1 Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran geometri dengan menggunakan model kooperatif kepala bernomor terstruktur berbantuan media audio
visual di SDN Purwoyoso 01 Semarang. 2 Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran geometri menggunakan model
kooperatif kepala bernomor terstruktur berbantuan media audio visual di SDN Purwoyoso 01 Semarang.
3 Meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran geometri menggunakan model kooperatif kepala bernomor terstruktur berbantuan media audio
visual pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01 Semarang.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.4.1. Manfaat Teoritis
Secara teori penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang baik pada pelaksanaan pembelajaran matematika agar kualitas pembelajaran geometri dapat
meningkat. Hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan model kooperatif kepala bernomor terstruktur
berbantuan media audio visual.
1.4.2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis bagi siswa, guru dan sekolah adalah sebagai berikut.
1.4.2.1. Siswa
a. Melalui model Kooperatif Kepala Bernomor Terstruktur dapat
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran geometri. b.
Membantu siswa meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran geometri.
c. Melalui model Kooperatif Kepala Bernomor Terstruktur berbantuan media audio visual siswa dapat memahami materi geometri dengan mudah.
1.4.2.2. Guru
a. Memberi masukkan kepada guru dan calon guru dalam menentukan model yang bisa dilakukan oleh guru dalam pelajaran matematika.
b. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar. 1.4.2.3.
Sekolah a.
Penerapan model Kooperatif Kepala Bernomor Terstruktur dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas
pembelajaran di sekolah, melalui pelatihan bagi guru tentang metode pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1. Belajar
Menurut Moh. Surya dalam Uno, 2011: 139, menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh
seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia
Rifa’i dan Anni, 2007: 2. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui
latihan. Perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif Ernest R. Hilgard dalam
Anitah, 2008: 2.9. Menurut Gagne dalam Suprijono, 2009: 2, mengungkapkan belajar
adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan
seseorang secara alamiah.