Usaha jasa salon kecantikan memperoleh keuntungan dari promosi yang dilakukan konsumen secara tidak langsung lewat ’Word of Mouth’ ketika
konsumen menceritakan pengalamannya kepada orang lain. Analisis penerapan Critical Non-Essential CNE pada salon kecantikan
dilakukan berdasarkan penerapan aktual Critical Non-Essential CNE dan berdasarkan keinginan konsumen terhadap Critical Non-Essential CNE
yang diterapkan. Analisis penerapan Critical Non-Essential CNE pada salon kecantikan dilakukan untuk mengetahui fasilitas apa saja dalam
penerapan Critical Non-Essential CNE yang efektif berdampak pada peningkatan kenyamanan konsumen.
Analisis penerapan Critical Non-Essential CNE dan dampaknya terhadap tingkat
kenyamanan konsumen dilakukan pada salon-salon kecantikan yang berada di Kecamatan Bogor Tengah. Analisis penerapan
Critical Non-Essential CNE pada salon kecantikan memungkinkan untuk melihat gap atau kesenjangan antara penerapan Critical Non-Essential CNE
aktual dengan keinginan konsumen terhadap penerapan Critical Non- Essential CNE.
Penerapan Critical Non-Essential CNE yang sesuai antara realita dengan
keinginan konsumen berdampak pada tingkat kenyamanan
konsumen. Kajian terhadap penerapan Critical Non-Essential CNE pada salon kecantikan memungkinkan pihak salon kecantikan mendapatkan
informasi dan bahan analisa dalam mengambil keputusan selanjutnya. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.
3.2. Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian diawali dengan mengkaji permasalahan penelitian dan menentukan ruang lingkup penelitian. Langkah selanjutnya adalah
menentukan tujuan akhir dari penelitian dan memberikan bahan informasi dan analisis bagi pihak perusahaan berupa kesimpulan akhir penelitian.
Kesimpulan akhir penelitian dapat digunakan perusahaan untuk mengambil keputusan perusahaan selanjutnya dalam penerapan Critical Non-Essential
CNE.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Konseptual Peningkatan Persaingan Industri Jasa
Salon Kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah
Peningkatan Pelayanan Jasa Lainnya atau jasa non-Inti
Critical Non-Essential di Salon Kecantikan
Kecamatan Bogor Tengah Realita dan Keinginan
Konsumen Terhadap Penerapan Critical Non-
Essential CNE pada Salon Kecantikan di
Kecamatan Bogor Tengah
Kepuasan dan Kenyamanan Konsumen Salon Kecantikan
di Kecamatan Bogor Tengah Peningkatan Pelayanan
Jasa Inti atau Essential Salon Kecantikan di
Kecamatan Bogor Tengah
Kompetensi dan Keahlian Karyawan
Salon Kecantikan di Kecamatan Bogor
Tengah
Loyalitas Konsumen dan Promosi ‘Word of
Mouth’
Salon Kecantikan di Kecamatan Bogor
Tengah Tumbuh dan Berkembang
Kegiatan selanjutnya dari penelitian adalah mencari dan mengumpulkan teori-teori yang terkait dengan masalah yang dihadapi melalui kaji pustaka
dan studi literatur. Dengan mengetahui teori-teori yang terkait dengan masalah, akan semakin mudah untuk memahami permasalahan penelitian.
Proses penentuan jenis, sumber dan metode pengumpulan data yang dibutuhkan untuk kepentingan penelitian juga semakin mudah dan terarah.
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi bagian-bagian non- essential pada bisnis salon-salon kecantikan di Bogor Tengah. Kemudian
mengkaji penerapan Critical Non-Essential
CNE pada salon-salon
kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah. Kemudian menganalisis keinginan dan harapan konsumen terhadap fasilitas dalam penerapan Critical Non-
Essential CNE pada salon-salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah. Pada akhirnya, fasilitas-fasilitas yang efektif berdampak pada peningkatan
kenyamanan konsumen dapat diketahui. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan, wawancara kepada
pemilik salon, dan penyebaran kuesioner kepada konsumen. Data-data yang didapat dari hasil penelitian akan dianalisa menggunakan metode-metode
yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisis penerapan Critical Non-Essential CNE, mengetahui keinginan dan harapan konsumen terhadap
penerapan Critical Non-Essential CNE, dan menganalisis efektifitas fasilitas dalam penerapan Critical Non-Essential CNE serta dampaknya
terhadap tingkat kenyamanan konsumen. Untuk lebih jelasnya, tahapan proses penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.
3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian