visual tinggi biasanya peka terhadap warna.
Strategi yang keempat yaitu We Can Find It Ourself. Inti dari strategi ini adalah siswa melakukan praktikum untuk menemukan persamaan lensa dengan
menggunakan panduan LKS yang dilengkapi dengan gambar. Menurut Mifzal 2012: 52, eksperimen praktis, penyelesaian sesuatu secara bertahap,
penganalisisan dan penafsiran data merupakan metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan logis-matematis yang dimiliki siswa. LKS yang
dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi dapat mempermudah siswa dalam melakukan praktikum dan mengambil data.
Keempat strategi yang telah disebutkan dikemas dalam panduan penggunaan strategi pembelajaran berdasarkan teori kecerdasan majemuk. Buku
panduan tersebut terdiri atas 14 halaman yang dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, isi, dan akhir. Bagian pendahuluan meliputi cover, kilasan
umum teori KM dan penerapannya dalam bidang pendidikan, serta prosedur pelaksanaan strategi KM. Bagian isi berisi langkah-langkah penerapan strategi
pembelajaran berdasarkan teori KM materi lensa, yaitu The Power of Two, We’re The Light, Choose The Area, dan We Can Find It Ourself. Bagian akhir
merupakan lampiran yang berisi media serta perangkat pembelajaran yang diperlukan.
Gambar 4. 8 Cover Panduan Penggunaan Strategi Pembelajaran Berdasarkan Teori Kecerdasan Majemuk.
4.1.2 Kelayakan Strategi Pembelajaran