Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional

yang diambil adalah pedagang pepaya, semangka, melon dan jambu. Alasan pemilihan buah ini adalah keempat jenis buah ini ada dijajakan oleh semua pedagang dan merupakan jenis buah yang paling banyak disediakan pedagang karena paling banyak diminati konsumen sehingga lebih sering bersentuhan ke tangan pembeli dan penjual.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data diperoleh dari hasil observasi langsung ke lokasi mengggunakan lembaran observasi kepada pedagang buah potong serta data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Medan terhadap buah potong.

3.5 Pelaksanaan Penelitian

3.5.1 Bahan dan Peralatan

A. Bahan media dan regensia untuk pemeriksaan sampel 1 Buah potong 2 Garam buffer phosphate pH 7,2 3 Lactose Broth LB 4 Brilliant Green Lactose Bile broth BGLB 5 Endo agar 6 Gentian violet 7 Lugol 1 8 Alkohol 99 9 Fuction Universitas Sumatera Utara B. Peralatan untuk pemeriksaan sampel 1 Autoclave 2 Inkubator 37 o C dan 44 o C 3 Timbangan 4 Labu erlemeyer 5 Rak tabung reaksi 6 Lampu spritus 7 Spidol 8 Tabung reaksi 9 Petri dish 10 Pipet steril 11 Kawat ose 12 Tabung durham 13 Kapas alkohol 14 Thermometer

3.5.2 Cara Pengambilan Sampel

1 Persiapkan segala sesuatu untuk pengambilan sampel seperti keperluan alat tulis, catatan pada formulir pemeriksaan tentang lokasi pengambilan sampel dan tanggal pengambilan. 2 Memesan buah potong yaitu buah papaya, semangka, jambu dan melon yang diberi wadah bungkusan plastik dari pedagang. Universitas Sumatera Utara 3 Sampel diberi nomor kode untuk membedakan buah potong dari setiap pedagang yang dibeli 4 Pengiriman dilakukan secepatnya minimal dalam waktu 3 jam harus sudah sampai laboratorium

3.5.3 Cara Pelaksanaan Pemeriksaan

Pemeriksaan Most Probable Number MPN DEPKES RI, 1991. Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan menggunakan metode tabung ganda : 5 x 10 ml ; 1 x 1 ml ; 1 x 0,1 ml. Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari : I. Test pendahuluan presumptive test II. Test penegasan confirmative test I. Test Pendahuluan Media yang biasa digunakan adalah lactose broth Cara pemeriksaan : 1. Siapakan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth sebanyak 10 ml. tabung disusun pada rak tabung reaksi, masing-masing tabung diberi tanda : a. Nomor urut b. Tanggal pemeriksaan c. Volume Universitas Sumatera Utara 2. Masing-masing sampel ditimbang sebanyak 25 gram potong dengan ukuran yang lebih kecil kemudian dilarutkan dengan Bactopecton water 0,1 kemudian masukkan ke dalam stomachar selama 5 menit sembari diguncang- guncang 3. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan yang telah disiapakan yang disebut dengan suspense sampel. Masukkan ke dalam : Tabung 1 s.d 5 masing-masing sebanyak 10 ml Tabung ke 6 sebanyak 1 ml Tabung ke 7 sebanyak o,1 ml Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyang agar specimen dan media tercampur 4. Inkubasikan pada suhu 37 o C selama 24 48 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung durham. Catat semua tabung yang menunjukkan peragian lactose pembentukan gas. Pembentukan gas pada tabung durham pada test pendahuluan dinyatakan test +positif, dan dilanjutkan dengan test penegasan. Bila test negatif berarti koliform negatif dan tidak perlu dilakukan test penegasan II. Test Penegasan Confirmative Test Media yang digunakan : Brilliant Green Lactose Brooth BGLB 2 . Test ini untuk menegaskan hasil positif dari test pendahuluan Universitas Sumatera Utara Cara pemeriksaan : 1. Dari tiap-tiap presumptive yang positif, dipindahkan 1 2 ose ke dalam tabung confirmative yang berisi 10 ml BGLB 2 . Dari masing-masing tabung confirmative diinokulasikan ke dalam 2 tabung BGLB 2 2. Satu seri tabung BGLB 2 diinkubasikan pada suhu 35 37 o C selama 24 48 jam untuk memastikan adanya koliform dan satu seri yang lain diinkubasikan pada suhu 44 o C selama 24 48 jam untuk memastikan adanya koliform tinja 3. Pembacaan dilakukan setelah 24 48 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB yang menunjukkan positif gas Test penegasan ini merupakan test minimal yang harus dikerjakan untuk pemeriksaan bakteriologi makanan dan minuman III. Pembacaan hasil test penegasan Pembacaan hasil dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukkan adanya gas baik pada seri tabung yang diinkubasikan pada suhu 44 o C. angka yang diperoleh dicocokkan dengan tabel MPN, makan akan diperoleh index MPN koliform untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 37 o C dan indeks MPN Eschericia coli untuk tabung yang diinkubasi pada suhu 44 o C. Universitas Sumatera Utara

3.6 Defenisi Operasional

1. Buah potong adalah jenis makanan jajanan berupa buah yang sudah dipotong- potong menjadi ukuran yang lebih kecil. 2. Buah potong setelah 6 jam dijajakan adalah buah potong yang telah dijual pada komsumen selama 6 jam dari waktu pembuatannya 3. Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan 4. Pemilihan bahan buah potong adalah pemilihan bahan buah-buahan yang masih segar, warna sesuai dengan warna bawaannya bukan karbitan dan dalam keadaan utuh. 5. Penyimpanan bahan buah potong adalah penyimpanan bahan pada tempat khusus yang bersih. Bebas dari serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya. Selain itu penyimpanan pada lemari pendingin untuk mencegah pembusukan. 6. Pengolahan buah potong adalah proses pemotongan buah-buahan dan menjadikan beberapa jenis buah lainnya menjadi manisan sebelum dijajakan. 7. Penyimpanan buah potong adalah penyimpanan buah potong yang sudah jadi dan menyimpan makanan yang sudah jadi di tempat-tempat yang tidak terjangkau tikus, serangga, binatang pengganggu lainnya. 8. Pengangkutan buah potong adalah pemindahan buah potong dari tempat pengolahan hingga tempat dijajakan. Universitas Sumatera Utara 9. Penyajian buah potong adalah buah yang sudah dipotong menjadi bagian yang lebih kecil lagi ukurannya disajikan di dalam piring yang dilengkapi dengan sumpit lidi atau dibungkus dengan kantong plastik. 10. Pemeriksaan laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan diruangan khusus dengan alat dan cara kerja tertentu dalam hal ini di Laboratorium Kesehatan Medan. 11. Kandungan Eschericia coli dalam buah potong adalah banyaknya Eschericia coli yang ditemukan pada buah potong yang merupakan indikator pencemaran sesuai dengan Permenkes 492MEMKESPERIV2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Memenuhi syarat apabila 0 per 100 ml sampel negatif dan tidak memenuhi syarat apabila 0 per 100 ml sampel positif.

3.7 Aspek Pengukuran

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Higiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Jus Buah Yang Dijual Di Jalan H. M. JHONI Kecamatan Teladan Medan Tahun 2011

9 100 88

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 8

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 1 36

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 2

Gambaran Hygiene Sanitasi Penyelenggaraan Makanan Dan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Makanan Di Instalasi Gizi Rumah Sakit Hajar Medan Tahun 2016

0 0 20