Deskripsi Alat Tangkap Payang
Teluk Lasongko telah mengalami overfishing. Kebijakan yang disarankan dalam penelitian ini agar pemanfaatan menjadi optimal adalah menetapkan JTB sebesar
12.000 tontahun dengan konsekuensi pengurangan jumlah alat tangkap yang diperbolehkan beroperasi dan pengurangan jumlah nelayan yang bekerja alih
profesi. Penelitian yang dilakukan oleh Primadianti 2008 yang berjudul
RezimPengelolaan dan Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Teri di Perairan Teluk Palabuhan Ratu bertujuan untuk menentukan konstruksi dan menganalisis tingkat
produktivitas alat tangkap bagan rakit serta menganalisis tingkat pemanfaatan optimal sumberdaya ikan teri dalam kondisi actual, open access,dan suistainable
di Perairan Teluk Palabuhan Ratu agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang optimal secara berkelanjutan. Penelitian ini menunjukkan tingkat produksi
optimal dengan model estimasi Algoritma Fox yaitu sebesar 38.30 ton per tahun, tingkat upaya optimal sebesar 29 641 trip per tahun, dan rente ekonomi yang
diperoleh pada pemanfaatan yang optimal yaitu sebesar Rp 2 715 370 000 juta per tahun. Laju degradasi dan laju depresiasi sumberdaya ikan teri di Perairan Teluk
Palabuhan Ratu secara berturut-turut adalah sebesar 0.22 dan 0.39 yang berarti bahwa sumberdaya ikan teri di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu belum terdegradasi
dan belum terdepresiasi. Hiariey 2009 melakukan penelitian dengan judul Status Eksploitasi
Sumberdaya Ikan Pelagis Kecil di Perairan Maluku dan Kapasitas Penangkapannya. Analisis biokonomi terhadap sumberdaya ikan pelagis kecil
dalam penelitian ini menggunakan model Gordon-Schaefer. Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil di Perairan Maluku yang optimal MEY
berdasarkan hasil penelitian ini ditinjau dari produksinya sebesar 57 535.23 ton per tahun, upaya yang optimal sebesar 7 747.71 trip, dan rente ekonomi yang
dapat diperoleh adalah sebesar Rp 200 542 580 000. Kondisi aktual perikanan ikan pelagis kecil di Perairan Laut Banda pada periode penelitian ini 1985-2006
telah mengindikasikan adanya excess capacity dan overfishing. Kebijakan yang disarankan dalam penelitian ini agar pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis kecil
di Perairan Maluku dapat optimal adalah kebijakan pembagunan mencakup pemberdayaan nelayan perikanan pelagis kecil, peningkatan kulaitas hasil
tangkapan, dan pengembangan kemitraan usaha perikanan; pembatasan dan pengawasan izin penangkapan, dan peningkatan efisiensi penangkapan;
peninkatan kualitas SDM nelayan dalam manajemen usaha, rasionalisasi alokasi alat tangkap, dan pengembangan kapasitas institusi; dan perencanaan dan
pengelolaan sumberdaya ikan berbasis kapasitas, dan pengmbangan usaha alternatif yang lebih produktif dan ekonomis di luar sektor perikanan.