2.3. KERANGKA BERPIKIR
Kemampuan guru dalam memilih dan memilah model, yang relevan dengan tujuan dan materi pelajaran merupakan kunci keberhasilan dalam
pencapaian prestasi belajar siswa.Tuntutan tersebut mutlak dilakukan oleh seorang guru, apabila melalukan transfer ilmu khususnya geometri. Hal tersebut juga
sejalan dengan tuntutan kurikulum saat ini yang sangat memperhatikan kepentingan pembelajaran yang akan digunakan. Pembelajaran matematika di
SDN Purwoyoso 01 belum optimal karenamateri yang disampaikan belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari guru sudah membagi kelompok, namun
belum jelas dalam penugasan kepada setiap siswa. Siswa pasif dalam pembelajaran terutama dalam diskusi kelompok, sehingga siswa kurang
bertanggung jawab dalam tugas kelompok.Media pembelajaran yang tidak menarik menyebabkan siswa bosan.Hal tersebut yang menyebabkan hasil belajar
siswa menjadi rendah. Dengan diterapkannya model kooperatif kepala bernomor terstruktur siswa
lebih berperan aktif dalam diskusi kelompok dan rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas bersama untuk mencapai tujuan bersama. Siswa juga bisa
berinteraksi dengan teman antar kelompok yang bernomor sama. Hal itu dapat mengurangi kebosanan dalam pembentukan kelompok yang permanen.Dengan
keaktifan siswa dan pemikiran yang kritis maka diharapkan hasil belajar siswa yang diperoleh juga optimal dan meningkat. Efektifitas belajar siswa ini akan
dibantu dengan penggunaan media audio visual. Karena pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna.
Berdasarkan uraian di atas, maka pelaksanaan model kooperatif kepala bernomor terstruktur berbantuan media audio visual dapat meningkatkan
keterampilan guru, aktivitas siswa serta hasil belajar pada siswa kelas IV SDN Purwoyoso 01 Semarang. Adapun alur dari kerangka berpikir dapat dilihat pada
bagan 1 berikut ini.
Kondisi awal sebelum
tindakan
Pelaksanaan tindakan
Penerapan model kooperatif kepala bernomor terstruktur berbantuan media audio visual :
1. Guru mempersiapkan pelajaran dan
mempersiapkan media audio visual memilih dan merancang, berlatih menggunakan, memeriksa
tempat.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3. Guru menyajikan materi menggunakan alat atau
media audio visual. 4.
Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
5. Penugasan diberikan kepada setiap siswa sesuai
nomor masing-masing. 1.
M ateri belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari
2. g
uru sudah membagi kelompok, namun belum jelas dalam penugasan kepada setiap siswa
3. Si
swa pasif dalam pembelajaran
2.4. HIPOTESISI TNDAKAN