Tidak dipungkiri keberadaan teknologi baru bisa memberikan dampak positif kepada siswa karena fasilitas akses informasi yang tidak terbatas. Siswa
bisa mengakses segala informasi yang dibutuhkan mengenai mata pelajaran melalui internet dengan mudah dan tak terbatas. Penggunaan internet harus
diimbangi pengawasan dari orang tua, sehingga siswa menjadi pengguna teknologi cerdas yang memperoleh manfaat dari teknologi. Hal tersebut sesuai
dengan yang disampaikan Slameto 2010: 70, media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi yang beredar di masyarakat, sehingga
penggunaan media massa oleh siswa harus mendapatkan pengawasan dan bimbingan oleh orang yang lebih tua. Berdasarkan uraian di atas bisa dikatakan
bahwa media massa sangat berpengaruh terhadap minat siswa terhadap pembelajaran IPA-fika bilingual. Penggunaan media massa sebaiknya harus
dalam pengawasan orang tua agar siswa lebih banyak memperoleh manfaat positif daripada negatifnya. Hal tersebut sesuai dengan hasil Penelitian Hamat et al.
2013 yang menyatakan bahwa penggunaan media massa mempunyai pengaruh positif dan negatif, tergantung apakah siswa mampu memilih mana yang
bermanfaat atau tidak dengan pengawasan dari orang tua.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menyadari masih banyak terdapat keterbatasan. Keterbatasan yang pertama adalah waktu dan
tenaga. Karena waktu dan tenaga yang terbatas maka Penelitian yang dilakukan menjadi kurang maksimal. Waktu observasi dirasa kurang lama untuk sebuah
penelitian deskriptif. Tenaga yang terbatas menjadikan data pendukung yang diperoleh terbatas pula.
Keterbatasan yang kedua adalah jumlah observer. Dari suatu kejadian bisa saja terjadi perbedaan pendapat antara observer atau pengamat satu dengan yang
lain. Karena Penulis melakukan observasi secara tunggal, maka segala sesuatu yang teramati hanya berasal dari opini Penulis saja.
Keterbatasan yang ketiga adalah dihapusnya program RSBI. Saat penelitian berlangsung, program RSBI yang mengharuskan digunakannya
bilingual dalam pembelajaran resmi ditiadakan oleh Mahkamah Konstitusi. Kendatipun sekolah masih diberi jangka waktu sampai akhir semester, tidak
semua guru IPA-fisika di sekolah tempat Penelitian berlangsung yang masih menggunakan bilingual. Hal ini menyebabkan Penulis kesulitan dalam mencari
data maupun melakukan observasi.
76
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka ada beberapa simpulan yang bisa diambil:
1. Minat siswa terhadap pembelajaran IPA-fisika bilingual ditinjau dari
semua unsur yang mempengaruhi, tergolong dalam kategori sedang. Hal tersebut
mempunyai arti
bahwa ketertarikan
siswa terhadap
pembelajaran IPA-fisika bilingual cenderung biasa saja. Mereka tetap mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan dengan mengabaikan
perasaan senang atau tidak senangnya. Siswa mampu memahami manfaat mempelajari IPA-fisika bilingual dan mengerti kewajiban serta
kebutuhannya sebagai pelajar sehingga tetap mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Faktor yang mempengaruhi minat siswa terhadap pembelajaran IPA-
fisika bilingual digolongkan menjadi dua: 1 faktor intrinsik, yaitu kemauan, kebutuhan dan motivasi. Dari hasil analisis data diperoleh
bahwa faktor kemauan, kebutuhan dan motivasi siswa dalam mempelajariIPA-fisika bilingual mempunyai pengaruh positif terhadap
minat; 2 faktor ekstrinsik, yaitu dukungan keluarga, metode mengajar, relasi dengan guru, relasi dengan teman, dan media massa. Dari
penelitian yang dilakukan, dukungan keluarga, metode mengajar, guru