Kemauan Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa terhadap Pembelajaran IPA- Fisika Bilingual

Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa masih ada orang tua yang kurang memperhatikan kebutuhan belajar anak, yang ditunjukkan dengan adanya jawaban „Tidak‟ dari 33.45 responden pada pernyataan dalam angket tentang faktor yang mempengaruhi minat. Hal ini bisa diartikan bahwa masih bisa ditemukan orang tua yang kurang perhatian atau tidak peduli terhadap pola dan hasil belajar anaknya. Padahal keluarga merupakan tempat pertama dimana anak akan belajar. Hamalik 2005: 122 menyatakan bahwa orang tua seharusnya memberikan petunjuk-petunjuk yang baik bagi anaknya. Orang tua yang kurang menunjukkan perhatian, dukungan namun sebaliknya menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi anak akan mempengaruhi pribadi anak termasuk dalam pola belajarnya. Berdasarkan uraian di atas, bisa dikatakan bahwa dukungan keluarga, dalam hal ini adalah orang tua, mempunyai pengaruh terhadap minat siswa dalam mempelajari IPA-fisika bilingual. Hal ini didukung pernyataan Slameto 2010: 60 yang menyatakan bahwa pengaruh keluarga akan berdampak pada cara belajar siswa, dalam hal ini minat dalam mempelajari suatu hal.

4.2.2.2 Kemauan

Berdasarkan analisis data kuantitatif yang diperoleh dari analisis angket, sebanyak 48.90 responden menyatakan kemauan sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap minat dalam mengikuti pembelajaran IPA-fisika bilingual. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa kemauan atau dorongan siswa untuk mau mempelajari IPA-fisika bilingual masih tergolong rendah. Siswa yang memiliki keinginan atau kemauan rendah untuk mempelajari IPA-fisika bilingual ditunjukkan dengan persentase yang rendah dari responden yang menjawab „Ya‟ pada angket minat faktor yang mempengaruhi minat pernyataan nomor 5 sampai 8. Kemauan yang rendah dari siswa untuk belajar IPA-fisika bilingual ditunjukkan dengan: 1 siswa tidak membaca kurikulum IPA-fisika bilingual yang diajarkan; 2 siswa tidak meluangkan waktu untuk mempelajari IPA-fisika bilingual; 3 siswa malas untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru IPA-fisika bilingual, dan 4 siswa jarang sekali mau memperhatikan saat pelajaran sedang berlangsung. Hal-hal tersebut berimbas pada pencapaian tujuan pembelajaran. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, diperoleh fakta bahwa siswa cenderung lebih memilih untuk mempelajari IPA-fisika dengan bahasa Indonesia saja. Menurut responden, pembelajaran IPA-fisika menggunakan bahasa Indonesia saja susah dimengerti apalagi harus menggunakan bilingual. Hasil observasi menunjukkan bahwa hanya beberapa siswa saja yang mempunyai kemauan dan ketertarikaan tinggi terhadap pembelajaran IPA-fisika bilingual. Kemauan untuk mempelajari IPA-fisika bilingual oleh siswa ditunjukkan dengan keterlibatan siswa tersebut ketika pembelajaran sedang berlangsung. Beberapa hal yang dilakukan oleh siswa antara lain dengan meluangkan waktu untuk belajar IPA-fisika bilingual, memperhatikan ketika pembelajaran sedang berlangsung dan mau mengerjakan tugas dengan baik. Siswa yang mempunyai kemauan terhadap pembelajaran biasanya berusaha untuk lebih mengenali dan memahami materi pelajaran tersebut dengan segala cara sehingga membentuk suatu minat. Seperti yang diungkapkan oleh Ahmadi 2010, kemauan merupakan dorongan yang terarah pada tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran yang melahirkan timbulnya suatu perhatian, sehingga akan memunculkan minat individu yang bersangkutan.

4.2.2.3 Kebutuhan