Pembelajaran IPA-Fisika Bilingual Kemampuan pendidikan

mempelajari bahasa ketiga dan seterusnya. Kemampuan berpikir siswa yang meningkat akibat ragam bahasa yang dipelajari juga dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Selain beberapa manfaat yang dikemukakan oleh Baker di atas, The 2007 dalam Penelitiannya juga menyimpulkan bahwa pembelajaran bilingual yang diberikan kepada anak dapat meningkatkan: 1 kemampuan komunikasi sebesar 76, 2 kemampuan mengenal budaya sebesar 57, 3 kemampuan perkembangan kognitif sebesar 74, 4 kepribadian sebesar 86, dan 5 prestasi sebesar 94.

2.2.4 Pembelajaran IPA-Fisika Bilingual

Pembelajaran IPA-fisika bilingual berarti penggunaan dua bahasa dalam proses pembelajaran IPA-fisika, dalam hal ini adalah bahasa Indonesia dan Ingggris. Selain bahasa pengantar, segala bentuk media yang digunakan dalam proses pembelajaran seperti: lembar kerja siswa worksheet, power point, handout juga menggunakan dua bahasa. Penguasaan yang tinggi dan seimbang dalam bahasa Inggris dan bidang studi biasanya sulit dicapai secara bersamaan. Pencapaian yang tinggi dalam satu aspek cenderung dibarengi oleh pencapaian yang agak rendah dalam aspek lainnya. Tingkat pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bahasa Inggris ditandai dengan lancar dan akuratnya siswa dalam proses penggunannya. Siswa yang menguasai bahasa Inggris akan lancar dan jelas dalam penyampaiannya serta diimbangi dengan tata bahasa yang tepat. Sedangkan tingkat penguasaan bidang studi biasanya ditandai dengan tuntas atau tidaknya siswa dalam evaluasi pembelajaran, baik segi kognitif maupun psikomotorik. Agar pencapaian kompetensi dalam bidang studi dan bahasa Inggris tinggi dan seimbang, menurut Marleny 2008 diperlukan upaya pengembangan program-program pendukung secara nyata. Salah satu upaya yang dapat diwujudkan adalah penggunaan model pembelajaran yang baik dan sesuai dengan materi pelajaran. Model pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang baik menurut Kemendiknas Marleny, 2008 adalah model yang memfasilitasi pencapaian kompetensi yang tinggi dalam bidang studi dan dalam bahasa Inggris subject matter and language dan keduanya diberi perhatian secara proporsional. Berikut adalah contoh model pembelajaran bilingual yang bisa digunakan: 1. Terpisah parallel: perkembangan bahasa siswa difasilitasi melalui kegiatan penunjang di luar pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam Bahasa Inggris yang diikuti siswa di sekolah. Dalam model ini siswa menerima pelajaran tambahan berupa English for Mathematics and Science yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris atau guru MIPA. 2. Terpadu integrated: perkembangan bahasa siswa difasilitasi secara terpadu dalam pembelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Hal ini berarti siswa menerima materi English for Mathematics and Science bersamaan ketika mereka menerima pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dalam bahasa Inggris. Model ini cocoksesuai untuk guru MIPA dengan pengetahuan kebahasaan tinggi. 2.3.Kerangka Berpikir Minat memegang peranan penting dalam kehidupan siswa dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Siswa yang berminat terhadap sesuatu kegiatan baik itu bekerja maupun belajar, akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Tidak adanya minat seorang anak terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar. Belajar tanpa minat atau mungkin tidak sesuai dengan bakat, kebutuhan, dan kecakapan, akan menyebabkan timbulnya problema pada seseorang. Karena ada kesulitan, maka pelajaran pun tidak pernah diproses di dalam otak dan menyebabkan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai secara maksimal. Penggunaan bilingual dalam kegiatan pembelajaran IPA-fisika masih dihadapkan pada banyak tantangan sehingga menimbulkan beberapa masalah yang menyebabkan tujuan pembelajaran belum bisa tercapai secara maksimal. Penulis melakukan Penelitian untuk mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran IPA-fisika bilingual. Dalam Penelitian ini, yang diteiti adalah unsur dan faktor yang mempengaruhi minat sehingga akan memberikan gambaran tentang minat siswa terhadap pembelajaran IPA-fisika menggunakan bilingual. Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir Minat Minat Siswa terhadap Pembelajaran Fisika Bilingual Unsur minat: 1. Kognisi 2. Emosi 3. Konasi Faktor yang mempengaruhi: 1. Faktor intrinsik: kemauan, kebutuhan, motif. 2. Faktor ekstrinsik: dukungan keluarga, lingkungan sekolah, media massa. 30 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian