Batasan Penelitian Metode Analisis Data

di beberapa waktu tertentu nelayan di pulau ini beralih menjadi menangkap ikan bawal. Penangkapan terhadap ikan selar kuning dilakukan hampir setiap hari dan bergantung pada kondisi cuaca setempat. Kondisi kegiatan penangkapan yang dilakukan hampir setiap hari ini perlu diperhatikan agar penangkapan terhadap sumberdaya ikan selar kuning dapat bersifat berkelanjutan. Hasil tangkapan ikan selar kuning ini biasanya dijual kepada pengasin ikan yang terdapat di Pulau Sebira juga karena selain menjadi nelayan beberapa masyarakat di pulau ini juga memiliki usaha pengasinan ikan. Jadi, nelayan di pulau ini tidak perlu jauh-jauh untuk menjual hasil tangkapan basahnya dan tidak perlu khawatir hasil tangkapan basahnya akan membusuk karena tidak terjual.

5.4 Armada Perikanan dan Alat Tangkap

Armada perikanan yang digunakan oleh semua nelayan di Pulau Sebira adalah kapal motor berbahan bakar solar. Kapal motor yang beroperasi di Perairan Pulau Sebira berukuran antara 4-10 GT dan terdapat 50 kapal motor. Jarak melaut yang ditempuh oleh para nelayan tergantung pada posisi rumpon, yang dimiliki oleh masing-masing nelayan, yang menjadi target fishing ground. Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan Pulau Sebira adalah one day fishing, dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai fishing ground adalah 75 menit dan rata-rata jarak tempuh 14.23 mil dari daratan Pulau Sebira. Alat tangkap yang digunakan oleh semua nelayan di Pulau Sebira adalah payang. Tahap-tahap pengoperasian alat tangkap payang oleh nelayan Pulau Sebira adalah sebagai berikut: pertama, kapten kapal menentukan lokasi keberadaan rumpon yang akan menjadi fishing ground; kedua, setelah sampai di fishing ground satu orang ABK menyelam ke laut untuk mengamati rumpon apakah terdapat ikan yang bergerombol di dekat rumpon tersebut dan melepas rumpon dari tali pelampung; ketiga, jika sudah ada keterangan terdapat ikan yang bergerombol dari ABK yang menyelam,maka kapal motor segera mengelilingi rumpon dan diiringi dengan menurunkan alat tangkap payang hingga bagian jaring payang telah masuk semua ke dalam laut; keempat, setelah selesai menurunkan payang, tugas ABK yang menyelam kembali memberi keterangan apabila ikan sudah masuk payang dan siap untuk ditarik, apabila sudah ada keterangan positif maka payang pun ditarik ke atas kapal secara manual dengan cepat dan kekuatan yang maksimum agar ikan tetap berada dalam payang; kelima, apabila ikan sudah berhasil ditarik ke atas kapal maka ikan hasil tangkapan segera dimasukkan ke dalam box dan ikan yang bukan merupakan selar kuning dipisahkan dari box.

5.5 Nelayan

Nelayan yang berada di Pulau Sebira mayoritas adalah masyarakat asli Pulau Sebira, namun ada juga nelayan yang merupakan masyarakat pendatang dari luar Pulau Sebira. Nelayan yang merupakan masyarakat pendatang biasanya berada di lokasi penelitian tergantung dari musim penangkapan ikan dan tingkat kebutuhan tenaga kerja tambahan yang dirasakan oleh nelayan pemilik kapal yang membutuhkan tenaga kerja tambahan, sehingga jumlah populasi nelayan di Pulau Sebira tidak dapat dipastikan. Nelayan yang merupakan pemilik kapal dan tergabung dalam anggota Koperasi Unit Bersama KUB Sebira Lestari adalah sebanyak 50 nelayan dan terbagi menjadi tiga kelompok nelayan. Setiap kelompok nelayan terdiri dari satu orang ketua kelompok, satu orang bendahara, dan satu orang sekretaris. Jumlah Anak Buah Kapal ABK, dalam kapal motor nelayan yang beroperasi di Perairan Pulau Sebira, untuk setiap kali melaut berkisar antara 5-7 ABK. Setiap kapal motor terdiri dari satu orang kapten kapal dan lainnya bertugas pada proses penangkapan ikan.

5.6 Karakteristik Nelayan Responden

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari sejumlah responden yang merupakan nelayan di Pulau Sebira dan nelayan tersebut merupakan nelayan ikan selar kuning. Jumlah nelayan responden dalam penelitian ini adalah 35 responden. Karakteristik nelayan responden di Pulau Sebira dalam penelitian ini digambarkan dengan umur nelayan, daerah asal nelayan, lama tinggal di Pulau Sebira, pendidikan terakhir, jumlah tanggungan, lama bekerja sebagai nelayan, dan status nelayan.

5.6.1 Umur Nelayan Responden

Umur responden merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas nelayan dalam kegiatan penangkapan ikan. Data umur nelayan responden di Pulau Sebira dibagi menjadi lima kelompok yang dimulai dari kelompok umur 11-20 tahun sampai dengan 51-60 tahun. Setiap kelompok memiliki selang sepuluh tahun. Proporsi umur nelayan responden disajikan dalam Gambar 5. Gambar 5 Umur responden Gambar 5 menunjukkan bahwa umur nelayan responden pada kelompok umur 21-30 tahun dan 31-40 tahun memiliki proporsi yang sama dengan jumlah 13 orang. Menurut Nurhasikin 2013 umur produktif seseorang berada dalam rentang umur 15-64 tahun, maka Gambar 5 dapat menggambarkan bahwa tingkat produktivitas nelayan di Pulau Sebira masih cukup tinggi.

5.6.2 Daerah Asal Nelayan

Nelayan di Pulau Sebira tidak semuanya merupakan masyarakat asli Pulau Sebira. Nelayan yang merupakan pendatang juga cukup banyak dijumpai. Nelayan yang walaupun sudah lama tinggal di Pulau Sebira dalam penelitian ini diasumsikan termasuk kedalam kelompok nelayan pendatang. Proporsi daerah asal nelayan dapat dilihat pada Gambar 6. 21-30 tahun 6 21-30 tahun 37 31-40 tahun 37 41-50 tahun 17 51-60 tahun 3

Dokumen yang terkait

Kajian Stok Sumber Daya Ikan Selar Kuning Selaroides leptolepis (Cuvier 1833) di Perairan Selat Sunda yang didaratkan di PPP Labuan, Banten

3 6 47

Dinamika Populasi dan Biologi Reproduksi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Sunda

7 28 91

ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN SELAR KUNING (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) DI PERAIRAN SELAT SUNDA, PROVINSI BANTEN

3 16 39

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 17

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 4 4

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 9

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

1 3 5

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 2

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 16

Studi Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara

0 0 13