Dampak kegiatan pertambangan Pertambangan

13 2. Mendapatkan nilai lelang Bids Tahap berikutnya dalam melakukan CVM adalah memperoleh nilai lelang. Ini ddilakukan dengan melakukan survei, baik melalui survei langsung dengan kuesioner, wawancara melalui telepon, maupun lewat surat. Dari ketiga cara tersebut survei langsung akan memperoleh hasil yang lebih baik. Tujuan dari survei ini adalah untuk memperoleh nilai maksimum keinginan membayar WTP dari responden terhadap suatu proyek, misalnya perbaikan lingkungan. Nilai lelang bisa dilakukan dengan teknik:  Permainan lelang Bidding Game. Responden diberi pertanyaan secara berulang-ulang apakah mereka ingin membayar sejumlah tertentu. Nilai ini kemudian bisa dinaikkan atau diturunkan tergantung respon atas pertanyaan sebelumnya. Pertanyaan dihentikan sampai nilai tetap yang diperoleh.  Pertanyaan terbuka. Responden diberikan kebebasan untuk menyatakan nilai moneter rupiah yang ingin dibayar untuk suatu proyek lingkungan.  Payment Cards. Responden diberi pertanyaan apakah mau membayar pada kisaran nilai tertentu dari nilai yang sudah ditentukan sebelumnya. Nilai ini ditunjukkan kepada responden melalui kartu.  Model referendum atau discrete choice dichotomous choice. Responden diberi suatu nilai rupiah, kemudian diberi pertanyaan setuju atau tidak. 3. Menghitung rataan WTP Setelah survei dilaksanakan, tahap berikutnya adalah menghitung nilai rataan WTP setiap individu. Perhitungan ini biasanya didasarkan pada nilai mean rataan dan nilai median tengah. 4. Memperkirakan kurva lelang Bid Curve Kurva lelang atau bid curve diperoleh dengan, misalnya meregresikan WTP sebagai variabel tidak bebas dependent variabel dengan beberapa variabel bebas. Wi = f I,E,A,Q Keterangan: Wi = Nilai WTP I = Pendapatan E = Jenis pekerjaan 14 A = Usia Q = Pengeluaran 5. Mengagregatkan data Tahap terakhir dalam teknik CVM adalah mengagregatkan rataan lelang yang diperoleh pada tahap ketiga. Proses ini melibatkan konversi data rataan sampel ke rataan populasi secara keseluruhan. Salah satu cara untuk mengkonversi adalah mengalikan rataan sampel dengan jumlah rumah tangga.

2.7 Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel dependen variabel bebas terhadap variabel independen variabel tak bebas. Menurut Juanda 2009, membahas model regresi berganda multiple regression model dengan asumsi bahwa peubah tak bebas respon Y merupakan fungsi linear dari beberapa peubah bebas X 1 , X 2, ..., X k, dan komponen sisaan ε error. Persamaan model regresi linear berganda secara umum model populasi adalah sebagai berikut: Yi =  1 x 1i +  2 X 2i +   X 3i +…+  k X ki + εi Keterangan: Y = Fungsi linier dari beberapa peubah bebas X1, X2,...Xk dan komponen sisaan ε i = Nomor pengamatan dari 1 sampai n atau 1 sampai n untuk data contoh sample X ki = Pengamatan ke-i untuk peubah X k    Intersep model regresi     = Koefisien regresi X 1 , X 2 = Variabel bebas

2.8 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan studi pustaka mengenai penelitian tentang dampak yang ditimbulkan dari kegiatan ekonomi dan juga mengenai masalah lingkungan, diperoleh beberapa hasil penelitian yang mirip dengan penelitian ini. Penelitian