menjalani diet, mengonsumsi buah merupakan cara yang efektif untuk mempertahankan berat badan guna menuju hidup sehat Ashari, 2006.
Beberapa jenis buah mampu menurunkan kolesterol darah, kadar gula darah, mencegah penyebaran sel kanker. Buah juga sebagai antibiotik, menyembuhkan luka
lambung, mengurangi serangan rematik, mencegah karies gigi, diare, menyembuhkan sakit kepala dan lain-lain. Buah-buahan mengandung karoten dan vitamin C yang
berperan penting sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker. Buah-buahan juga mengandung serat pangan yang tinggi
untuk mencegah sembelit, diabetes melitus, kanker kolon, tekanan darah tinggi, dan lain-lain Astawan, 2010.
2.6.3 Cemaran Eschericia coli Pada Buah
Buah, sayur dan umbi dapat mengalami kerusakan oleh berbagai jenis mikroba bakteri, khapang dan khamir. Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk
kerusakan buah, sayur dan umbi adalah : 1. Jumlah mikroba awal yang mencemari buah, sayur atau umbi
2. Sifat-sifat substrat faktor intrinsik 3. Kondisi penyimpanan
4. Mikroba yang dominan pada substrat Nurwanto, 1997 Saat penanaman, pemanenan dan penyimpanan, buah-buahan dan sayuran
dapat terkontaminasi oleh patogen dari sumber seperti air, tanah dan kotoran hewan. Resiko pencemaran akan semakin tinggi akibat praktik penggunaan kotoran hewan
atau manusia sebagai pupuk atau melakukan irigasi dengan air yang tercemar limbah.
Universitas Sumatera Utara
Masalah ini akan semakin buruk dengan pada produk yang tumbuh di tanah atau yang sangat dekat dengan tanah Djafar, 2007.
Kontaminasi pada buah-buahan dan sayuran dapat dikurangi dengan mencucinya secara benar dengan air bersih. Penggunaan agen desinfeksi seperti
hipoklorit dengan air dapat meningkatkan penghancuran mikroorganisme yang berhubungan dengan produk tersebut tetapi hal ini tidak menjamin keamanannya.
Permukaan kebanyakan buah tidak halus dan memiliki banyak gerigi kecil dimana mikroorganisme bisa bersembunyi atau tertinggal pada produk tersebut setelah dicuci
dengan air bersih. Jika air yang digunakan untuk mencuci buah-buahan tercemar ini tentunya memiliki efek yang berlawanan dan dapat memasukkan kontaminasi yang
berbahaya. Pertumbuhan mikroba pada buah-buahan yang utuh atau tidak cacat akan
terbatas karena tanaman tersebut memiliki penghalang antimikroba alamiah dalam bentuk kulit yang melindunginya dari infeksi selama hidup. Setiap kerusakan yang
mematahkan lapisan antimikroba ini akan mengakibatkan masuk dan bertumbuhnya mikroba dalam jaringan di bagian lapisan itu sehingga setiap bentuk perlakuan seperti
pemotongan, pengirisan, atau pengupasan akan meningkatkan kemampuan pertumbuhan atau pertahanan hidup kontaminan dan risiko penularan foodborne
illness Adams, 1999.
Universitas Sumatera Utara
2.7 Kerangka Konsep