Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Bisnis salon kecantikan merupakan bisnis yang menjual jasa kepada konsumennya, dan biasanya hanya mengutamakan kualitas jasa inti dari jasa yang diberikan kepada konsumen. Persaingan yang semakin meningkat dalam industri salon kecantikan membuat para pebisnis salon kecantikan sadar akan betapa pentingnya pelayanan lainnya selain pelayanan jasa inti dari jasa salon kecantikan. Hal ini dikarenakan tidak bisa hanya mengandalkan kualitas jasa yang baik untuk memenuhi kepuasan dan kenyamanan konsumen dalam mengkonsumsi jasa yang diberikan. Bisnis salon kecantikan harus terus meningkatkan kepuasan dan kenyamanan konsumen agar konsumen kembali datang untuk mengkonsumsi jasa salon kecantikan. Peningkatan kepuasan dan kenyamanan dapat dilakukan dengan memberi perhatian lebih terhadap aspek pelayanan jasa non-essential dari jasa salon kecantikan, yang biasa disebut Critical Non- Essential CNE. Aspek pelayanan jasa non-essential yang harus diperhatikan dalam penerapan Critical Non-Essential CNE dibedakan menjadi 3 bagian yaitu, media komunikasi dan entertainment, fasilitas ruangan, dan fasilitas penunjang di ruang tunggu. Penerapan Critical Non-Essential CNE dapat membuat konsumen puas dan nyaman saat menunggu giliran mendapatkan pelayanan jasa inti salon kecantikan yang konsumen inginkan. Selain itu, penerapan Critical Non-Essential CNE dalam bisnis juga dapat memberikan pengalaman yang luar biasa kepada konsumen. Pengalaman yang membuat konsumen ingat akan bisnis salon kecantikan, dan menambah kepercayaan konsumen akan jasa yang diberikan. Penerapan Critical Non-Essential CNE akan membedakan bisnis salon kecantikan dari bisnis pesaing dan hal-hal yang tidak perlu dilakukan tetapi ketika diterapkan maka akan membuat perbedaan besar bagi konsumen. Pada akhirnya, Critical Non-Essential CNE secara tidak langsung menguntungkan usaha jasa salon kecantikan. Usaha jasa salon kecantikan memperoleh keuntungan dari promosi yang dilakukan konsumen secara tidak langsung lewat ’Word of Mouth’ ketika konsumen menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Analisis penerapan Critical Non-Essential CNE pada salon kecantikan dilakukan berdasarkan penerapan aktual Critical Non-Essential CNE dan berdasarkan keinginan konsumen terhadap Critical Non-Essential CNE yang diterapkan. Analisis penerapan Critical Non-Essential CNE pada salon kecantikan dilakukan untuk mengetahui fasilitas apa saja dalam penerapan Critical Non-Essential CNE yang efektif berdampak pada peningkatan kenyamanan konsumen. Analisis penerapan Critical Non-Essential CNE dan dampaknya terhadap tingkat kenyamanan konsumen dilakukan pada salon-salon kecantikan yang berada di Kecamatan Bogor Tengah. Analisis penerapan Critical Non-Essential CNE pada salon kecantikan memungkinkan untuk melihat gap atau kesenjangan antara penerapan Critical Non-Essential CNE aktual dengan keinginan konsumen terhadap penerapan Critical Non- Essential CNE. Penerapan Critical Non-Essential CNE yang sesuai antara realita dengan keinginan konsumen berdampak pada tingkat kenyamanan konsumen. Kajian terhadap penerapan Critical Non-Essential CNE pada salon kecantikan memungkinkan pihak salon kecantikan mendapatkan informasi dan bahan analisa dalam mengambil keputusan selanjutnya. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.

3.2. Tahapan Penelitian