69
Tabel 16. Panjang Jalan KabupatenKota Menurut Kondisinya, Tahun 2005 dalam Km
No. Kabupaten Baik Sedang Rusak
Jumlah
1 Kuantan Singingi 259,15
524,31 864,23
1.647,69 9,22
2 Indragiri Hulu 164,54
561,37 825,84
1.551,75 8,68
3 Indragiri Hilir 297,00
296,00 650,57
1.243,57 6,96
4 Pelalawan 457,29 552,60 108,65 1.118,54
6,26 5 Siak
321,61 304,50 780,66 1.406,77 7,87
6 Kampar 511,00 784,41 561,15 1.856,56
10,39 7 Rokan Hulu
251,80 653,20
685,62 1.490,62
8,34 8 Bengkalis
643,29 308,09 933,63 1.885,01 10,55
9 Rokan Hilir 440,90
683,21 703,89
1.828,00 10,23 10 Pekanbaru
841,79 900,29 961,39 2.703,47 15,13
11 Dumai 787,92 316,95
34,32 1.139,19 6,37
Jumlah 4.976,29 5.884,93 7.109,95 17.871,17
100,00 Persentase 69,17
27,82 3,01
100,00
Sumber: Riau dalam Angka Tahun 2006
4.11 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi
BPS Provinsi Riau 2006 melakukan analisis Shift-Share terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupatenkota di Provinsi Riau untuk periode tahun 2003
hingga tahun 2005. Analisis ini dilakukan untuk mengelompokkan kabupatenkota berdasarkan perkembangan ekonomi di wilayah tersebut pada
kurun waktu 2003-2005. Analisis yang dilakukan akan dibagi dua, yaitu: berdasarkan PDRB atas harga berlaku dan PDRB atas harga konstan 2000,
sehingga dengan pembagian itu akan terlihat perbedaan pada masing-masing analisis.
4.11.1 Analisis Shift-Share 2003-2005 Atas Dasar Harga Berlaku
Tabel 17 menggambarkan hasil analisis Shift-Share untuk perkembangan
70 ekonomi periode 2003-2005. Pada tabel tersebut, kabupatenkota dibagi dalam
empat kuadran. Melalui perkembangan PDRB 2003-2005 atas dasar harga berlaku, kabupatenkota yang berada pada kuadran wilayah dengan pertumbuhan
cepat adalah Kabupaten Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, dan Bengkalis; kemudian kabupatenkota yang berada pada kuadran wilayah daerah berkembang
adalah Kota Pekanbaru dan Indragiri Hulu; sedangkan kabupaten yang berada pada kuadran wilayah tertekan hanya Kota Dumai. Selanjutnya daerah yang
berada pada kuadran wilayah potensi adalah Kabupaten Pelalawan, Rokan Rulu, Rokan Hilir, Kampar, dan Siak.
Tabel 17. Hasil Analisis Shift-Share 2003-2005 Atas Dasar Harga Berlaku No Wilayah
Keterangan
1 Indragiri Hilir, Kuantan
Singigi, Bengkalis Pertumbuhan Cepat
2 Siak, Pelalawan, Rokan
Hilir, Rokan Hulu, Kampar
Wilayah Potensi
3 Pekanbaru, Indragiri
Hulu Wilayah Berkembang
4 Dumai Wilayah
Tertekan Sumber: BPS Provinsi Riau 2006
4.11.2 Analisis Shift-Share 2003-2005 atas Dasar Harga Konstan 2000
Tabel 18 merupakan gambaran analisis Shift-Share untuk perkembangan ekonomi periode 2003-2005. Berdasarkan perkembangan PDRB 2003-2005 atas
71 dasar harga konstan 2000, tidak ada kabupatenkota yang berada pada kuadran
wilayah dengan pertumbuhan cepat, kabupatenkota yang berada pada kuadran wilayah daerah berkembang adalah Kabupaten Kuantan Singingi. Sedangkan
kabupaten yang berada pada kuadran wilayah tertekan adalah Kabupaten Indragiri Hulu, Rokan Hulu, Pelalawan dan Rokan Hilir. Selanjutnya, daerah yang berada pada
kuadran wilayah potensi adalah Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Siak, Bengkalis, dan Kampar.
Tabel 18. Hasil Analisis Shift-Share 2003-2005 Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000
No Wilayah Keterangan
1 -
Pertumbuhan Cepat 2 Siak,
Bengkalis, Dumai,
Kampar Pekanbaru, Wilayah Potensi
3 Kuantan Singigi
Wilayah Berkembang 4
Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Pelalawan, Rokan
Hilir, Indragiri Hulu Wilayah Tertekan
Sumber: BPS Provinsi Riau 2006
90
V. HASIL DAN PEMBAHASAN