ini dapat dikarenakan baik peta wisata maupun papan petunjuk jalan serta bentuk informasi lainnya masih sulit untuk ditemukan sehingga sebagian pengunjung
lebih memilih bertanya langsung kepada pengelola maupun pedagang di sekitar kawasan untuk mengetahui informasi wisata yang diperlukan. Gambar 26
berikut menunjukkan proporsi penilaian responden mengenai penyediaan informasi di TWA Situ Gunung.
3 24
46 27
sangat memadai memadai
kurang memadai tidak ada
Gambar 26. Penilaian Responden Pengunjung TWA Situ Gunung Mengenai Penyediaan Informasi Tahun 2009
6.2.5. Aksesibilitas
Menurut segi aksesibilitas yang meliputi kondisi jalan, mudah atau tidaknya menemukan kendaraan umum serta alur jalan yang dilalui, 13
responden menilai sangat mudah. Sebagian besar responden berpendapat bahwa aksesibilitas menuju Taman Wisata Alam Situ Gunung relatif mudah yakni
sebesar 50. Sebanyak 31 responden mengatakan sulit dan hanya 6 sisanya yang berpendapat aksesibilitas menuju tempat wisata tersebut sangat sulit untuk
dilalui. Mereka yang berpendapat bahwa aksesibilitas menuju TWA Situ Gunung
sangat sulit untuk dilalui, sebagian besar merupakan pengguna kendaraan pribadi.
Adapun penilaian tersebut berdasarkan alur jalan yang berkelok-kelok serta kondisi jalan dalam kawasan wisata yang berbatu dan berlubang. Oleh karena itu,
diperlukan suatu upaya dari pengelola lokasi wisata setempat untuk memperbaiki jalan dalam kawasan wisata sehingga dapat meningkatkan kenyamanan
pengunjung yang membawa kendaraan. Gambar 27 menunjukkan proporsi penilaian responden mengenai aksesibilitas di tempat wisata tersebut.
13
50 31
6 sangat mudah
mudah sulit
sangat sulit
Gambar 27. Penilaian Responden Pengunjung TWA Situ Gunung Mengenai Aksesibilitas Tahun 2009
6.2.6. Kebersihan Tempat Wisata
Faktor kebersihan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan dan pengembangan lebih lanjut dari suatu kawasan wisata.
Menurut hasil penelitian, hanya 6 yang mengemukakan bahwa kebersihan TWA Situ Gunung tidak ada masalah. Responden menyatakan sedang karena belum
merasa terganggu dengan kondisi kebersihan di kawasan wisata tersebut sebanyak 59. Sisanya 35 merupakan pengunjung yang menyatakan bermasalah. Dinilai
demikian dikarenakan banyaknya sampah yang berserakan akibat aktivitas wisata, kurangnya tempat pembuangan sampah, rumput yang tumbuh tinggi serta
minimnya petugas kebersihan.
Menurut hasil observasi diketahui bahwa proses pembuangan sampah dilakukan oleh para pedagang yang melakukan aktivitas ekonomi di lokasi
tersebut. Oleh karena itu, perlu dijadikan bahan pertimbangan bagi pengelola untuk menambah unit kebersihan dalam pengelolaan sampah serta perawatan
ruang terbuka hijau agar tercipta lingkungan yang bersih, indah dan nyaman bagi pengunjung yang melakukan rekreasi. Gambar 28 berikut menunjukkan proporsi
responden mengenai penilaian kebersihan di TWA Situ Gunung.
35
59 6
bermasalah sedang
tidak ada masalah
Gambar 28. Penilaian Responden Pengunjung TWA Situ Gunung Mengenai Kebersihan Tahun 2009
6.2.7. Penilaian Wisatawan terhadap Kualitas Udara