Kandungan Bakteri Eschericia coli pada Buah Potong

5.2 Kandungan Bakteri Eschericia coli pada Buah Potong

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492MENKESPERIV2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum bahwa air minum yang memenuhi syarat adalah 0 dalam 100 ml sampel air minum. Hasil pemeriksaan Eschericia coli pada buah potong diharapkan memenuhi standard dari Kepmenkes tersebut. Hasil pemeriksaan dari 7 sampel buah potong yang diambil pada awal dijajakan dari 7 pedagang di lingkungan Komplek Kampus USU adalah dari 7 sampel buah potong yang diperiksa, terdapat hanya 1 sampel yang memenuhi syarat kesehatan yaitu ditemukan sebanyak 0 bakteri Eschericia coli dalam 100 ml sampel buah potong yaitu pedagang dengan kode C. Sedangkan hasil pemeriksaan dari 7 sampel buah potong yang diambil sesudah 6 jam dijajakan dari 7 pedagang di lingkungan Komplek Kampus USU adalah dari 7 sampel buah potong yang diperiksa, terdapat hanya 1 sampel yang memenuhi syarat kesehatan yaitu ditemukan sebanyak 0 bakteri Eschericia coli dalam 100 ml sampel buah potong yaitu pedagang dengan kode C. Dari hasil pemeriksaan ini terlihat dari awal dijajakan buah potong sudah mengalami pencemaran dimana pencemaran sudah terjadi ketika melakukan pengolahan dari rumah. Hal ini bisa saja disebabkan oleh perilaku pembuat buah potong yang tidak mencuci tangan sebelum mengolah buah potong karena tangan yang kotor atau terkontaminasi dapat memindahkan bakteri dan virus patogen dari tubuh, faeces atau sumber pencemar lain ke makanan Purnawijayanti, 2001. Pada Universitas Sumatera Utara ketujuh pedagang tersebut terdapat pedagang dengan kode B, C,D dan G yang tidak mencuci tangan. Selain itu dari hasil observasi hanya 2 orang pedagang yaitu dengan kode E dan F yang menggunakan sarung tangan saat mengolah makanan. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat 2 orang pedagang A dan E yang mencuci semua buah sebelum dikupas. Pencucian buah yang benar adalah mencuci buah sebelum dikupas supaya menjaga nutrisi buah tidak larut di dalam air dan mencegah terjadinya cemaran pada buah lewat air pencuci yang digunakan namun hal ini berbeda dengan hasil yang diperoleh dimana terdapat 6 orang pedagang dengan kode A, B, D, E, F dan G yang mencuci buah setelah dikupas kecuali buah pepaya. Menurut Purnawijayanti 2001, Air dalam pengolahan makanan perlu mendapatkan perhatian khusus karena berperan besar dalam semua tahapan proses. Pada tahap persiapan, air digunakan untuk merendam, mencuci dan semua kegiatan yang digunakan untuk membersihkan bahan makanan mentah. Air yang tidak memenuhi syarat akan menjadi pencemaran bagi makanan yang sedang diolah. Kandungan Eschericia coli pada buah potong mengalami peningkatan jumlah pada sampel yang diperiksa sesudah 6 jam dijajakan. Hal ini sesuai dengan sifat bakteri termasuk Eschericia coli bila pada suhu lingkungan yang cocok, satu bakteri akan berkembang biak lebih dari 500.000 sel dalam 7 jam dan dalam 9 jam telah berkembang menjadi 2.000.000 dua juta sel, dalam 12 jam sudah menjadi 1.000.000.000 satu milyar sel. Kemungkinan menjadi penyebab penyakit menjadi sangat besar sekali Depkes, 2004. Universitas Sumatera Utara Escherichia coli adalah salah satu golongan dari bakteri koliform dan memiliki sifat dapat tumbuh pada suhu antara 10°- 40°C, dengan suhu optimum 37°C. pH optimum untuk pertumbuhannya adalah pada 7,0 - 7,5, pH minimum pada 4,0 dan maksimum pada 9,0 Fardiaz, 2007. Bakteri ini relatif peka panas, segera hancur oleh susu pasteurisasi dan pemanasan. Sedangkan pada proses pembekuan tidak akan membinasakan bakteri, sehingga bakteri dapat hidup dalam suhu yang rendah dalam jangka waktu yang relatif panjang namun suhu rendah dapat menekan pertumbuhannya Volk Wheeler, 1984. Pada saat penjajaan buah potong seluruh pedagang menggunakan piring yang sama secara berulang-ulang untuk melayani pembeli sebagai wadah buah sebelum dipotong kembali dan dikemas. Piring tersebut sudah berkali-kali bersentuhan ke tangan pembeli yang berbeda karena setelah selesai digunakan piring tidak langsung dicuci dan dikeringkan tetapi masih digunakan kembali. Selain itu pencucian piring tidak menggunakan air yang mengalir tetapi hanya dicelupkan pada sebuah ember yang berisi air yang sudah digunakan berulang-ulang. Seharusnya setiap selesai digunakan piring harus dicuci dengan air mengalir dan menggunakan desinfektan yang dapat membunuh kuman yang melekat pada piring dan dikeringkan dengan lap yang bersih. Pada buah potong yang dijajakan pedagang C tidak ditemukan adanya cemaran Eschericia coli baik pada buah potong pada awal dijajakan maupun sesudah 6 jam dijajakan. Hal ini dapat disebabkan karena sejak awal pengolahan di rumah buah potong tidak tercemar. Responden ini satu-satunya responden yang tidak Universitas Sumatera Utara mencuci buah setelah dikupas dan hanya sedikit saja buah yang dikupas dari rumah. Buah dikupas dan dipotong kembali di lokasi penjajaan makanan ketika stok sudah habis. Penggunaan es batu untuk mendinginkan buah potong menjadi salah satu faktor penyebab adanya Eschericia coli karena dari 7 pedagang, 6 pedagang menggunakan es batu untuk mengawetkan dagangannya dan 1 pedagang yaitu pedagang C tidak menggunakan es batu. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rajagukguk 2008, diketahui bahwa dari 10 sampel es batu yang ada di kota Medan ditemukan 9 sampel mengandung Eschericia coli dengan jumlah yang bervariasi. Sanitasi merupakan bagian penting dalam dalam proses pengolahan pangan yang harus dilaksanakan dengan baik. Sanitasi dapat didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit tersebut Purnawijayanti, 2001.

5.3 Gambaran Antara Pendidikan Responden Dengan Sanitasi Dan

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 8

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 1 36

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 20