Metode Angket Metode Dokumentasi Metode Observasi

faktor yang mempengaruhi minat siswa SMP N 21 Semarang terhadap pembelajaran IPA-fisika bilingual.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP 21 Semarang kelas VII sampai IX tahun ajaran 20122013 berjumlah 639 siswa.

3.4.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 7-10 siswa yang diambil dari tiap kelas, sehingga jumlah sampelnya 204 siswa dari 24 kelas yang ada. Untuk sebaran sampel selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran 9.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Ada 4 empat teknik untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, yaitu:

3.5.1 Metode Angket

Dalam penelitian ini digunakan jenis angket tertutup untuk mengetahui minat siswa dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Angket tertutup adalah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut. Skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah model skala bertingkat model skala Likert dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan tidak setuju untuk angket minat dan skala Guttman untuk angket faktor yang mempengaruhi minat yaitu Ya dan Tidak. Pemberian skor pada tiap item untuk pernyataan pada angket tentang unsur minat dapat dilihat pada Tabel 3.1. Sedangkan untuk angket tentang faktor yang mempengaruhi minat, jawaban Ya bernilai 2, jawaban Tidak bernilai 1. Tabel 3.1 Pemberian Skor pada Tiap Item untuk Pernyataan No Alternatif Jawaban Skor Positif + Negatif - 1 Sangat Setuju 4 1 2 Setuju 3 2 3 Kurang Setuju 2 3 4 Tidak Setuju 1 4 Sugiyono, 2010a:135

3.5.2 Metode Dokumentasi

Dokumen yang digunakan dalam Penelitian ini berupa profil sekolah, daftar sarana-prasarana sekolah dan daftar jumlah siswa.

3.5.3 Metode Observasi

Observasi dilaksanakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut: 1 ketersediaan sarana dan prasarana belajar 2 kegiatan pengembangan kemampuan guru IPA-fisika bilingual. 3 pelaksanaan pembelajaran IPA-fisika bilingual. Pedoman observasi dipersiapkan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan akurat. Setiap kegiatan yang berlangsung ditulis apa adanya agar diperoleh informasi lapangan yang sebenar-benarnya.

3.5.4 Metode Wawancara