2.3.3.1 Penjamah Makanan
Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan harus memenuhi persyaratan antara lain Depkes RI,
2003: 1. Tidak menderita penyakit mudah menular misal : batuk, pilek, influenza,
diare, penyakit perut sejenisnya 2. Menutup luka pada luka terbukabisul atau luka lainnya
3. Menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian 4. Memakai celemek dan tutup kepala
5. Mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan 6. Menjamah makanan harus memakai alatperlengkapan atau dengan alas
tangan 7. Tidak sambil merokok, mengaruk anggota badan telinga, hidung, mulut
atau bagian lainnya 8. Tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan dan atau tanpa menutup
mulut dan hidung 9. Tidak menggunakan hiasan emas
10. Tidak bercakap-cakap saat menangani minuman Makanan dapat terkontaminasi mikroba karena beberapa hal :
1. Mengolah makanan atau makanan dengan tangan kotor 2. Memasak sambil bermain dengan hewan peliharaan
3. Menggunakan lap kotor untuk membersihkan meja, perabotan bersih
Universitas Sumatera Utara
4. Dapur, alat masak dan makan yang kotor, dan lain-lain.
2.3.3.2 Persiapan Tempat Pengolahan
Pedagang berkewajiban menyediakan tempat pengolahan makanan atau disebut dapur yang memenuhi standard dan persyaratan hygiene dan sanitasi untuk
mencegah resiko pencemaran terhadap makanan. Beberapa hal yang penting dalam persiapan di dapur adalah Depkes RI, 2003 :
1. Ventilasi harus cukup baik agar asap dan udara panas dapur keluar dengan sempurna
2. Lantai, dinding dan ruangan bersih dan terpelihara agar menekan kemungkinan pencemaran terhadap makanan
3. Meja peracikan bersih dan permukaannya kuattahan goresan agar bekas irisan tidak masuk ke dalam makanan
4. Tungku dilengkapi dengan alat penangkap asap atau pembuang asap berupa sungkup hood atau cerobong asap, agar asap tidak mengotori ruangan
5. Ruangan bebas lalat dan tikus. Lalat dan tikus adalah sumber pencemar yang cukup potensial pada makanan
2.3.3.3 Peralatan Masak