Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN

4.6. Implikasi Manajerial

Penelitian berjudul Analisis Penerapan Critical Non-Essential CNE dan Dampaknya Terhadap Tingkat Kenyamanan Konsumen Salon Kecantikan di Bogor adalah suatu hal yang diperlukan pihak salon kecantikan dalam rangka peningkatan kepuasan dan kenyamanan konsumen yang optimal. Disamping itu, sebagai cara untuk melihat kebutuhan dan keinginan konsumen akan pelayanan non-essential yang diberikan oleh pihak salon kecantikan. Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa salon-salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah telah menerapkan Critical Non- Essential CNE, namun sejauh mana penerapannya berbeda-beda setiap salonnya. Hasil dari analisa gap kesenjangan antara penyediaan fasilitas oleh pihak salon kecantikan dengan keinginan dan harapan konsumen akan fasilitas masih diperoleh nilai yang kurang memuaskan dihampir semua kategori fasilitas yang diteliti. Hal ini berlaku untuk semua salon kecantikan dengan tingkat keramaian berapapun. Pelayanan non-essential yang diberikan oleh salon-salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah melalui penyediaan fasilitas di ruang tunggu yang terdiri dari bagian media komunikasi dan entertainment, fasilitas ruangan, dan fasilitas penunjang di ruang tunggu masih belum mampu memenuhi keinginan dan harapan konsumen. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak salon kecantikan untuk melihat sejauh mana tingkat kenyamanan konsumen terhadap salon kecantikan selama ini. Selain itu, pihak salon kecantikan dapat meningkatkan kenyamanan kosnumen dengan menyediakan fasilitas sesuai dengan apa yang konsumen inginkan dan harapkan. Hasil dari analisa penerapan Critical Non-Essential CNE pada salon- salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah, diketahui bahwa semua salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah pada dasarnya telah menerapkan Critical Non-Essential CNE. Critical Non-Essential CNE diterapkan dengan menyediakan fasilitas dengan menyediakan fasilitas ruang tunggu yang memadai, nyaman, dan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung. Namun, salon-salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah umumnya tidak mengetahui istilah Critical Non-Essential CNE. Hal ini dikarenakan Critical Non-Essential CNE merupakan istilah baru dalam dunia pemasaran, sehingga masih banyak orang yang belum mengetahui istilah ini. Pemahaman pihak salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah akan Critical Non-Essential CNE perlu diperdalam sebagai upaya untuk tercapainya tujuan Critical Non-Essential CNE dengan maksimal. Sehingga pada akhirnya Critical Non-Essential CNE dapat meningkatkan keberhasilan usaha salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah. Hasil dari analisa gap kesenjangan antara penyediaan fasilitas media komunikasi dan entertainment, fasilitas ruangan, dan fasilitas penunjang di ruang tunggu oleh pihak salon kecantikan dengan keinginan dan harapan konsumen akan fasilitas dapat dijadikan sebagai salah satu bahan referensi dalam menentukan kebijakan penyediaan pelayanan non-essential yang sesuai. Hasil penilaian kondisi aktual dengan tingkat kepentingan konsumen terhadap fasilitas berbeda-beda tiap kelas sepi, sedang, dan ramai salon kecantikan. Hal yang penting dari penelitian ini yaitu dapat mengetahui tingkat keinginan dan harapan konsumen akan fasilitas yang berguna dalam penyediaan pelayanan non-essential. Penyediaan pelayanan non-essential dapat dirancang dan disesuaikan dengan keinginan dan harapan konsumen akan fasilitas yang dianggap perlu oleh pihak salon kecantikan. Hasil akhir dari penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai pelayanan non- essential yang diberikan pihak salon kecantikan berpengaruh terhadap kenyamanan konsumen. Pengembangan pemasaran pada salon-salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah dapat dilakukan dengan meningkatkan penerapan fasilitas- fasilitas dalam penerapan Critical Non-Essential CNE yang diketahui paling efektif untuk meningkatkan kenyamanan konsumen. Hasil dari analisa diketahui bahwa fasilitas musik, penataan interior dan eksterior, kebersihan dan kenyamanan, dan toilet di ruang tunggu merupakan fasilitas-fasilitas yang paling efektif ditingkatkan penerapannya untuk memenuhi keinginan dan harapan konsumen salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah. Jika keinginan dan harapan konsumen terpenuhi maka akan berdampak pada meningkatnya kenyamanan konsumen. Peningkatan kenyamanan yang konsumen rasakan berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk datang kembali dan terciptanya word of mouth. Bila word of mouth telah tercipta, maka salon kecantikan akan memperoleh promosi gratis yang secara tidak sadar telah dilakukan oleh konsumen. Pada akhirnya, konsumen lama akan semakin loyal, konsumen baru diperoleh, dan keberhasilan usaha pun dapat dicapai oleh pihak salon kecantikan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Perbedaan tingkat keramaian konsumen salon kecantikan, berbeda pula fasilitas-fasilitas yang tersedia dan tidak tersedia diruang tunggu salon kecantikan. 2. Perbedaan tingkat keramaian konsumen salon kecantikan, berbeda pula tingkat kesesuaian dan tingkat kesenjangannya antara fasilitas yang disediakan dengan keinginan dan harapan konsumen. Semakin sedikit jumlah konsumen suatu salon kecantikan, tingkat kesesuaian antara fasilitas yang disediakan dengan keinginan dan harapan konsumen semakin tinggi dan tingkat kesenjangannya semakin rendah. 3. Tingkat keramaian konsumen yang berbeda-beda pada salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah berbeda pula tingkat kenyamanan yang dirasakan konsumen. Semakin sedikit konsumen suatu salon kecantikan, semakin tinggi kenyamanan yang dirasakan oleh konsumen. 4. Peningkatan kenyamanan konsumen dapat dilakukan oleh pihak salon kecantikan di Kecamatan Bogor Tengah dengan meningkatkan penerapan fasilitas-fasilitas yang paling efektif untuk ditingkatkan, yaitu fasilitas musik, penataan interior dan eksterior, kebersihan dan kenyamanan, dan toilet di ruang tunggu.

5.2. Saran

1. Pembagian kelas atau pengelompokkan salon kecantikan dilakukan berdasarkan multivariabel seperti tarif, luas tempat usaha, dan jumlah konsumen perbulan, sehingga hasil pengelompokkan lebih akurat dan lebih berkarakteristik. 2. Pembobotan terhadap setiap bagian fasilitas di ruang tunggu salon kecantikan juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode Pairwise Comparison, sehingga perbandingan tingkat kepentingan satu fasilitas terhadap fasilitas lainnya dapat dinilai.