11 pada  logika  yang  dapat  memaksimalkan  kekuatan  strengths  dan  peluang
opportunities,  namun  bersamaan  dapat  meminimalkan  kelemahan  weakness dan  ancaman  threats.  Menurut  Rangkuti  1997  dengan  menggunakan  matriks
SWOT terdapat empat kelompok strategi yang akan dipilih yaitu : 1.
Strategi WT Weaknesses – Threats Tujuan strategi WT adalah untuk mengatasi sebanyak mungkin hambatan
yang timbul dengan tidak menonjolkan kelemahan perusahaan. 2.
Strategi WO Weaknesses – Opportunities Tujuan  strategi  WO  adalah  untuk  memanfaatkan  semaksimal  mungkin
peluang  yang  ada  untuk  mencegah  melemahnya  posisi  perusahaan  dalam persaingan dengan menutupi sebanyak mungkin kelemahan perusahaan.
3. Strategi ST Strengths – Threats
Tujuan strategi ST adalah untuk mengatasi hambatan yang timbul dengan mengandalkan kekuatan perusahaan semaksimal mungkin.
4. Strategi SO Strengths – Opportunities
Tujuan  strategi  SO  adalah  untuk  memperkuat  posisi  perusahaan  dalam persaingan  dengan  cara  memanfaatkan  kekuatan  perusahaan  semaksimal
mungkin untuk memperoleh peluang pasar seluas-luasnya. Analisis SWOT lebih mengarahkan pengambil keputusan untuk menentukan
faktor-faktor internal  kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal  peluang dan ancaman daripada menetukan faktor sebenarnya dalam mencapai tujuan. Analisis
SWOT menghasilkan keputusan yang kurang efektif dalam menentukan prioritas seperti  meminimalkan  kelemahan  dengan  memanfaatkan  peluang  atau
menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.
2.7 Proses Hirarki Analitik
Proses  hirarki  analitik  atau  Analytical  Hierarchy  Process  AHP  adalah model  yang  memberikan  kesempatan  bagi  perorangan  atau  kelompok  untuk
membangun gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka  masing-masing  dan  memperoleh  pemecahan  yang  diinginkan  darinya.
Menurut  Saaty 1983 dalam Marimin 2010 mengatakan proses hirarki analitik merupakan  metode  atau  alat  yang  dapat  digunakan  oleh  seorang  pengambil
12 keputusan untuk memahami kondisi suatu sistem, membantu melakukan prediksi
dan pengambilan keputusan. AHP merupakan metode yang memodelkan prioritas permasalahan  yang  tidak  terstruktur  seperti  dalam  bidang  ekonomi,  sosial,  dan
ilmu-ilmu  manajemen.  Kelebihan  metode  ini  adalah  sederhana  dan  tidak  banyak asumsi.  Metode  ini  cocok  untuk  menyalesaikan  permasalahan  yang  bersifat
strategis dan makro. Prinsip  kerja  AHP  adalah  penyederhanaan  suatu  persoalan  kompleks  yang
tidak  terstruktur,  strategi,  dan  dinamik  menjadi  bagian-bagiannya,  serta  menata dalam  suatu  hirarki.  Kemudian  tingkat  kepentingan  setiap  variabel  diberi  nilai
numerik  secara  subjektif  tentang  arti  penting  variabel  tersebut  secara  relatif dibandingkan  dengan  variabel  lain.  Dari  berbagai  pertimbangan  tersebut,
kemudian  dilakukan  sintesa  untuk  menetapkan  variabel  yang  memiliki  prioritas tinggi  dan  berperan  untuk  mempengaruhi  hasil  pada  sistem  tersebut  Marimin
2010. Alasan  pemilihan  metode  ini,  pertama  AHP  merupakan  proses  yang
sederhana  yang  digunakan  untuk  menganalisis  problema  yang  komplek, memodelkan  problema  yang  tidak  terstruktur  dari  problema  pemasaran.  Kedua,
AHP  akan  menunjukkan  prioritas  untuk  suatu  kriteria  dan  alternatif  yang diturunkan  dari  hasil  komparasi  berpasangan  dengan  cara  menentukan  dan
menginterpretasikan  konsistensi  dari  penilaian  pendapat  kualitatif  ke  pendapat kuantitatif. Ketiga, AHP menghargai subjektifitas pendapat responden.
Metode  AHP  juga  memiliki  kekurangan  dalam  penetuan  strategi,  seperti ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi
seorang  ahli  sehingga  dalam  hal  ini  melibatkan  subyektifitas  dari  ahli  tersebut. Selain  itu  model  menjadi  tidak  berarti  jika  ahli  tersebut  memberikan  penilaian
yang  keliru.  Metode  AHP  merupakan  metode  matematis  tanpa  ada  pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model  yang
terbentuk.
2.8 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan  studi  pustaka  mengenai  penelitian  pengembangan  produk wisata  alam  berdasarkan  daya  dukung,  maka  diperoleh  beberapa  hasil  penelitian