Cara Kedatangan Jumlah Rombongan Alat Transportasi

berwisata. Diharapkan dengan semakin tingginya pendapatan, alokasinya terhadap kegiatan rekreasi juga semakin meningkat sehingga nilai kesediaan membayar dari pengunjung juga dapat bertambah. Hal ini dapat menjadi dasar pertimbangan pengelola dalam menentukan harga tiket yang berlaku demi perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana pariwisata di Taman Wisata Alam Situ Gunung. 22 24 25 9 7 4 9 500.000 500.000-1.000.000 1.000.001-1.500.000 1.500.001-2.000.000 2.000.001-2.500.000 2.500.001-3.000.000 3.000.000 Gambar 12. Sebaran Pendapatan Responden Pengunjung TWA Situ Gunung Tahun 2009

6.1.6. Cara Kedatangan

Sebagian besar pengunjung Taman Wisata Alam Situ Gunung mendatangi tempat wisata tersebut secara berkelompok baik dengan keluarga, teman-teman maupun rekan kerja di perusahaan. Pengunjung yang datang dengan cara demikian yaitu sebesar 85. Pengunjung lainnya memutuskan untuk mengunjungi tempat wisata tersebut bersama pasangannya sebanyak 13 dan 2 sisanya datang untuk berwisata sendirian. Berdasarkan informasi tersebut, penyediaan paket-paket wisata dapat menjadi alternatif tawaran bagi pengunjung TWA Situ Gunung yang datang secara berkelompok, sehingga aktivitas wisata dapat lebih terorganisir. Gambar 13 menunjukkan proporsi cara kedatangan pengunjung TWA Situ Gunung. 85 13 2 Kelompok Pasangan Sendiri Gambar 13. Sebaran Cara Kedatangan Responden Pengunjung TWA Situ Gunung Tahun 2009

6.1.7. Jumlah Rombongan

Berdasarkan hasil observasi di lapangan, diketahui bahwa wisatawan yang mengunjungi TWA Situ Gunung sebagian besar memutuskan untuk datang secara berkelompok dengan jumlah anggota rombongan 10 orang 69. Pengunjung lainnya datang dengan jumlah rombongan antara 10-27 orang 27 dan sisanya datang dalam jumlah rombongan yang besar yakni di atas 27 orang 4. Adapun wisatawan yang berkunjung dengan jumlah rombongan relatif banyak, biasanya merupakan perusahaan ataupun rombongan mahasiswa yang melakukan aktivitas outbond. Hal ini kembali dijadikan bahan pertimbangan bagi pengelola untuk meningkatkan fasilitas wisata, baik mengenai lahan parkir maupun fasilitas lainnya, agar kapasitas dari tempat wisata tersebut dapat mencukupi jumlah rombongan atau wisatawan yang datang. Adapun proporsi jumlah rombongan dapat dilihat pada Gambar 14 berikut ini. 69 27 4 10 orang 10-27 orang 27 orang Gambar 14. Sebaran Jumlah Rombongan Pengunjung TWA Situ Gunung Tahun 2009

6.1.8. Alat Transportasi

Berdasarkan alat transportasi yang digunakan wisatawan menuju tempat wisata, sebagian besar pengunjung TWA Situ Gunung datang dengan menggunakan kendaraan roda dua yakni sebanyak 47. Pengunjung lainnya datang dengan menggunakan mobil pribadi sebanyak 22. Sisanya memutuskan untuk mengunjungi lokasi wisata dengan menggunakan kendaraan umum 17, kendaraan charter atau bus 9 dan berjalan kaki 5. Wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini didominasi oleh mereka yang datang berkelompok dengan menggunakan motor pribadi. Selain dianggap lebih ekonomis, kendaraan ini juga dinilai lebih sesuai dengan aksesibilitas di lokasi wisata tersebut. Kendaraan roda empat umumnya digunakan oleh pengunjung yang membawa rombongan keluarganya. Bus biasanya digunakan oleh rombongan karyawan perusahaan atau pun rombongan mahasiswa yang hendak melakukan aktivitas outbond. Sedangkan mereka yang memilih berjalan kaki merupakan wisatawan lokal yang bertempat tinggal tidak jauh dari Taman Wisata Alam Situ Gunung. Gambar 15 menunjukkan sebaran alat transportasi yang digunakan pengunjung TWA Situ Gunung. 22 47 17 9 5 mobil motor umum charterbus berjalan kaki Gambar 15. Sebaran Alat Transportasi yang digunakan Responden Pengunjung TWA Situ Gunung Tahun 2009

6.1.9. Sumber Informasi Lokasi