83 9 Mengembangkan kebijakan ekonomi makro dan mikro secara terkoordinasi dan
berkelanjutan dengan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
Kebijakan khusus daerah difokuskan pada masalah kemiskinan, ketertinggalan, dan infrastruktur K2I. Kebijakan khusus ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Pengentasan kemiskinan, dengan pembangunan yang bersifat komprehensif dan mendasar dalam tataran kesejahteraan dan harkat manusiawi yang dilakukan
melalui pemberdayaan ekonomi desa. 2 Menanggulangi ketertinggalan sumberdaya manusia melalui peningkatan mutu
sumberdaya manusia di segala sektor, dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemampuan bertahan dalam persaingan regional dan global.
3 Peningkatan infrastruktur melalui pembangunan infrastruktur transportasi, kelistrikan, air bersih dan telekomunikasi.
6.2 Penentuan Strategi Pengembangan
6.2.1 Analisis Kondisi Internal
Analisis kondisi internal dilakukan dengan melakukan mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan strengths dan kelemahan-kelemahan weaknesses yang ada di
dalam kawasan. Hasil analisis kondisi internal disajikan pada Tabel 25. Dari Tabel 25 tampak bahwa kekuatan yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam kawasan terutama
adalah karena limpahan sumberdaya alam yang besar dan didukung oleh kemampuan industri dalam menghasilkan produk-produk unggulan yang kompetitif; sementara
kekurangan yang ada terutama pada rendahnya kualitas SDM, tingginya kemiskinan,
84 serta belum adanya payung hukum mengenai pengembangan kawasan dan tataruang
yang jelas.
Tabel 25. Analisis Kondisi Internal KSN Provinsi Riau
Strength Kekuatan
1. Memiliki keungulan dalam menghasilkan produk-produk berbasis pertanian kelapa sawit, kelapa, karet, dan perikanan
2. Memiliki posisi strategis dalam perdagangan internasional, karena letaknya di Selat Malaka, khususnya Malaysia dan Singapura
3. Memiliki pelabuhan internasional yang akan ditingkatkan menjadi Internasional Hub
4. Memiliki lingkungan industri bahan baku, persaingan usaha, kondisi permintaan yang kondusif
5. Memiliki kawasan industri yang strategis 6. Memiliki kondisi sosial-politik yang kondusif
Weakness Kelemahan
1. Tingginya tingkat kemiskinan masyarakat 2. Masih terbatasnya sebagian infrastruktur jalan darat, kereta api
untuk transportasi produk dan bahan baku secara masal 3. Belum adanya payung hukum bagi pengembangan KSN
4. Tataruang kawasan belum tertata dengan baik 5. Keterbatasan dana bagi pengembangan infrastruktur yang
dibutuhkan 6. Memiliki SDM dan sarana pendidikan balai latihan kerja yang
belum baik
6.2.2 Analisis Kondisi Eksternal
Analisis kondisi eksternal kawasan mengidentifikasikan peluang-peluang opportunities dan ancaman-ancaman threats yang ada terkait dengan rencana
pengembangan KSN. Kondisi peluang dan ancaman pengembangan KSN disajikan dalam Tabel 26. Peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan dari kondisi makro di luar
kawasan antara lain berupa: kecenderungan meningkatnya permintaan produk-produk kelapa sawit terkait dengan rencana pengembangan bio-fuel, kerjasama
multistakeholders dalam pengembangan industri di kawasan, dan lainnya; sementara
85 ancaman-ancaman yang ada antara lain: persaingan dengan Malaysia dalam
menghasilkan produk yang homogen.
Tabel 26. Analisis Kondisi Eksternal KSN Provinsi Riau
Opportunity Peluang
1. Pengembangan Kota Dumai sebagai pusat pengembangan KSN akan menjadi daya tarik bagi investor
2. Permintaan terhadap produk-produk olahan kelapa sawit semakin meningkat
3. Kerjasama kemitraan multistakeholders pemerintah – swasta - masyarakat dalam pengembangan KSN
4. Program pengembangan wilayah strategis, cepat tumbuh, dan relatif tertinggal telah lama dilaksanakan di Indonesia
5. Mengisi kerjasama-kerjasama yang telah disepakati dengan negara-negara tetangga Malaysia, Singapura, Thailand
Threat Ancaman
1. Perkembangan produk-produk berbasis kelapa sawit sejenis dari Malaysia
2. Adanya kecenderungan ganti pejabat - ganti kebijakan, sehingga bisa menelantarkan program pengembangan KSN yang
akansedang dikerjkaan
6.2.3 Strategi Pengembangan KSN: 2008 - 2020
Berdasarkan kondisi-kondisi internal kekuatan dan kelemahan dan kondisi- kondisi eksternal peluang dan ancaman sebagaimana disajikan pada Tabel 25 dan
Tabel 26, maka strategi yang dapat dikembangkan dalam rangka pembangunan KSN disajikan pada Tabel 27. Strategi-strategi tersebut juga tetap memperhatikan Visi Riau
baik dalam jangka menengah dan jangka panjang, serta kebijakan khusus Provinsi Riau yang difokuskan pada penanganan masalah K2I, yakni kemiskinan, ketertinggalan, dan
infrastruktur. Khusus di bidang perkebunan, strategi-stragi tersebut dikembangkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat perkebunan, menuju tercapainya
visi “Kebun untuk Kesejahteraan Masyarakat Riau tahun 2020” Zainal, 2006c. Dari
86 tabel tersebut tampak bahwa secara umum terdapat delapan strategi utama
pengembangan KSN Provinsi Riau.
Tabel 27. Strategi Pengembangan Kawasan Stregis Nasional Provinsi Riau
Strategi Strategi Pengembangan
KSN Strength – Opportunity
S-O 1. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya alam di
KSN dalam rangka pengembangan klaster industri kelapa sawit integrasi vertikal sistem agribisnis dengan tetap
memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya 2. Pengembangan investasi di bidang bio-enerji berbasis
kelapa sawit dengan Dumai sebagai pusat pengolahan, pendidikan dan pelatihan penguasaan teknologi, dan
pemasarannya untuk domestik maupun internasional Strength – Threat
S-T 3. Diversifikasi produk sawit dan pengembangan industri
hilir kelapa sawit oleo-pangan, oleo-kimia Weakness –
Opportunity W-O
4. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan latihan di balai latihan kerja
5. Pengembangan infrastruktur jalan dan pelabuhan, serta utilitas publik air bersih, listrik, telefon, fasilitas
pengelolaan limbah dengan bekerjasama dengan swasta 6. Pengembangan kerjasama dengan berbagai pihak, baik
dalam dan luar negeri, dalam pengembangan kebun kelapa sawit rakyat melalui program investasi yang dapat
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat setempat 7. Redistribusi aset lahan untuk pengembangan investasi
perkebunan yang dapat mengentaskan kemiskinan Weakness – Threat
W-T 8. Pengembangan payung hukum, penyederhannan
birokrasi dan perizinan, dan penataan ruang kawasan daerah dan wilayah dalam pengembangan KSN di
Provinsi Riau.
6.3 Program Pengembangan Kawasan Strategis Nasional