Belajar Pembelajaran KAJIAN TEORI

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1. Belajar

Menurut Moh. Surya dalam Uno, 2011: 139, menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia Rifa’i dan Anni, 2007: 2. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan. Perubahan itu disebabkan karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif Ernest R. Hilgard dalam Anitah, 2008: 2.9. Menurut Gagne dalam Suprijono, 2009: 2, mengungkapkan belajar adalah perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas. Perubahan tersebut bukan diperoleh langsung dari proses pertumbuhan seseorang secara alamiah. Ciri-ciri belajar yang diungkapkan oleh Winataputra 2008: 1.8-1.9 sebagai berikut. a Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. b Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. c Perubahan tersebut relatif menetap. Dengan demikian, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku ke arah positif yang relatif menetap melalui latihan. Perubahan tersebut sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyebabkan terjadinya interaksi edukatif.

2.1.2. Pembelajaran

Menurut Briggs dalam Sugandi, 2007: 9, pembelajaran adalah seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga siswa itu memperoleh kemudahan berinteraksi berikutnya dengan lingkungan. Menurut Briggs dalam Sugandi, 2007: 9, menjelaskan bahwa seperangkat peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika siswa melakukan self instruction dan di sisi lain kemungkinan juga bersifat eksternal yaitu jika bersumber antara lain dari guru. Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri siswa Winataputra, 2008: 1.18. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut Winataputra, 2008: 1.18. Menurut Anitah, dkk. 2009: 1.18, pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu system yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Anitah, dkk., 2009: 1.18 menegaskan bahwa semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan. Sedangkan menurut Uno 2011: 144 pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan kurikulum. Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan peristiwa yang mempengaruhi suatu proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung untuk memperoleh suatu ilmu yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri siswa.

2.1.3. Kualitas Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KELAS IV SD

0 10 226

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224