Kualitas Pembelajaran KAJIAN TEORI

maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut Winataputra, 2008: 1.18. Menurut Anitah, dkk. 2009: 1.18, pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu system yang terdiri dari unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Anitah, dkk., 2009: 1.18 menegaskan bahwa semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling mempengaruhi, dan semuanya berfungsi dengan berorientasi pada tujuan. Sedangkan menurut Uno 2011: 144 pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan kurikulum. Dari beberapa pengertian pembelajaran di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran merupakan peristiwa yang mempengaruhi suatu proses interaksi antara siswa dengan guru dan sumber belajar lainnya atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung untuk memperoleh suatu ilmu yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri siswa.

2.1.3. Kualitas Pembelajaran

2.1.3.1. Pengertian Kualitas Pembelajaran Menurut Etzioni dalam Hamdani 2010: 194 mengatakan bahwa kualitas dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan.Secara definitif, efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Sedangkan menurut Robbins dalam Hamdani 2010: 194, efektivitas merupakan suatu konsep yang lebih luas mencakup berbagai faktor di dalam maupun di luar diri seseorang.Efektivitas tidak hanya dapat dilihat dari sisi produktivitas, tetapi juga dapat dilihat dari sisi persepsi atau sikap orangnya. Dalam Depdiknas 2004: 7, kualitas pembelajaran secara operasional dapat diartikan sebagai intensitas keterkaitan sistemik dan sigergis guru, siswa, kurikulum dan bahan belajar, media, fasilitas, dan sistem pembelajaran dalam menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal sesuai dengan tuntutan kurikuler. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran merupakan tingkat keberhasilan mencapai tujuan sasaran pembelajaran, memfasilitasi dan mengorganisir lingkungan bagi siswa. Sehingga menghasilkan proses dan hasil belajar yang optimal. 2.1.3.2. Indikator Kualitas Pembelajaran Menurut Depdiknas 2004: 8 ada beberapa indikator kualitas pembelajaran adalah sebagai berikut. 1 Perilaku guru pembelajaran. a. Membangun persepsi dan sikap positif siswa terhadap belajar dan profesi pendidik. b. Menguasai disiplin ilmu berkaitan dengan keluasan dan kedalaman jangkauan substansi dan metodologi dasar keilmuan, serta mampu memilih, menata, mengemas, dan mempresentasikan materi sesuai kebutuhan siswa. c. Guru perlu memahami keunikan setiap siswa dari kelebihan, kekurangan, dan kebutuhannya. Memahami lingkungan keluarga, social-budaya dan kemajemukan masyarakat tempat siswa berkembang. d. Menguasai pengelolaan pembelajaran yang mendidik berorientasi pada siswa dalam kegiatan merencanakan, melaksanakan, serta mengevaluasi dan memanfaatkan hasil evaluasi pembelajaran secara dinamis untuk membentuk kompetensi siswa yang diharapkan. e. Mengembangkan kepribadian dan keprofesionalan sebagai kemampuan untuk dapat mengetahui, mengukur, dan mengembang-mutakhirkan kemampuannya secara sendiri. 2 Perilaku dan dampak belajar siswa, dapat dilihat kompetensinya sebagai berikut. a. Memiliki persepsi dan sikap positif terhadap belajar, yang di dalamnya persepsi dan sikap terhadap mata pelajaran, guru, media dan fasilitas belajar serta iklim belajar. b. Mau dan mampu mendapatkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikapnya. c. Mau dan mampu memperluas serta memperdalam pengetahuan dan keterampilan serta memantapkan sikapnya. d. Mau dan mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikapnya secara bermakna. e. Mau dan mampu membangun kebiasaan berpikir, bersikap dan bekerja produktif. 3 Iklim pembelajaran, yang seperti suasana kelas yang kondusif dan dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang menarik, menantang, menyenangkan dan bermakna bagi siswa. 4 Materi pembelajaran yang berkualitas dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut. a. Kesesuainnya dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. b. Ada keseimbangan antara keluasan dan kedalaman materi dengan waktu yang tersedia. c. Materi pembelajaran sistematis dan kontekstual. d. Dapat mengakomodasikan partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin. e. Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni. f. Materi pembelajaran memenuhi criteria filosofis, professional, psikopedagogis, dan praktis. 5 Kualitas media pembelajaran dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut. a. Dapat menciptakan pengalaman belajar yang bermakna. b. Mampu memfasilitasi proses interaksi antara siswa dan guru, siswa dengan siswa, serta siswa dengan lingkungan. c. Media pembelajaran dapat memperkaya pengalaman belajar siswa. d. Media pembelajaran mampu mengubah suasana belajar dari siswa pasif dan guru sebagai sumber ilmu satu-satunya, menjadi siswa aktif berdiskusi dan mencari informasi melalui berbagai sumber belajar yang ada. Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa indikator kualitas pembelajaran meliputi: 1 perilaku guru, 2 perilaku siswa dan dampak belajar siswa, 3 iklim pembelajaran, 4 materi pembelajaran, 5 kualitas media pembelajaran.

2.1.4. Keterampilan Guru dalam Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS III SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 11 240

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN AUDIOVISUAL SISWA KELAS IV SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 8 306

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KANDRI 01 KOTA SEMARANG

3 15 216

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 220

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN SALAMAN MLOYO KOTA SEMARANG

17 347 300

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 KOTA SEMARANG

5 47 319

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KELAS IV SD

0 10 226

PENERAPAN MODEL MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SDN NGIJO 01 KOTA SEMARANG

1 13 224