Analisis Hasil Belajar Uji Normalitas Uji Hipotesis

Tabel 3.9 Skor Pilihan Jawaban Angket Motivasi Belajar Pilihan Jawaban Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif STS Sangat Tidak Setuju 1 4 TS Tidak Setuju 2 3 S Setuju 3 2 SS Sangat Setuju 4 1 2 Menjumlahkan jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa 3 Menentukan kriteria motivasi siswa menggunakan penilaian tiga kategori, “Tinggi”, “Cukup”. dan “Rendah” sesuai dengan pengelompokan skor. Karena jumlah soal yang digunakan sejumlah 31 butir, maka skor minimum adalah 31 dan skor maksimum adalah 155. Rentangan skor dibagi menjadi tiga sama besar, yaitu: Tabel 3.10 Kriteria Motivasi Belajar Kriteria Skor Tinggi 93 – 124 Cukup 62 – 92 Rendah 31 – 61 Arikunto, 2005: 271

3.5.2.4 Analisis Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dapat dihitung dengan rumus berikut: = 100 …. 3.9 Keterangan: Np = persentase skor p = jumlah benar N = jumlah soal

3.5.2.5 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Uji ini digunakan pada data motivasi dan hasil belajar. Berikut adalah rumus yang digunakan:       k i h h f f f 1 2 2  ... 3.10 Keterangan : 2  = chi kuadrat f h = frekuensi yang diharapkan fo = frekuensi pengamatan k = jumlah kelas interval Hasil chi kuadrat data kemudian dibandingkan dengan tabel chi kuadrat dengan signifikan 5, kemudian ditarik kesimpulan. Jika maka data berdistribusi normal. Hasil analisis uji normalitas data disajikan pada Lampiran 38 dan 39 untuk data motivasi belajar dan Lampiran 33 dan 34 untuk data hasil belajar.

3.5.2.6 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa setelah mengalami pembelajaran dengan strategi KM. Hipotesis pertama mengenai peningkatan motivasi, yaitu: H : Motivasi belajar siswa setelah penerapan strategi pembelajaran Fisika berdasarkan teori kecerdasan majemuk lebih rendah atau sama dengan motivasi belajar sebelumnya µ 1 ≤ µ 2 . H a : Motivasi belajar siswa setelah penerapan strategi pembelajaran Fisika berdasarkan teori kecerdasan majemuk lebih tinggi daripada motivasi belajar sebelumny a µ 1 µ 2 . Hipotesis selanjutnya mengenai peningkatan hasil belajar, yaitu: H : Hasil belajar siswa setelah penerapan strategi pembelajaran Fisika berdasarkan teori kecerdasan majemuk lebih rendah atau sama dengan motivasi belajar sebelumnya µ 1 ≤ µ 2 . H a : Hasil belajar siswa setelah penerapan strategi pembelajaran Fisika berdasarkan teori kecerdasan majemuk lebih tinggi daripada hasil belajar sebelumnya µ 1 µ 2 . Data yang digunakan dalam uji ini adalah nilai pre-test dan post-test. Untuk menganalisis hasil eksperimen pre-test dan post-test one group design, rumus yang digunakan adalah: t = ∑ ….3.11 dengan keterangan: Md : mean dari perbedaan pre-test dengan post-test post-test – pre-test xd : deviasi masing-masing subjek d – Md ∑x 2 d : jumlah kuadrat deviasi N : subjek pada sampel db : derajat kebebasan yang ditentukan dengan N – 1. Arikunto, 2010: 349

3.5.2.7 Uji Gain