Pembelajaran Geometri Ruang di SD

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan siswa dengan melihat tanda sebagai ganti gambar untuk dapat berpikir abstrak. d. Tahap abstrak Sedangkan pada tahap abstrak, siswa sudah mampu berpikir secara abstrak dengan melihat symbol atau membaca dan mendengar secara verbal tanpa ada kaitannya dengan objek-objek konkret. Berdasarkan teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya pembelajaran yang bermakna terutama pada pelajaran matematika.Melalui fase- fase belajar, siswa lebih mudah dalam memahami materi.Dalam penelitian ini, tahap yang digunakan dalam pembelajaran geometri hanya sampai tahap semi konkret. Sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari akan lebih tahan lama untuk diingat.

2.1.10. Pembelajaran Geometri Ruang di SD

Pelajaran geometri di Sekolah Dasar harus berpedoman pada siswa, dengan segala sifat-sifat dan kebutuhannya serta memfokuskan pada lingkungan fisik siswa.Dalam setiap pembelajaran khususnya pembelajaran geometri ruang, pada setiap saat harus disesuaikan dengan kemampuan siswa pada saat itu, maka pelajaran geometri ruang untuk kelas I harus berbeda sifatnya dengan pelajaran geometri kelas II dan seterusnya. Maka agar peningkatan daya tanggap keruangan dapat lebih mudah dipahami, kepada siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki, mencoba dan menemukan serta menduga berbagai ide, namun juga didorong untuk mencoba memformulasikan dengan pernyataan yang tepat, logis dan memeriksa kebenaran setiap kesimpulan yang diperolehnya Suharjana, 2008: 1. Secara umum pelajaran geometri ruang ini bersifat intuitif berdasar kata hati.Dengan penekanan pada pengamatan terhadap obyek dan penalaran berdasarkan pada benda-benda sebenarnya dan gambar-gambar yang bersesuaian.Kegiatan yang dimulai dengan eksplorasi sifat-sifat berbagai bangun ruang, menemukan sifat-sifat itu melalui model-model dan akhirnya menyusun sebuah kesimpulan umum, merupakan ciri dari pelajaran geometri di Sekolah Dasar Suharjana, 2008: 2. Ruang lingkup pelajaran geometri ruang di SD adalah tentang konsep bangun ruang dan unsur-unsurnya yang meliputi: kubus, balok, prisma, limas, tabung, kerucut dan bola, unsur-unsur bangun ruang serta gambar bangun ruang Suharjana, 2008: 3. 2.1.10.1. Materi Pembelajaran Materi dalam penelitian ini pada kelas IV adalah sifat-sifat dan jaring- jaring bangun ruang. Standar Kompetensi: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar; Kompetensi Dasar : 8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana 8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus 2.1.13.1.1. Sifat-sifat bangun ruang sederhana Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun yang disebut sisi Suharjana, dkk., 2008: 5. Sebelum belajar tentang sifat-sifat bangun ruang sederhana, mari kita mengenal terlebih dahulu unsur-unsur yang dimiliki bangun ruang Suharjana, dkk., 2008: 34 antara lain: 1. sisi adalah sekat bagian yang membatasi bagian dalam dan bagian luar; 2. rusuk adalah pertemuan antara dua buah sisi atau perpotongan dua bidang sisi; 3. titik sudut adalah perpotongan tiga bidang sisi atau perpotongan tiga rusuk atau lebih. Berikut ini adalah gambar-gambar bangun ruang sederhana. Prisma Balok Kubus Limas Tabung Kerucut

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KELAS IV SD

0 10 226

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224