Gambar 14 menggambarkan jumlah upaya penangkapan ikan selar kuning bersifat konstan dari tahun 2007-2010 yaitu sebesar 521 unit. Pada tahun 2011
upaya penangkapan ikan selar kuning mengalami penurunan menjadi 150 unit dan pada tahun 2012 upaya penangkapan ikan selar kuning kembali mengalami
peningkatan yaitu sebesar 392 unit. Namun pada tahun 2013 upaya penangkapan selar kuning kembali menurun mejadi 152 unit. Tingkat upaya penangkapan selar
kuning dipengaruhi oleh intensitas perawatan pada alat tangkap payang yang dilakukan oleh para nelayan untuk menghambat dan mengatasi kondisi
penyusutannya disamping ada juga bantuan dari pemerintah dan adanya beberapa nelayan perikanan tangkap yang beralih menjadi nelayan perikanan budidaya
maupun kegiatan lainnya
2
.
6.1.3 Hasil Tangkapan per Upaya CPUE Alat Tangkap Payang
Besar hasil tangkapan per upaya CPUE alat tangkap payang yang dihasilkan dari tahun 2007-2013 cukup fluktuatif, baik itu untuk CPUE yang
menggunakan data produksi yang asli maupun yang sudah terkoreksi. Hal ini disebabkan adanya hubungan antara CPUE dengan jumlah hasil tangkapan dan
upaya penangkapan. Tujuan dianalisisnya CPUE adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas alat tangkap payang yang menangkap ikan selar kuning di Perairan
Kepulauan Seribu. Nilai rata-rata CPUE dari tahun 2007-2013 berdasarkan data asli adalah 0.59 tonunit, sedangkan berdasarkan data hasil pengoreksian adalah
0.64 tonunit. Kedua hasil CPUE alat tangkap payang dari tahun 2007-2013 tersebut disajikan pada Gambar 15 dan 16.
Sumber: Hasil penelitian 2014
Gambar 15 Tingkat hasil tangkapan per upaya CPUE alat tangkap payang
0.63 0.09
0.22 0.24
0.85
0.46 1.66
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013
C P
U E
T onuni
t
Tahun
2
Wawancara dengan Bapak M. Arifin, Kepala Seksi Perikanan DKP Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu pada tanggal 15 Agustus 2014
Sumber: Hasil penelitian 2014
Gambar 16 Tingkat hasil tangkapan per upaya CPUE alat tangkap payang terkoreksi
Nilai CPUE tahun 2008 pada Gambar 15 diperoleh sebesar 0.09 tonunit, sedangkan pada Gambar 16 diperoleh nilai CPUE sebesar 0.43 tonunit. Hal ini
dapat menjelaskan bahwa tingkat produktivitas alat tangkap payang berdasarkan data terkoreksi lebih tinggi karena jumlah produksi ikan selar kuning pada data
terkoreksi lebih besar dari jumlah produksi ikan selar kuning dari data asli. Gambar 15 dan 16 menggambarkan penurunan produktivitas alat tangkap payang
yang menangkap ikan selar kuning di Perairan Kepulauan Seribu terjadi pada tahun 2008, 2009 Gambar 16, dan 2012. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar
15 dan 16 dimana nilai CPUE alat tangkap payang mengalami penurunan. Pada tahun 2011 hingga 2013 terjadi korelasi negatif antara upaya penangkapan dengan
hasil tangkapan per upaya. Korelasi negatif tersebut digambarkan dengan terjadinya penurunan produktivitas alat tangkap pada saat terjadinya peningkatan
upaya penangkapan dan terjadinya peningkatan produktivitas alat tangkap pada saat terjadinya penurunan upaya penangkapan. Jika ditinjau dari kondisi ini dapat
dikatakan bahwa peningkatan jumlah alat tangkap payang yang beroperasi di Perairan Kepulauan Seribu tidak selalu berpengaruh pada peningkatan
produktivitas alat tangkap payang tersebut.
6.1.4 Fungsi Produksi Lestari Perikanan Selar Kuning
Penelitian ini
menggunakan model
Gordon-Schaefer, dengan
pertimbangan hasil analisis regresi sederhana Lampiran 4 dan 5 antara CPUE dan tingkat upaya yang disajikan pada Tabel 4. Kedua hasil analisis regresi
0.63 0.43
0.22 0.24
0.85
0.46 1.66
0.00 0.50
1.00 1.50
2.00
2007 2008
2009 2010
2011 2012
2013
CP UE
T o
nu nit
Tahun