Taman Wisata Alam Barang Publik

3. menurut alat transportasi a. pariwisata darat bis mobil pribadi, kereta api b. pariwisata tirta laut, sungai, danau c. pariwisata dirgantara 4. menurut letak geografis a. pariwisata domestik nasional, menunjukkan arus wisata yang dilakukan oleh warga dan penduduk asing yang bertugas di sana, yang terbatas dalam suatu negara tertentu. b. pariwisata regional, yakni kepergian wisatawan terbatas pada beberapa negara yang membentuk suatu kawasan pariwisata, misalnya perjalanan wisatawan di negara-negara Eropa Barat c. pariwisata internasional, yang meliputi gerak wisatawan dari satu negara ke negara lain di dunia. 5. menurut umur, dibedakan menjadi pariwisata remaja dan pariwisata dewasa. 6. menurut jenis kelamin, pariwisata dibedakan menjadi pariwisata pria dan pariwisata wanita. 7. menurut tingkat harga dan tingkat sosial, jenis pariwisata terdiri dari pariwisata taraf lux, pariwisata taraf menengah dan pariwisata taraf jelata.

2.4. Taman Wisata Alam

Pengertian Taman Wisata Alam TWA berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia PP Nomor 68 Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam, dalam pasal 1 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan Taman Wisata Alam adalah Kawasan Pelestarian Alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam. Pengertian Kawasan Alam itu sendiri adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Pada pasal 33 dalam PP RI Nomor 68 Tahun 1998 tersebut dijelaskan pula bahwa suatu kawasan ditetapkan sebagai Kawasan Taman Wisata Alam, apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. mempunyai daya tarik alam berupa tumbuhan, satwa atau ekosistem gejala alam serta formasi geologi yang menarik, 2. mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelestarian fungsi potensi dan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi pariwisata dan rekreasi alam, 3. kondisi lingkungan di sekitarnya mendukung upaya pengembangan pariwisata alam.

2.5. Barang Publik

Suatu barang publik merupakan barang-barang yang tidak dapat dibatasi siapa penggunanya dan sebisa mungkin seseorang tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mendapatkannya. Barang publik public goods adalah barang yang apabila dikonsumsi oleh individu tertentu tidak akan mengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut. Selanjutnya, barang publik sempurna pure public goods didefinisikan sebagai barang yang harus disediakan dalam jumlah dan kualitas yang sama terhadap seluruh anggota masyarakat Aristo, 2005. Selanjutnya Aristo 2005 menyatakan bahwa barang publik memiliki dua sifat atau dua aspek yang terkait dengan penggunaannya, yaitu :  Non-rivalry. Non-rivalry dalam penggunaan barang publik berarti bahwa penggunaan satu konsumen terhadap suatu barang tidak akan mengurangi kesempatan konsumen lain untuk juga mengkonsumsi barang tersebut. Setiap orang dapat mengambil manfaat dari barang tersebut tanpa mempengaruhi manfaat yang diperoleh orang lain.  Non-excludable. Sifat non-excludable barang publik ini berarti bahwa apabila suatu barang publik tersedia, tidak ada yang dapat menghalangi siapapun untuk memperoleh manfaat dari barang tersebut, dengan kata lain setiap orang memiliki akses ke barang tersebut. Dalam konteks pasar, maka baik mereka yang membayar maupun tidak membayar dapat menikmati barang tersebut. Sebuah barang publik disebut sebagai pure public goods atau barang publik murni apabila memiliki dua sifat ini secara absolut.

2.6. Penilaian Ekonomi