d. Mandiri merupakan sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
e. Bertanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Kelima nilai karakter tersebut disesuaikan dengan kepala bernomor terstruktur dimana siswa belajar bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh
guru.Selain itu juga meningkatkan kedisiplinan, kreatifitas, kemandirian serta kerja keras dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru baik individu
maupun kelompok.
2.1.8. Pembelajaran Matematika
2.1.8.1. Hakikat Matematika Menurut BSNP 2006: 416, matematika merupakan ilmu universal yang
mendasari perkembangan teknologi modern. Mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Sedangkan menurut Hudojo 2005: 37, matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan
baik untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam mengahadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu diberikan kepada setiap siswa sejak SD bahkan sejak
TK. Selain itu hakikat matematika juga dikemukakan oleh Ruseffendi dalam
Heruman, 2007: 1, matematika adalah bahasa simbol, ilmu deduktif, ilmu tentang
pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya
ke dalil. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa matematika
merupakan ilmu universal tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi untuk mempersiapkan dalam menghadapi perkembangan teknologi
modern.Sehingga matematika perlu diberikan kepada siswa sejak kecil.
2.1.8.2. Pembelajaran Matematika di SD Menurut Bruner dalam Heruman, 2007: 4, mengungkapkan bahwa dalam
pembelajaran matematika siswa harus menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang diperlukan, “menemukan” di sini terutama adalah menemukan lagi
discovery atau menemukan sama sekali baru invention. Oleh karena itu, materi yang diberikan siswa disajikan bukan dalam bentuk akhir dan tidak diberitahukan
cara penyelesaiannya. Dalam pembelajaran ini, guru harus lebih banyak berperan sebagai pembimbing dan fasilitator dibandingkan sebagai penceramah.
Pembelajaran Matematika yang dikemukakan oleh Muhsyeto 2011: 1.26, merupakan proses pemberian pengalaman belajar kepada siswa melalui
serangkaian kegiatan yang terencana sehingga siswa memperoleh kompetensi tentang bahan matematika yang dipelajari. Salah satu komponen yang
menentukan ketercapaian kompetensi adalah penggunaan strategi pembelajaran matematika yang sesuai dengan 1 topik yang sedang dibicarakan, 2 tingkat
perkembangan intelektual siswa, 3 prinsip dan teori belajar, 4 keterlibatan siswa secara aktif, 5 keterkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, 6
pengembangan dan pemahaman penalaran matematis. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran
matematika guru harus lebih banyak berperan sebagai pembimbing dibandingkan sebagai pemberi tahu.Siswa terlibat langsung dan berperan aktif dalam
menemukan penyelesaian. Dapat menjadikan pembelajaran akan lebih bermakna dan bertahan lama dalam ingatan siswa. Sehingga siswa memperoleh kompetensi
tentang materi yang telah dipelajari.
2.1.9. Teori Belajar Matematika