tawar. Lubang galian air tanah yang sebelumnya dibuat oleh masyarakat untuk mencuci ikan dengan air laut asin pun tidak menghasilkan air asin, melainkan air
tawar. Faktanya lubang galian air tanah tersebut dibuat kurang lebih empat meter dari bibir pantai. Kondisi ini sangat disyukuri oleh masyarakat Pulau sebira,
namun sayang perhatian masyarakat akan kebersihan lingkungan sekitarnya masih kurang diperhatikan.
5.2 Keadaan Penduduk Pulau Sebira
Pulau Sebira merupakan wilayah satu RW Rukun Warga, yakni RW 03, dengan empat RT Rukun Tetangga. Jumlah rumah tangga di Pulau Sebira adalah
sebanyak 155 Kepala Keluarga KK, dengan rincian RT 1 terdapat 46 KK, RT 2 terdapat 47 KK, RT 3 terdapat 27 KK, dan RT 4 terdapat 35 KK. Jumlah
penduduk Pulau Sebira adalah sebanyak 543 jiwa merupakan penduduk asli dan 206 jiwa merupakan penduduk musiman pendatang, dengan rincian RT 1
terdapat 153 penduduk asli dan 61 penduduk musiman, RT 2 terdapat 182 penduduk asli dan 64 penduduk musiman, RT 3 terdapat 94 penduduk asli dan 32
penduduk musiman, dan RT 4 terdapat 114 penduduk asli dan 49 penduduk musiman. Penduduk asli adalah penduduk yang sejak lahir hingga saat ini
menetap di Pulau Sebira, sedangkan yang dimaksud penduduk musiman adalah penduduk yang datang dari luar Pulau Sebira yang umumnya akan bekerja sebagai
nelayan di Pulau Sebira dalam jangka waktu tertentu. Tabel 2 Data Penduduk Pulau Sebira
No Rukun Tetangga
RT Jumlah Kepala
Keluarga KK
Jumlah Penduduk Asli
Musiman
1 1
46 153
61 2
2 47
162 64
3 3
27 94
32 4
4 35
114 49
Sumber: Publikasi Data Rukun Warga 03 Kelurahan Pulau Harapan 2013
Fasilitas pendidikan, berupa bangunan sekolah, untuk masyarakat Pulau Sebira sekarang sudah terbantu dengan didirikannya sekolah satu atap, yaitu
Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP, sehingga anak-anak di Pulau Sebira bisa memperoleh pendidikan hingga jenjang SMP ditambah
dengan adanya Bantuan Operasional Sekolah dari pemerintah. Sebelum didirikannya sekolah satu atap ini, masyarakat Pulau Sebira hanya mengenyam
pendidikan hingga bangku sekolah dasar saja dan itu pun masih jarang yang bersekolah hingga selesai. Kendalanya adalah biaya sekolah, tenaga pengajar yang
kurang, dan fasilitas pendidikan yang kurang memadai. Apabila masyarakat Pulau Sebira ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat Sekolah Menengah Atas
SMA, maka mereka harus merantau ke luar pulau atau ke Kota Jakarta. Salah satu pulau yang terdapat fasilitas pendidikan SMA di Kepulauan Seribu adalah
Pulau Pramuka, yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Kesejahteraan masyarakat di Pulau Sebira semakin membaik dengan adanya fasilitas-fasilitas penunjang kegiatan dan kebutuhan sehari-hari
masyarakatnya. Hal ini seperti yang sudah dijelaskan pada bahasan sebelumnya. Mulai dari fasilitas kesehatan, pendidikan, ibadah, olahraga, telekomunikasi,
darmaga kapal, hingga tempat yang menjual kebutuhan sehari-hari baik untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ataupun yang lainnya juga sudah terdapat di pulau
yang terletak di paling utara wilayah Kepulauan Seribu ini. Masyarakat di Pulau Sebira mayoritas beragama Islam dan yang lainnya
Kristen. Namun perbedaan ini tidak menjadikan hubungan antara masyarakat menjadi tidak baik. Masyarakat di pulau ini satu sama lain sudah menjadi seperti
saudara. Gotong royong, saling membantu, dan menghargai perbedaan satu sama lain menjadi hal yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarkat pulau ini.
Masyarakat Pulau Sebira terkenal juga dengan keramahannya kepada masyarakat pendatang yang berkunjung ke pulau ini.
5.3 Potensi Sumberdaya Perikanan Pulau Sebira
Potensi sumberdaya perikanan tangkap yang terdapat di Pulau Sebira adalah sumberdaya ikan selar kuning. Potensi sumberdaya ikan selar kuning di
pulau ini cukup besar. Hal ini dapat dibuktikan dengan nelayan yang berada di
Pulau Sebira, yang mana semua nelayannya menangkap ikan selar kuning. Ikan selar kuning merupakan komoditas tangkapan utama nelayan setempat, walaupun
di beberapa waktu tertentu nelayan di pulau ini beralih menjadi menangkap ikan bawal. Penangkapan terhadap ikan selar kuning dilakukan hampir setiap hari dan
bergantung pada kondisi cuaca setempat. Kondisi kegiatan penangkapan yang dilakukan hampir setiap hari ini perlu diperhatikan agar penangkapan terhadap
sumberdaya ikan selar kuning dapat bersifat berkelanjutan. Hasil tangkapan ikan selar kuning ini biasanya dijual kepada pengasin ikan
yang terdapat di Pulau Sebira juga karena selain menjadi nelayan beberapa masyarakat di pulau ini juga memiliki usaha pengasinan ikan. Jadi, nelayan di
pulau ini tidak perlu jauh-jauh untuk menjual hasil tangkapan basahnya dan tidak perlu khawatir hasil tangkapan basahnya akan membusuk karena tidak terjual.
5.4 Armada Perikanan dan Alat Tangkap
Armada perikanan yang digunakan oleh semua nelayan di Pulau Sebira adalah kapal motor berbahan bakar solar. Kapal motor yang beroperasi di Perairan
Pulau Sebira berukuran antara 4-10 GT dan terdapat 50 kapal motor. Jarak melaut yang ditempuh oleh para nelayan tergantung pada posisi rumpon, yang dimiliki
oleh masing-masing nelayan, yang menjadi target fishing ground. Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan Pulau Sebira adalah one day
fishing, dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mencapai fishing ground adalah 75 menit dan rata-rata jarak tempuh 14.23 mil dari daratan Pulau Sebira.
Alat tangkap yang digunakan oleh semua nelayan di Pulau Sebira adalah payang. Tahap-tahap pengoperasian alat tangkap payang oleh nelayan Pulau
Sebira adalah sebagai berikut: pertama, kapten kapal menentukan lokasi keberadaan rumpon yang akan menjadi fishing ground; kedua, setelah sampai di
fishing ground satu orang ABK menyelam ke laut untuk mengamati rumpon apakah terdapat ikan yang bergerombol di dekat rumpon tersebut dan melepas
rumpon dari tali pelampung; ketiga, jika sudah ada keterangan terdapat ikan yang bergerombol dari ABK yang menyelam,maka kapal motor segera mengelilingi
rumpon dan diiringi dengan menurunkan alat tangkap payang hingga bagian jaring payang telah masuk semua ke dalam laut; keempat, setelah selesai
menurunkan payang, tugas ABK yang menyelam kembali memberi keterangan