melakukan pemenuhan kebutuhan dengan segala cara, termasuk dalam pembelajaran IPA-fisika bilingual. Kebutuhan aktualisasi diri yang dilakukan
siswa biasanya dilakukan dengan berusaha terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Siswa juga tidak segan
untuk bertanya dan berdiskusi tentang materi IPA-fisika bilingual. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan merupakan faktor yang
mempengaruhi minat siswa dalam pembelajaran IPA-fisika bilingual. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Anggraeni 2011 yang menyatakan bahwa siswa
akan berminat mempelajari sesuatu apabila yang dipelajarinya memiliki daya guna yang pada akhirnya membentuk suatu kebutuhan bagi diri siswa untuk
memenuhinya.
4.2.2.4 Motivasi
Berdasarkan analisis data kuantitatif yang diperoleh dari analisis angket, sebanyak 64.22 responden menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satu
faktor yang berpengaruh terhadap minat dalam mengikuti pembelajaran IPA- fisika bilingual. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa siswa yang
memiliki ketertarikan atau minat terhadap pembelajaran bilingual maka jelas akan mempunyai motivasi yang berupa dorongan untuk mencapai tujuan pembelajaran
IPA-fisika bilingual yang sudah ditentukan. Berdasarkan analisis data angket, observasi dan wawancara yang
dilakukan, diperoleh dua macam tipe siswa berdasarkan motivasi dalam belajar IPA-fisika bilingual. Pertama, terdapat sebagian siswa yang kurang tertarik
dengan pembelajaran IPA-fisika bilingual, yang ditunjukkan dengan motivasi
yang rendah dalam mempelajari materi IPA-fisika dalam bilingual. Kedua, terdapat siswa dengan ketertarikan tinggi terhadap pembelajaran IPA-fisika
bilingual. Ketertarikan siswa dalam pembelajaran ditunjukkan dengan motivasi yang besar dalam mempelajari materi IPA-fisika bilingual, mau berpartisipasi
aktif saat pembelajaran dan mempunyai rasa bersaing yang tinggi. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi terhadap pelajaran IPA-fisika
bilingual berusaha sebaik mungkin untuk mendapatkan nilai sempurna. Sebaliknya, siswa yang mempunyai motivasi rendah maka ia tidak mempunyai
ketertarikan sehingga akan terlihat malas dan cenderung pasif dalam memahami IPA-fisika bilingual. Bisa dikatakan motivasi merupakan salah satu hal yang
melatarbelakangi individu melakukan sesuatu unuk mencapai tujuan tertentu. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Koul et al. 2012 yang menyatakan bahwa
persepsi dan minat siswa terhadap pembelajaran fisika dan biologi tergantung pada motivasi dan orientasi tujuan akhir yang ingin dicapai oleh masing-masing
individu. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi sangat berhubungan dengan minat siswa dalam mempelajari IPA-fisika bilingual.
Apabila siswa tertarik dengan IPA-fisika bilingual ia akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk mempelajarinya. Sebaliknya jika siswa kurang tertarik, ia
cenderung bersikap acuh dalam pembelajaran IPA-fisika bilingual.
4.2.2.5 Metode Mengajar