Persepsi Kehilangan Pendapatan Loss of Earning

15 tersebut dijadikan sebagai bahan rujukan dalam penelitian ini dan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Penelitian terdahulu Peneliti Judul Penelitian Analisis Hasil Penelitian Merryna, A. 2009 Analisis Willingness to Pay Masyarakatterhadap Pembayaran Jasa Lingkungan Studi Kasus : Desa Curug Goong,Kecamatan Padarincang,Kabupaten Serang, Banten Analisis regresi logit, Analisis CVM, dan Analisis regresi berganda Nilai rataan WTP responden adalah Rp. 101literKK sedangkannilai total WTP adalah Rp. 83.835liter. Faktor- faktor yang mempengaruhi nilaiWTP responden adalah penilaian kualitas air, jumlah kebutuhan air,jarak rumah ke sumber air dan rata-rata pendapatan rumah tangga. Nursusandari, E. 2009 Persepsi, Preferensi dan Willingness to Pay Masyarakat terhadap Lingkungan Pemukiman Sekitar Kawasan Industri Kasus Kawasan Industri di Kelurahan Utama, Cimahi, Jawa Barat Analisis Chi-Square dan Rank Spearman, Analisis regresi linier berganda Faktor yang berhubungan antara persepsi responden terhadap lingkungan adalah jarak tempat tinggal ke lokasi industri, kondisi keramaian, kondisi kebisingan, dan kualitas udara. Faktor yang berhubungan dengan preferensi adalah pengeluaran, status tempat tinggal, jarak tempat tinggal ke lokasi industri, fasilitas air, kondisi air, kondisi keramaian, kondisi kebisingan, kebersihan tempat tinggal, jarak tempat tinggal ke pasar, jarak tempat tinggal ke sarana angkutan umum, dan tingkat kriminalitas. Nilai total WTP masyarakat sebesar Rp.65.771.800,00bulan, dan faktor yang mempengaruhi adalah pendapatan, jarak tempat tinggal ke lokasi industri, fasilitas air, kondisi air, kondisi kebisingan, kualitas udara, kondisi keramian, tingkat kriminalitas, preferensi responden terhadap tempat tinggal, dan persepsi responden terhadaplingkungan sekitar kawasan industri. Harlan, G.Y.W 2009 Analisis Nilai Guna Ekonomi dan Dampak Penambangan Pasir di Kecamatan Tamansari Kabupaten Bogor Analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif Nilai guna dari kegiatan penambangan pasir adalah Rp 4 368 750 000. Manfaat yang hilang dari sawah yang dikonversi menjadi pertambangan meliputi hilangnya fungsi dan multifungsi, selain itu manfaat dari aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial-budaya. Nilai kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan pasir adalah seluas 1.064 Ha lahan sawah, dan hilangnya produksi padi sebesar Rp 15 604 438 978.6. 16 Persamaan pada penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah membahas mengenai dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan ekonomi, dan terdapat persamaan topik yaitu mengenai kegiatan konversi lahan menjadi pertambangan. Adanya beberapa kesamaan metode yang digunakan dalam penelitian adalah mengkaji WTP. Perbedaan pada penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah lokasi penelitian serta beberapa hal seperti adanya kerugian akibat konversi lahan perkebunan.