Karakteristik Masyarakat Sekitar Kawasan

36 Matriks IFE menjabarkan faktor-faktor strategis internal dalam kategori kekuatan dan kelemahan kawasan wisata. Hasil analisis matriks IFE menggambarkan seberapa besar pengaruh faktor-faktor strategi internal terhadap pengembangan kawasan wisata. Faktor internal dalam metode SWOT merupakan faktor yang berasal dari dalam perusahaan yang berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan itu sendiri David 2009. Faktor internal diperukan dalam suatu perencanaan perusahaan, karena perusahaan dapat memprediksi sejauh mana keputusan yang dapat diambil untuk memajukan perusahaan tersebut. Hasil dari wawancara kepada tiga orang pihak pengelola menghasilkan enam faktor strategi kekuatan dan empat faktor strategi kelemahan. Data mengenai faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan disajikan dalam Matriks IFE Tabel 12. Tabel 12 Matriks IFE strategi pengembangan kawasan No. Faktor Strategi Internal Rating Bobot Skor RatingxBobot Kekuatan 1. Mengutamakan keaslian dari hutan pinus dengan panorama alam yang menarik dan berbagai kegiatan wisata. 4 0.089 0.355 2. Memiliki sarana dan prasarana yang cenderung lengkap. 4 0.080 0.320 3. Memiliki beberapa tempat penginapan yang didesain berdasarkan budaya Jawa, Sunda, dan Lombok. 3 0.092 0.275 4. Letak kawasan yang strategis. 4 0.084 0.337 5. Termasuk dalam rencana pengembangan wisata andalan Perum Perhutani. 4 0.084 0.337 6. Kerjasama dengan masyarakat sekitar kawasan. 3 0.096 0.289 Jumlah Total 1.913 Kelemahan 1. Variasi paket objek wisata yang terbatas. 2 0.106 0.213 2. Fluktuasi kunjungan yang tinggi pada masa liburan saja. 2 0.101 0.201 3. Tidak ada pemaparan mengenai kawasan dari pihak pengelola 3 0.086 0.257 4. Sudah ada pemanfaatan internet tapi masih bersifat pasif. 2 0.092 0.183 Jumlah Total 0.854 Sumber: Hasil analisis data primer 2014 Berdasarkan tabel IFE dapat diketahui bahwa kekuatan utama dalam pengembangan kawasan Cikole Jayagiri Resort adalah letak kawasan yang strategis dan juga termasuk dalam rencana pengembangan Perhutani. Selain itu 37 untuk dapat menarik minat pengunjung pengelola tetap mempertahankan keberadaan dari hutan pinus dan juga pengelola menyediakan fasilitas yang lengkap dalam satu kawasan, seperti penginapan, restoran atau café dan keragaman aktivitas luar ruang yang ditawarkan pengelola. Dalam pengembangan kawasan pengelola juga melakukan kerjasama dengan masyarakat sekitar kawasan yang bertujuan melengkapi keragaman aktivitas luar ruang. Faktor kelemahan merupakan penghalang bagi pengembangan kawasan Cikole Jayagiri, beberapa faktor kelemahan yang menjadi penghalang diantaranya adalah variasi objek wisata yang ditawarkan oleh pengelola bersifat tertbatas, sehingga pengunjung yang sudah memilih salah satu paket yang disediakan tidak dapat menikmati beberapa kegiatan wisata yang ditawarkan, kedua jumlah kunjungan yang tinggi pada musim liburan saja. Tidak adanya pemaparan dari pihak pengelola mengenai kawasan, seperti kegiatan yang dapat dilakukan dalam kawasan Cikole Jayagiri Resort kepada pengunjung, dalam hal ini pengelola terlalu mengacu pada leaflet atau brosur yang sudah disediakan dan guide yang bertugas langsung dalam kegiatan yang akan dilakukan oleh pengunjung. Kelemahan dari Cikole Jayagiri Resort yang keempat adalah pihak pengelola sudah memanfaatkan internet sebagai media promosi, seperti adanya blog yang memberikan penjelasan mengenai kawasan dan pengunjung juga dapat melakukan reservasi secara online, akan tetapi dalam blog tersebut penjelasan mengenai kawasan tidak sesuai dengan perubahan atau perkembangan fasilitas yang terdapat langsung dalam kawasan, dan pemesanan reservasi secara online kurang begitu ditanggapi dibanding memesan dengan menelpon atau datang langsung ke Cikole Jayagiri Resort. Matriks EFE menjabarkan faktor-faktor strategis eksternal dalam kategori peluang dan ancaman kawasan wisata. Hasil analisis matriks EFE menggambarkan seberapa besar pengaruh faktor-faktor strategi eksternal terhadap pengembangan kawasan wisata. Menurut David 2009 faktor ekternal dalam metode SWOT terdiri dari analisis lingkungan makro dan mikro. Analisis makro bertujuan mengidentifikasi peluang dan ancaman makro yang berdampak terhadap nilai yang dihasilkan perusahaan. Analisis ekternal mikro diterapkan pada lingkungan yang lebih dekat dengan institusi yang bersangkutan, seperti 38 persaingan dengan pendatang baru dan produk atau jasa pengganti. Hasil dari wawancara kepada tiga orang pihak pengelola menghasilkan empat faktor strategi peluang dan dua faktor strategi ancaman. Data mengenai faktor eksternal berupa peluang dan ancaman disajikan dalam Matriks EFE Tabel 13. Tabel 13 Matriks EFE strategi pengembangan kawasan No. Faktor Strategi Eksternal Rating Bobot Skor RatingxBobot Peluang 1. Pemanfaatan media teknologi informasi internet sebagai media promosi. 2 0.109 0.219 2. Adanya tren sosial yaitu kembali ke alam “Back to Nature ” 3 0.092 0.276 3. Dukungan Pemda Kabupaten Bandung Barat terhadap pengembangan wisata alam. 3 0.116 0.347 4. Peningkatan perekonomian bagi masyarakat sekitar kawasan 2 0.115 0.230 Jumlah Total 1.099 Ancaman 1. Status yang tidak menentu dari Tangkuban Perahu. 3 0.129 0.387 2. Berkembangnya objek wisata lain di sekitar kawasan. 3 0.132 0.397 Jumlah Total 0.784 Sumber: Hasil analisis data primer 2014 Adanya tren sosial kembali ke alam atau back to nature merupakan salah satu peluang dalam mengembangkan kawasan Cikole Jayagiri Resort yang didukung dengan letak kawasan strategis dan keberadaan hutan pinus yang menyejukkan dapat melepas penat bagi pengunjung yang datang. Selain itu dukungan dari Pemda Kabupaten Bandung Barat terhadap pengembangan wisata alam seperti pelebaran jalan yang dilakukan dan perbaikkan jalan menuju kawasan wisata alam yang terdapat di Kabupaten Bandung Barat. Peluang- peluang tersebut dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pihak pengelola dalam pengembangan kawasan. Akan tetapi ada ancaman yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi pengembangan kawasan dan jumlah kunjungan, seperti bencana alam yaitu status yang dapat berubah-ubah dari Tangkupan Perahu. Jarak yang tidak terlalu jauh dari Cikole Jayagiri Resort secara tidak langsung dapat mempengaruhi pengembangan kawasan dan jumlah pengunjung. Selain itu berkembangnya objek wisata lain disekitar kawasan dapat mempengaruhi pengembangan kawasan dan jumlah kunjungan, karena adanya kawasan wisata alternatif.