Sumberdaya Perikanan Tangkap Analisis Bioekonomi Perikanan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Kepulauan Seribu (Studi kasus: Pulau Sebira)

Economic overfishing pada hakikatnya adalah situasi di mana perikanan yang semestinya mampu menghasilkan rente ekonomi yang positif, namun ternyata menghasilkan rente ekonomi yang nihil oleh karena pemanfaatan input effort yang berlebihan Fauzi 2010a. Kondisi ini menyebabkan nelayan maupun masyarakat secara umum tidak memperoleh manfaat dari sumberdaya ikan yang semestinya dapat dinikmati jika sumberdaya dikelola dengan baik.

2.6 Penelitian Terdahulu

Studi penelitian terdahulu dilakukan untuk mengetahui penelitian dalam bidang yang sama dan dapat dijadikan sebagai bahan acuan penilitian. Karena penelitian ini berfokus pada perikanan tangkap yang di analisis dengan menggunakan analisis bioekonomi, maka penelitian terdahulu ini mengacu pada hal tersebut. Fetriani 2001 melakukan penelitian dengan judul Analisis Bioekonomi Model Gordon-Schaefer Untuk Pengusahaan Sumberdaya Ikan Layang di Perairan Utara Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengusahaan aktual sumberdaya ikan layang dan menentukan tingkat optimum pengusahaan sumberdaya ikan layang di Perairan Utara Jawa berdasarkan aspek biologi dan ekonomi dengan menggunakan model bioekonomi Gordon-Schaefer. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengusahaan ikan layang di Perairan Utara Jawa telah mengalami biological overfishing dan economic overfishing. Tingkat pengusahaan sumberdaya perikanan layang di Perairan Utara Jawa yang optimal adalah sebesar 15 267 ton per hari per tahun dengan upaya penangkapan 20 856 hari per tahun yang merupakan kumulatif dari rata-rata dayfish per kapal. Fauzi et al. 2003 melakukan analisis bioekonomi terhadap perikanan demersal yang didaratkan di Pelabuhan Pendaratan Ikan PPI Muara Angke dan sekaligus melakukan analisis penerapan user fee terhadap kegiatan pemanfaatannya. Penelitian ini melakukan analisis terhadap aspek biologi dan ekonominya dengan model bioekonomi Gordon-Schaefer. Aspek biologi dari pemanfaatan sumberdaya perikanan demersal di Perairan Utara Jawa, baik secara single species maupun multi species secara umum sudah mencapai 78 dari potensi lestarinya. Sedangkan dalam aspek ekonomi pengusahaan ikan kerapu menunjukkan biaya penangkapan untuk setiap satu ton ikan kerapu yang ditangkap memiliki nilai yang tinggi bila dibandingkan pengusahaan ikan kakap single species dan ikan demersal multi species. Hal ini mengandung arti bahwa apabila usaha penangkapan hanya dilakukan dengan model single species, menunjukkan jenis usaha yang tidak realistis untuk dikembangkan, karena hanya akan menimbulkan putusnya rente ekonomi. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa pengusahaan sumberdaya perikanan demersal di Perairan Utara Jawa dari segi biologi belum rnengalami biological overfishing, sedangkan dari segi ekonomi telah mengalami economic overfishing. Lalu, penerapan user fee dibebankan pada unit usaha perikanan demersal dalam jangka waktu hitungan per tahun. Penerapan ini bila disesuaikan dengan kondisi aktual periode 1997 - 2001 tidak dapat dilakukan karena nilai rente ekonomi secara keseluruhan dari ketiga jenis pengusahaan sumberdaya bemilai negatif. Hal ini membuat penerapan user fee hanya dapat dilakukan ketika menghasilkan rente ekonomi yang bemilai positif maksimum secara ekonomi. Supardan 2006 melakukan penelitian dengan judul Maximum Sustainable Yield MSY dan Aplikasinya Pada Kebijakan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan di Teluk Lasongko Kabupaten Buton. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan pemanfaatan sumberdaya ikan di Teluk Lasongko yang berbasiskan pada MSY melalui analisis peran sektor perikanan laut, analisis tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan, analisis profitability, analisis faktor pembatas, dan analisis SWOTAHP. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis Input-Output untuk menilai peran sektor perikanan laut, metode Schaefer untuk pendugaan MSY, Linear Goal Programming LGP untuk menghitung besaran faktor pembatas guna pencapaian tujuan, analisis Strength, Weaknesses, Opportunities, and Threats SWOT dan Analitycal Hierarchy Process AHP untuk perumusan prioritas kebijakan. Penelitian ini menunjukkan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan pada kondisi MSY di Teluk Lasongko adalah 14.979 ton per tahun. Tingkat pemanfaatan aktual telah mencapai 92 , sedangkan jumlah tangkapan ikan yang diperbolehkan JTB adalah 12.000 ton per tahun. Berdasarkan nilai JTB tersebut, menunjukkan bahwa kondisi perairan

Dokumen yang terkait

Kajian Stok Sumber Daya Ikan Selar Kuning Selaroides leptolepis (Cuvier 1833) di Perairan Selat Sunda yang didaratkan di PPP Labuan, Banten

3 6 47

Dinamika Populasi dan Biologi Reproduksi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Sunda

7 28 91

ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN SELAR KUNING (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) DI PERAIRAN SELAT SUNDA, PROVINSI BANTEN

3 16 39

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 17

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 4 4

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 9

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

1 3 5

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 2

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 16

Studi Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara

0 0 13