Sumber: Hasil penelitian 2014
Gambar 16 Tingkat hasil tangkapan per upaya CPUE alat tangkap payang terkoreksi
Nilai CPUE tahun 2008 pada Gambar 15 diperoleh sebesar 0.09 tonunit, sedangkan pada Gambar 16 diperoleh nilai CPUE sebesar 0.43 tonunit. Hal ini
dapat menjelaskan bahwa tingkat produktivitas alat tangkap payang berdasarkan data terkoreksi lebih tinggi karena jumlah produksi ikan selar kuning pada data
terkoreksi lebih besar dari jumlah produksi ikan selar kuning dari data asli. Gambar 15 dan 16 menggambarkan penurunan produktivitas alat tangkap payang
yang menangkap ikan selar kuning di Perairan Kepulauan Seribu terjadi pada tahun 2008, 2009 Gambar 16, dan 2012. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar
15 dan 16 dimana nilai CPUE alat tangkap payang mengalami penurunan. Pada tahun 2011 hingga 2013 terjadi korelasi negatif antara upaya penangkapan dengan
hasil tangkapan per upaya. Korelasi negatif tersebut digambarkan dengan terjadinya penurunan produktivitas alat tangkap pada saat terjadinya peningkatan
upaya penangkapan dan terjadinya peningkatan produktivitas alat tangkap pada saat terjadinya penurunan upaya penangkapan. Jika ditinjau dari kondisi ini dapat
dikatakan bahwa peningkatan jumlah alat tangkap payang yang beroperasi di Perairan Kepulauan Seribu tidak selalu berpengaruh pada peningkatan
produktivitas alat tangkap payang tersebut.
6.1.4 Fungsi Produksi Lestari Perikanan Selar Kuning
Penelitian ini
menggunakan model
Gordon-Schaefer, dengan
pertimbangan hasil analisis regresi sederhana Lampiran 4 dan 5 antara CPUE dan tingkat upaya yang disajikan pada Tabel 4. Kedua hasil analisis regresi
0.63 0.43
0.22 0.24
0.85
0.46 1.66
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013
CP UE
T o
nu nit
Tahun
tersebut menunjukkan nilai koefisien determinasi R
2
yang mendekati satu, yaitu sebesar 0.700782704 data asli dan 0.676500055 data terkoreksi. Walpole
1992 menjelaskan bahwa nilai R
2
menunjukkan tingkat presentase dari keragaman variabel dependent yang menggambarkan adanya hubungan linear
dengan variabel independent. Nilai R
2
yang mendekati nilai satu menunjukkan bahwa model semakin baik. Nilai R
2
sebesar 0.700782704 menunjukkan bahwa 70.08 keragaman nilai CPUE dipengaruhi oleh variabel upaya dan sisanya
dipengaruhi oleh variabel lain di luar model dan nilai R
2
sebesar 0.676500055 menunjukkan bahwa 67.65 keragaman nilai CPUE dipengaruhi oleh variabel
upaya dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Estimasi model bioekonomi perikanan selar kuning di Perairan Kepulauan Seribu berdasarkan
data asli adalah y = 1.615300226 0.002575425E, sedangkan estimasi model
bioekonomi berdasarkan data terkoreksi adalah y = 1.572920213 0.002348519E. Variabel y adalah variabel dependent CPUE, koefisien intersep
1.615300226 dan 1.572920213 adalah nilai dari α, dan koefisien upaya -
0.002575425 dan -0.002348519 adalah nilai dari β. Kedua model bioekonomi ini
signifikan pada taraf nyata α = 5.
Tabel 4 Data regresi antara CPUE dan upaya perikanan selar kuning di Perairan Kepulauan Seribu
Tahun Produksi
Ton Produksi
terkoreksi Ton
Effort Unit
CPUE Tonunit
CPUE terkoreksi
Tonunit
2007 329.80
329.80 521
0.63 0.63
2008 47.60
221.45 521
0.09 0.43
2009 113.10
113.10 521
0.22 0.22
2010 126.60
126.60 521
0.24 0.24
2011 127.40
127.40 150
0.85 0.85
2012 181.70
181.70 392
0.46 0.46
2013 251.60
251.60 152
1.66 1.66
Sumber: DKP Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 2012, DKP Provinsi DKI Jakarta 2007, DKP Provinsi DKI Jakarta 2012, DKP Provinsi DKI Jakarta 2013, diolah 2014
Fungsi produksi dalam model Gordon-Schaefer terdiri dari variabel dependent dan independent. Variabel dependent dilambangkan oleh h yang
mewakili fungsi produksi atau jumlah hasil tangkapan ton, sedangkan variabel independent dalam fungsi tersebut adalah upaya E dengan satuan unit. Karena
nilai α dan β sudah diketahui dan sudah bisa disubstitusikan ke dalam fungsi