PenyajianPenjajaan Makanan Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman

5. Hindari perlakuan manusia yang menangani makanan pengangkutan seperti perlakuan makanan yang ditumpuk, diinjak, dan dibanting 6. Jika memungkinkan gunakanlah kendaraan pengangkut bahan makanan yang menggunakan alat pendingin sehingga mampu membawa makanan dengan jangkauan lebih jauh, tetapi tentu saja biayanya akan menjadi jauh lebih besar sehingga akan menaikkan harga makanan

2.3.5.2 Pengangkutan Makanan Siap Santap

Makanan siap santap lebih rawan terhadap pencemaran sehingga perlu penanganan yang ekstra hati-hati. Sehingga dalam prinsip pengangkutan makanan siap santap perlu diperhatikan sebagai berikut Depkes RI, 2004: 1. Setiap makanan mempunyai wadah masing-masing 2. Wadah yang digunakan harus utuh, kuat, dan ukurannya memadai dengan makanan yang ditempatkan dan terbuat dari bahan anti karat atau bocor 3. Pengangkutan untuk waktu yang lama harus diatur suhunya agar tetap panas dalam keadaan tertutup sampai di tempat penyajian 4. Kendaraan pengangkut disediakan khusus dan tidak digunakan untuk keperluan mengangkut bahan lain.

2.3.6 PenyajianPenjajaan Makanan

Proses terakhir adalah penjualanpenjajaanpenyajian makanan. Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih dari 6 enam jam apabila masih dalam keadaan baik, harus diolah kembali sebelum disajikan. Makanan disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan bersih, sirkulasi udara dapat Universitas Sumatera Utara berlangsung, penyaji berpakaian bersih, rapi, menggunakan tutup rambut. Tangan penyaji tidak boleh kontak langsung dengan makanan yang disajikan. 2.3.6.1 PerlengkapanSarana penjaja Untuk meningkatkan mutu dan hygiene sanitasi makanan jajanan disarankan menggunakan perlengkapansarana penjaja yang juga memenuhi syarat kesehatan. Makanan jajanan yang dijajakan dengan sarana penjaja konstruksinya harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi makanan dari pencemaran, antara lain Depkes RI, 2003 : 1. Mudah dibersihkan 2. Harus terlindung dari debu dan pencemaran 3. Tersedia tempat untuk : a. Air bersih b. Penyimpanan bahan makanan c. Penyimpanan makanan jadisiap disajikan d. Penyimpanan peralatan e. Tempat cuci alat, tangan, bahan makanan 2.3.6.2 Lokasi penjualan a. Lokasi usaha harus jauh atau minimal 500 meter dari sumber pencemaran b. Lokasi usaha terhindar dari serangga c. Lokasi usaha dilengkapi tempat pembuangan sampah yang tertutup d. Lokasi usaha dilengkapi fasilitas pengendali serangga Universitas Sumatera Utara e. Dilengkapi fasilitas sanitasi air bersih, tempat penampungan sampah, saluran pembuangan air limbah, jamban dan peturasan.

2.4 Penyakit yang Ditularkan Melalui Makanan dan Minuman

Menurut Adams 1999, food borne disease penyakit bawaan makanan terutama disebabkan oleh organisme pathogen menjadi masalah yang serius di semua negara. Diare adalah ciri khas dari sebagian besar penyakit tersebut dan sekitar 70 dari seluruh kejadian diare mungkin diakibatkan oleh konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi. Penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme bawaan makanan, terutama bakteri berkaitan dengan gejala-gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, nyeri lambung dan diare. Karena diare adalah gejala klinis yang paling umum pada food borne disease maka banyak diantara penyakit tersebut yang disebut penyakit diare. Bagi kebanyakan orang dewasa insiden food borne disease memang tidak menyenangkan, tetapi umumnya ringan dan terbatas pada timbulnya perasaan kurang enak badan seperti gastroenteritis dan biasanya tidak mengancam nyawa. Pengecualian terjadi terutama pada individu yang rentan, seperti lansia atau yang berusia sangat muda, ibu hamil, atau mereka yang sudah sangat sakit atau lemas karena beberapa alasan. Proporsi kelompok yang rentan ini cukup besar dalam populasi dan bagi kebanyakan dari mereka diare bisa mengancam nyawa. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 8

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 1 36

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 20