Latar Belakang Analisis Bioekonomi Perikanan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Kepulauan Seribu (Studi kasus: Pulau Sebira)

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap sumberdaya ikan selar kuning yang berada di Perairan Kepulauan Seribu. 2. Penelitian ini hanya memfokuskan pada nelayan di wilayah Perairan Pulau Sebira, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. 3. Data sekunder time series yang digunakan adalah data yang dimulai dari tahun 2007 hingga 2013 karena adanya keterbatasan dalam pengumpulan data. II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumberdaya Perikanan Tangkap

Menurut Fauzi 2010a, perikanan tidak saja diartikan aktivitas menangkap ikan termasuk hewan invertebrata lainnya seperti finfish atau ikan bersirip namun juga termasuk kegiatan mengumpulkan kerang-kerangan, rumput laut, dan sumberdaya hayati lainnya dalam satu wilayah geografis tertentu. Menurut Lackey 2005 dalam Fauzi 2010a, artian perikanan yang lebih luas adalah suatu sistem yang terdiri dari tiga komponen yakni biota perairan, habitat biota, dan manusia sebagai pengguna sumberdaya tersebut. Setiap komponen tersebut akan mempengaruhi komponen perikanan. Lackey 2005 dalam Fauzi 2010a kemudian membagi perikanan ke dalam berbagai kelompok atau tipe berdasarkan beberapa sifat, antara lain: 1. Jenis lingkungan, contoh: perikanan air tawar, danau, laut, sungai, bendungan. 2. Metode pemanenan, contoh:perikanan trawl, purse seine, dip net, dan sebagainya. 3. Jenis akses yang diizinkan, contoh: perikanan akses terbuka open access, perikanan open access dengan regulasi, perikanan dengan akses terbatas. 4. Concern organism, contoh: perikanan salmon, udang, tuna, kepiting. 5. Berdasarkan tujuan penangkapan: perikanan komersial, subsisten, perikanan rekreasi. 6. Derajat kealaman dari hewan target: total dari alam, semi budidaya, atau total budidaya. Menurut Diniah 2008, salah satu sub sektor penting yang dapat dimanfaatkan dan harus dikelola dengan baik dari alam Indonesia ini adalah subsektor perikanan tangkap. Perikanan tangkap merupakan suatu bagian penting dalam aktivitas keseharian di negara kepulauan seperti Indonesia. Perikanan tangkap merupakan suatu kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumberdaya alam, khususnya kegiatan penangkapan dan pengumpulan berbagai jenis biota yang ada di lingkungan perairan. Sumberdaya perikanan tangkap merupakan sumberdaya yang bersifat open access, hal ini berarti siapapun boleh mengeksploitasi sumberdaya ini dan tidak ada hambatan untuk keluar masuk pasar. Hal ini berhubungan erat dengan jumlah stok ikan, dimana apabila sumberdaya ikan terus menerus dieksploitasi oleh manusia maka jumlah stok ikan akan menurun dan tidak mampu mengimbangi kondisi lestari dari ikan atau dapat terjadi deplesi sumberdaya ikan. Deplesi sumberdaya ikan dapat dikurangi dengan menyeimbangkan antara aspek biologi dan aspek ekonomi dari ikan dalam kegiatan penangkapan ikan. Hal ini dikenal dengan pendekatan bioekonomi. Pendekatan bioekonomi tujuan utamanya adalah aspek ekonomi dengan kendala aspek biologi sumberdaya ikan Fauzi dan Suzy 2005.

2.2 Deskripsi Ikan Selar Kuning

Sumber: Sekolah Tinggi Perikanan 2014 Gambar 1 Ikan selar kuning Ikan selar kuning bertubuh kecil oblong dan memipih, panjang tubuhnya dapat mencapai 22 cm, namun umumnya kurang dari 15 cm. Bentuk tubuh ikan ini jorong memanjang dan pipih tegak. Bagian punggungnya berwarna biru metalik, dengan suatu garis kuning terang yang lebar memanjang dari sisi atas mata ke belakang tubuh hingga ke batang ekor. Habitat ikan selar kuning adalah di perairan pantai dan membentuk gerombolan yang besar di atas dasar pasir KKP 2014. Berikut adalah klasifikasi ikan selar kuning KKP 2014.

Dokumen yang terkait

Kajian Stok Sumber Daya Ikan Selar Kuning Selaroides leptolepis (Cuvier 1833) di Perairan Selat Sunda yang didaratkan di PPP Labuan, Banten

3 6 47

Dinamika Populasi dan Biologi Reproduksi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Selat Sunda

7 28 91

ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN SELAR KUNING (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) DI PERAIRAN SELAT SUNDA, PROVINSI BANTEN

3 16 39

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 17

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 4 4

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 9

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

1 3 5

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 2

Dinamika Perubahan Suhu dan Klorofil-a Serta Hubungannya terhadap Distribusi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis) di Perairan Pantai Timur Sumatera Utara

0 0 16

Studi Pertumbuhan dan Laju Eksploitasi Ikan Selar Kuning (Selaroides leptolepis Cuvier, 1833) di Perairan Selat Malaka Kecamatan Medan Belawan Provinsi Sumatera Utara

0 0 13