Pertanian Tanaman Pangan GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN PROVINSI RIAU

50

4.3. Pertanian Tanaman Pangan

Jumlah luas areal lahan pertanian di Provinsi Riau yang terdiri dari lahan sawah dan lahan kering mencapai 8.135.897 ha, yang terdiri dari 276.533 ha lahan sawah dan 7.859.364 ha lahan kering Tabel 5. Wilayah yang memiliki lahan sawah terluas adalah Kabupaten Pelalawan, seluas 72.833 ha, sedangkan wilayah yang memiliki lahan kering terluas adalah Kabupaten Kampar, yaitu seluas 1.159.434 ha. Tabel 5. Luas Area Lahan Pertanian di Provinsi Riau Menurut KabupatenKota, 2005 Sumber: Riau dalam Angka Tahun 2006 Tanaman pangan yang terdapat di Provinsi Riau adalah padi sawah, padi ladang, jagung dan ubi kayu. Dari keempatnya, padi sawah memiliki luas panen Jenis Lahan No KabupatenKota Lahan Sawah Lahan Kering Total 1 Kuantan Singingi 17.509 512.018 529.527 2 Indragiri Hulu 14.589 805.237 819.826 3 Indragiri Hilir 52.712 1.107.885 1.160.597 4 Pelalawan 72.833 790.124 862.957 5 Siak 9.068 846.541 855.609 6 Kampar 11.330 1.159.434 1.170.764 7 Rokan Hulu 3.919 460.398 464.317 8 Bengkalis 31.427 1.116.750 1.148.177 9 Rokan Hilir 58.943 829.216 888.159 10 Pekanbaru - 63.226 63.226 11 Dumai 4.203 168.535 172.738 TOTAL 279.533 7.858.364 8.135.897 51 dan produksi yang paling besar, yaitu 114.028 ha dan 380.335 ton. Daerah produksi padi sawah terbesar adalah Kabupaten Rokan Hilir, yaitu sebesar 118.190 ton dengan luas panen seluas 34.521 ha. Daerah produsen jagung terbesar di Provinsi Riau adalah Kabupaten Indragiri Hilir dengan nilai produksi 17.326 ton dan luas penen sebesar 7.691 ha. Sedangkan untuk ubi kayu, wilayah produksi terbesar adalah Kabupaten Kampar dengan nilai produksi pada tahun 2005 adalah 10.344 ton dan luas panen adalah 959 ha Tabel 6. Pada tahun 2005, luas panen tanaman padi mengalami penurunan sebesar 7,36 persen, yang mengakibatkan terjadinya penurunan produksi. Penurunan produksi padi ini juga terjadi akibat adanya penurunan produktivitas tanaman padi Bappeda dan BPS Provinsi Riau, 2006. Produktivitas rata-rata tanaman padi di Provinsi Riau mencapai 31,6 kuintal per hektar. 4.4 Perkebunan Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor unggulan Provinsi Riau. Beberapa komoditas unggulan sub-sektor perkebunan Provinsi Riau adalah karet, kelapa, dan kelapa sawit. Berdasarkan Tabel 7, komoditas utama sektor perkebunan adalah kelapa sawit, dengan jumlah produksi sebesar 3,93 juta ton dan dengan luas panen sebesar 1.39 juta ha. Daerah penghasil kelapa sawit terbesar adalah Kabupaten Kuantan Singigi dengan jumlah produksi mencapai 966.299 ton; sedangkan wilayah Kampar merupakan kabupaten yang memiliki luas tanaman panen terluas, sebesar 241.486 ha. Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan terpenting di Provinsi Riau karena menghasilkan nilai ekonomi terbesar baik untuk tujuan pemasaran domestik maupun ekspor dan menyerap banyak tenaga kerja. 52 Tabel 6. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis dan KabupatenKota, Tahun 2005 No KabupatenKota Padi Sawah Padi Ladang Jagung Ubi Kayu 1 Kuantan Singingi Luas Panen Ha 9.133 594 356 362 Produksi ton 29.655 1.201 762 3.874 2 Indragiri Hulu Luas Panen Ha 2.258 2.235 673 291 Produksi ton 7.254 4.743 1.431 3.128 3 Indragiri Hilir Luas Panen Ha 31.280 850 7.691 262 Produksi ton 106.744 1.760 17.326 2.749 4 Pelalawan Luas Panen Ha 8.644 1.113 3.965 214 Produksi ton 27.945 2.365 8.743 2.260 5 Siak Luas Panen Ha 5.446 477 172 283 Produksi ton 17.385 915 367 3.015 6 Kampar Luas Panen Ha 5.352 2.998 1.467 959 Produksi ton 17.416 6.380 3.159 10.344 7 Rokan Hulu Luas Panen Ha 3.283 9.559 1.342 399 Produksi ton 10.404 21.311 2.803 4.297 8 Bengkalis Luas Panen Ha 12.061 1.416 119 397 Produksi ton 39.022 2.970 254 4.279 9 Rokan Hilir Luas Panen Ha 34.521 353 467 254 Produksi ton 118.190 683 1.015 2.739 10 Pekanbaru Luas Panen Ha - - 104 191 Produksi ton - - 218 1.995 11 Dumai Luas Panen Ha 2.050 795 168 279 Produksi ton 6.320 1.432 343 2.988 TOTAL: Luas Panen Ha 114.028 20.390 16.524 3.891 Produksi ton 380.335 43.760 36.421 41.668 Sumber: Riau dalam Angka Tahun 2006 53 Tabel 7. Total Luas Areal dan Produksi Komoditas Perkebunan Menurut Jenis dan KabupatenKota, 2005 No KabupatenKota Karet Kelapa Kel. Sawit Kopi Pinang 1 Kuantan Singingi Luas Panen Ha 158.774 4.422 109.883 389 305 Produksi Ton 166.551 31.085 966.299 219 154 2 Indragiri Hulu Luas Panen Ha 74.734 2.156 106.607 1.276 1.932 Produksi Ton 86.624 1.928 226.108 257 985 3 Indragiri Hilir Luas Panen Ha 2.752 448.260 79.353 4.015 5.416 Produksi Ton 1.069 478.965 97.559 979 4.932 4 Pelalawan Luas Panen Ha 27.805 26.437 181.735 547 209 Produksi Ton 29.096 38.226 342.748 164 97 5 Siak Luas Panen Ha 17.691 3.130 184.129 910 137 Produksi Ton 10.116 3.590 776.863 535 34 6 Kampar Luas Panen Ha 93.166 2.895 241.486 357 47 Produksi Ton 49.770 1.905 679.125 181 10 7 Rokan Hulu Luas Panen Ha 57.580 758 203.217 444 245 Produksi Ton 46.911 2.676 447.228 62 340 8 Bengkalis Luas Panen Ha 56.851 50.884 120.503 1.048 828 Produksi Ton 59.335 68.098 126.156 938 373 9 Rokan Hilir Luas Panen Ha 37.881 5.944 146.237 1.054 130 Produksi Ton 12.737 2.592 238.423 212 19 10 Pekanbaru Luas Panen Ha - - - - - Produksi Ton - - - - - 11 Dumai Luas Panen Ha 1.463 2.041 19.083 - - Produksi Ton 845 881 31.110 16 Total: Luas Panen Ha 528.697 546.927 1.392.233 10.041 9.250 Produksi Ton 463.054 629.927 3.931.619 3.546 6.961 Sumber: Riau dalam Angka Tahun 2006 54 Berdasarkan sistem kepemilikannya, perkebunan kelapa sawit dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yakni: perkebunan rakyat, perkebunan besar negara PBN, dan perkebunan besar swasta PBS. Perimbangan luas areal perkebunan diantara ketiga jenis kepemilikan ini adalah 48,7 : 5,5 : 45,8 Dinas Perkebunan Provinsi Riau, 2006. Dari data tersebut tampak bahwa pengembangan komoditas kelapasawit menjadi semakin strategis karena sebagian besar dikuasai oleh rakyat. Akan tetapi, produktivitas kebun rakyat relatif rendah yaitu 2,44 tonha dibandingkan dengan PBN 3,71 tonha dan PBS 3,08 tonha. Dilihat dari umurnya, tanaman kelapa sawit di Riau sebagian besar telah menghasilkan, yakni 1,10 juta hektar 77,4, sementara tanaman belum menghasilkan seluas 320 ribu hektar 22,4, sedangkan tanaman yang rusak jumlahnya sangat kecil 0,2 saja. Kondisi ini menggambarkan bahwa pada tahun-tahun mendatang produksi kelapa sawit akan terus meningkat, akibat masih luasnya areal kebun yang belum menghasilkan dan semakin luasnya areal bukaan baru.

4.5 Kehutanan