Kualitas produk dan layanan harus tetap menjadi tujuan dasar dalam berbisnis. Jika hanya menggunakan Critical Non-Essential
CNE untuk mempromosikan citra sebuah bisnis yang berkualitas kepada pelanggan, maka pelanggan tidak akan menemukan kualitas
dari bsinis tersebut dan pelanggan akan merasa sangat tertipu. Setiap orang dalam bisnis perlu mengetahui apa saja yang mereka lakukan
jika menginginkan lebih dari kesuksesan jangka pendek. Namun tidak cukup jika hanya mengetahui secara teknis kompeten di bagian inti
dari bisnis , karena ada hal-hal lain yang bahkan lebih penting untuk membangun sebuah bisnis yang sukses dan menguntungkan.
2.5.2. Penerapan dan Keuntungan Critical Non-Essential CNE
Critical Non-Essential CNE mudah dibangun dalam suatu bisnis jika pelaku bisnis dapat memahami empat prinsip Critical Non-
Essential CNE dan bagaimana Critical Non-Essential CNE diterapkan dalam bisnis Lund, 2007, yaitu:
1. Daerah di luar bisnis inti lebih mudah ditangani, diamati dan memberikan manfaat yang lebih kepada konsumen.
2. Perhatian terhadap detail dalam hal-hal kecil menciptakan kesan positif yang kuat dari kompetensi teknis inti.
3. Semua orang dalam tim harus ikut berkontribusi pada pengerjaan hal-hal kecil yang sangat penting.
4. Dampak dari upaya yang dilakukan pada daerah-daerah non-inti, didasarkan pada bagusnya konsistensi yang dihasilkan.
Menerapkan Critical Non-Essential
CNE dalam bisnis
memberikan banyak keuntungan, yaitu : 1. CNE memberikan kejelasan konfirmasi tentang kompetensi yang
dimiliki oleh bisnis tersebut. 2. CNE membuat jumlah konsumen meningkat pada bisnis tersebut
dan membuat konsumen memberikan penghargaan terhadap apa yang perusahaan lakukan lebih daripada sebelumnya.
3. CNE membuat konsumen merasa sangat diperhatikan dan diutamakan daripada sebelumnya.
4. CNE membuat
situasi bisnis membaik,
dan konsumen
menunjukkan apresiasi nyata terhadap keterampilan para pelaku bisnis.
5. CNE membuat konsumen kembali datang untuk menggunakan kembali jasa dari bisnis tersebut sehingga menyebabkan
keuntungan perusahaan meningkat. 6. Pada akhirnya CNE dapat mempermudah pelaku bisnis untuk
mencapai kesuksesannya, membuat suasana kerja menjadi lebih nyaman, konsumen dan karyawan merasa nyaman terlibat dalam
bisnis tersebut, sehingga semua pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut merasa ”happy”.
2.5.3. Langkah-langkah Menciptakan Critical Non-Essential CNE
Langkah-langkah menciptakan Critical Non-Essential CNE : 1. Pilih area yang benar-benar menarik. Critical Non-Essential CNE
harus menyenangkan bagi pelanggan. 2. Pilih area yang mempunyai jarak tetapi tidak terlalu jauh dari inti
bisnis. Fokus pada objek atau tugas yang kelihatannya jauh dari
produk inti, pelayanan dan keterampilan bisnis dan profesi. Itulah yang membuat Critical Non-Essential CNE begitu berkesan.
Namun, Critical Non-Essential CNE harus memiliki beberapa hubungan dengan inti dari bisnis. Sebuah Critical Non-Essential
CNE harus dilihat sebagai sesuatu yang tidak benar-benar harus dilakukan sebagai bagian dari bisnis biasa.
3. Pilih sesuatu yang sangat terlihat Membuat Critical Non-Essential CNE jelas dan mudah
terlihat. Pastikan bahwa perusahaan dapat memperlihatkan CNE untuk konsumen sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh
konsumen.
4. Pilih area yang menjadi perhatian pelanggan Critical Non-Essential
CNE sangat berguna untuk menghilangkan kekhawatiran yang kemungkinan akan membuat
konsumen marah. 5. Pilih sesuatu yang sulit muncul, tetapi sebenarnya tidak
Harus jelas kepada konsumen bahwa perusahaan telah mengambil perhatian besar dengan menciptakan dan menerapkan
Critical Non-Essential CNE. 6. Ambil Critical Non-Essential CNE ke ekstrim.
Tidak peduli seberapa baik mengikuti prinsip-prinsip Critical Non-Essential CNE, jika tidak melakukan CNE untuk tingkat
selanjutnya, maka dampak yang ditimbulkan oleh CNE sebagai alat pemasaran tidak akan maksimal.
2.5.4. Kriteria Salon Kecantikan yang Sudah Menerapkan Critical