Wisata Alam Analisis pengembangan wisata alam berbasis daya dukung di kawasan cikole jayagiri resort lembang jawa barat.

10 kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial. Dalam skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap pertanyaan atau pernyataan yang menggunakan Skala Likert mempunyai penilaian dari sangat positif sampai sangat negatif, mulai dari sangat penting, penting, ragu-ragu, tidak penting, dan sangat tidak penting dan skor tertinggi diberikan pada pertanyaan atau peryataan yang positif Budiaji 2013. Keuntungan dalam menggunakan skala Likert, diantaranya mudah dibuat dan diterapkan, kedua terdapat kebebasan dalam memasukkan pertanyaan- pertanyaan, asalkan masih sesuai dengan konteks permasalahan. Ketiga jawaban suatu pertanyaan dapat berupa alternatif, sehingga informasi mengenai pertanyaan tersebut diperjelas dan keempat reliabilitas pengukuran bisa diperoleh dengan jumlah item tersebut. Beberapa kelemahan dalam menggunakan skala Likert diantaranya, karena ukuran yang digunakan adalah ukuran ordinal skala Likert hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapa kali individu yang satu lebih baik dibandingkan individu lainnya. Kedua terkadang total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas, karena banyak respon terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama dan apabila diberikan lima alternatif jawaban kecenderungan responden akan mengisi nilai tengah.

2.6 Analisis SWOT

Analisis SWOT Strenghts, Weakenesses, Opportunities, Threats adalah metode yang umum digunakan dalam analisis situasi. Analisis situasi merupakan cara untuk mendapatkan suatu kemampuan strategi antara peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal serta ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan internal. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal kekuatan dan kelemahan, sehingga dari analisis tersebut dapat diambil suatu strategi keputusan. Menurut Rangkuti 1997, analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan 11 pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan strengths dan peluang opportunities, namun bersamaan dapat meminimalkan kelemahan weakness dan ancaman threats. Menurut Rangkuti 1997 dengan menggunakan matriks SWOT terdapat empat kelompok strategi yang akan dipilih yaitu : 1. Strategi WT Weaknesses – Threats Tujuan strategi WT adalah untuk mengatasi sebanyak mungkin hambatan yang timbul dengan tidak menonjolkan kelemahan perusahaan. 2. Strategi WO Weaknesses – Opportunities Tujuan strategi WO adalah untuk memanfaatkan semaksimal mungkin peluang yang ada untuk mencegah melemahnya posisi perusahaan dalam persaingan dengan menutupi sebanyak mungkin kelemahan perusahaan. 3. Strategi ST Strengths – Threats Tujuan strategi ST adalah untuk mengatasi hambatan yang timbul dengan mengandalkan kekuatan perusahaan semaksimal mungkin. 4. Strategi SO Strengths – Opportunities Tujuan strategi SO adalah untuk memperkuat posisi perusahaan dalam persaingan dengan cara memanfaatkan kekuatan perusahaan semaksimal mungkin untuk memperoleh peluang pasar seluas-luasnya. Analisis SWOT lebih mengarahkan pengambil keputusan untuk menentukan faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal peluang dan ancaman daripada menetukan faktor sebenarnya dalam mencapai tujuan. Analisis SWOT menghasilkan keputusan yang kurang efektif dalam menentukan prioritas seperti meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang atau menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

2.7 Proses Hirarki Analitik

Proses hirarki analitik atau Analytical Hierarchy Process AHP adalah model yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Menurut Saaty 1983 dalam Marimin 2010 mengatakan proses hirarki analitik merupakan metode atau alat yang dapat digunakan oleh seorang pengambil