penyampaian informasi, 3 partisipasi peserta didik, 4 tes, dan 5 kegiatan lanjutan Uno, 2008.
Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran berdasarkan teori kecerdasan majemuk adalah perencanaan tentang
rangkaian kegiatan pembelajaran yang didesain dan disesuaikan dengan kecerdasan majemuk yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Setiap siswa memiliki perbedaan kecenderungan dalam perkembangan kecerdasan gandanya. Oleh karena itu, guru perlu menggunakan strategi umum maupun
khusus dalam pembelajaran untuk mengembangkan seluruh kecerdasan siswa secara optimal.
Jasmine 2007: 118 mengungkapkan bahwa ada dua cara mengajarkan kecerdasan melalui kurikulum, yaitu dapat diajarkan secara langsung sebagaimana
adanya, atau dengan disisipkan ke dalam kurikulum reguler. Strategi langsung dapat dimulai dengan satu jenis kecerdasan kemudian memikirkan tugas-tugas
yang menggabungkan berbagai ranah kurikulum. Sedangkan strategi lainnya yaitu dengan mengambil suatu ranah kurikulum kemudian merencanakan suatu
pendekatan yang melibatkan masing-masing kecerdasan. Jika dalam pembelajaran menggunakan kurikulum dari Pemerintah Pusat tanpa menambahkan ranah lain,
maka strategi kedua lebih cocok dikembangkan.
2.2.2 Pengembangan Strategi Pembelajaran Fisika Berdasarkan teori KM
Berdasarkan hasil penelitian Uzoğlu Büyükkasap 2011, dalam hubungannya terhadap prestasi IPA-matematika, kecerdasan linguistik, logis-
matematis, visual, interpersonal, intrapersonal dan kinestik memiliki hubungan yang positif, sedangkan kecerdasan musikal memiliki hubungan yang negatif. Hal
ini berarti siswa yang memiliki kecerdasan dominan musikal cenderung berprestasi rendah di bidang IPA-matematika bila dibandingkan dengan siswa
dengan kecerdasan dominan lainnya. Namun hal ini tidak perlu dirisaukan, karena menurut Harianto 2011: 86, musik dapat mengembangkan kecakapan sikap,
tingkah laku, dan disiplin. Melalui musik, rasa percaya diri akan meningkat yang kemudian menular ke bidang lainnya, seperti IPA. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Ozdemir Tekkaya 2006 yang menyatakan bahwa dengan pengintegrasian kecerdasan majemuk dalam kurikulum
pembelajaran, tipe kecerdasan siswa bisa diubah. Oleh karena itu, guru IPA harus mengetahui tipe KM siswa untuk mengintegrasikan teori kecerdasan majemuk
secara akurat dalam kurikulum. Untuk memulai perencanaan pelajaran, guru dapat mewujudkan suatu konsep yang ingin mereka ajarkan dan mengidentifikasikan
kecerdasan yang sekiranya paling tepat untuk disampaikan isinya Uno Umar, 2010: 162.
IPA mengadaptasi dengan baik strategi-strategi yang melibatkan kecerdasan
majemuk. Setelah memutuskan suatu topik, guru dapat
mengumpulkan aktivitas yang menerapkan setiap kecerdasan dan memberi siswa kesempatan untuk memilih sejumlah tertentu dari setiap kategori. Terdapat
beberapa aktivitas dalam pembelajaran IPA yang disarankan oleh Jasmine 2007: 226, yaitu menulis laporan linguistik, melakukan eksperimen logis-matematis,
membuat model kerja visual, menulis lagu musikal, mengorganisasi presentasi
drama kinestik, menanyakan kepada tiga orang interpersonal, memutuskan apa
yang mesti dipikirkan intrapersonal.
Berikut adalah prosedur penyusunan rencana pelajaran yang ditawarkan oleh Armstrong 2004: 88:
1 Memusatkan perhatian pada topik dan tujuan tertentu Hal pertama yang harus ditentukan adalah topik dan tujuan sebagai fokus.
Topik atau tujuan tersebut dapat ditulis di tengah-tengah kertas seperti pada Gambar 2.1.
2 Menjawab pertanyaan kunci KM Gambar 2.1 dapat digunakan untuk merencanakan pembelajaran dalam topik
tertentu. Pertanyaan yang ada dapat membantu memancing secara kreatif langkah selanjutnya.
3 Mempertimbangkan kemungkinan lain Kemudian tentukanlah metode, bahan dan alat mengajar, serta kegiatan belajar
yang paling cocok untuk diterapkan. 4 Curah Gagasan
Pada langkah ini catatlah semua gagasan mengenai kegiatan pembelajaran setiap kecerdasan sebanyak mungkin.
5 Memillih Kegiatan yang Cocok Dari gagasan-gagasan yang telah dituliskan di lembar perencanaan, dapat
dipilih kegiatan yang sesuai dengan keadaan dan lingkungan sekolah.
6 Menyusun rencana pembelajaran yang berkesinambungan Setelah memilih kegiatan yang cocok, rancanglah rencana pembelajaran
dengan mengumpulkan materi yang dibutuhkan dan menentukan pembagian waktu yang sesuai. Rencana dapat dimodifikasi atau disisipkan perubahan
yang terjadi selama proses pembelajaran.
Gambar 2.1 Pertanyaan kunci untuk merancang strategi pembelajaran KM
2.2.3 Penerapan Strategi Pembelajaran Fisika Berdasarkan teori KM