Model Pembelajaran Kooperatif Kerucut

Gambar 2.21. Macam-macam Jaring-jaring Balok

2.1.11. Model Pembelajaran Kooperatif

2.1.11.1. Pengertian Model Pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan Hamdani, 2010: 30. Sedangkan menurut Rusman 2011: 202, pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. 2.1.11.2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Rusman 2012: 207 adalah sebagai berikut. 1 Pembelajaran secara tim. 2 Didasarkan pada manajemen kooperatif. 3 Kemauan untuk bekerja sama. 4 Keterampilan bekerja sama. Di samping memiliki karakteristik pembelajaran kooperatif mempunyai prinsip-prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 2.1.11.3. Prinsip-prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif Prinsip-prinsip yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif menurut Hamruni 2012: 125. 1 Prinsip ketergantungan positif. Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan penyelesaian sebuah tugas sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota kelompok. Jadi, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan. 2 Tanggung jawab perseorangan. Keberhasilan kelompok tergantung pada tiap anggotanya, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. 3 Interaksi tatap muka. Dalam pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. 4 Partisipasi dan komunikasi. Melatih siswa untuk mampu berpartisipasi aktif dan berkomunikasi.Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Menurut Joyce dalam Trianto, 2009: 22, model pembelajaran lebih mengarah pada desain pembelajaran untuk membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.Salah satu model kooperatif adalah kepala bernomor, namun peneliti menambahkan dengan teknik kepala bernomor terstruktur yang merupakan modifikasi dari kepala bernomor NHT. 2.1.11.4. Teknik-Teknik Pembelajaran Kooperatif Menurut Huda 2011: 134 terdapat beberapa teknik dalam pembelajaran kooperatif yang sering diterapkan di kelas.Salah satunya adalah teknik kepala bernomor terstruktur.Teknik ini yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas. 2.1.11.4.1. Kepala Bernomor Terstruktur Teknik kepala bernomor terstruktur ini merupakan modifikasi dari kepala bernomor yang dipakai oleh Kagan Lie, 2010: 60.Adapun kelebihan dari kepala bernomor terstruktur ini menurut Huda 2011: 139 adalah sebagai berikut. 1 Memudahkan pembagian tugas. 2 Memudahkan siswa belajar melaksanakan tanggung jawab individunya sebagai anggota kelompok. 3 Dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. 4 Dapat mengurangi kebosanan atau kejenuhan jika guru mengelompokkan siswa secara permanen. Langkah-langkah teknik kepala bernomor terstruktur menurut Hamid 2011: 222. 1 Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. 2 Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang berangkai. Misal siswa nomor satu bertugas mencatat soal, siswa nomor dua bertugas mengerjakan soal dan siswa nomor tiga bertugas menyampaikan hasil diskusi. Setiap pertemuan masing-masing siswa mendapat tugas yang berbeda dari pertemuan yang sebelumnya. 3 Jika perlu, guru bisa meminta kerja sama antar kelompok. Siswa diminta keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka. 4 Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain. 5 Penutup.

2.1.12. Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KELAS IV SD

0 10 226

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224