X
7
= Waktu tempuh dari tempat keberangkatan hingga kembali ke
tempat asal jam. X
8
= Waktu yang dihabiskan responden di lokasi wisata jam.
X
9
= Pengetahuan pengunjung mengenai tempat wisata yang dituju.
Dihitung berdasarkan jangka waktu responden mengetahui tempat wisata tersebut tahun.
X
10 =
Jumlah tanggungan pengunjung orang. D
1
= Dummy daya tarik lokasi yang menyebabkan pengunjung ingin
melakukan kunjungan kembali atau tidak, dimana semakin baik respon pengunjung maka semakin sering seseorang untuk
melakukan kunjungan lagi ke lokasi ini. Daya tarik dikategorikan menjadi : ingin berkunjung kembali 1 dan tidak ingin berkunjung
kembali 0. D
2
= Dummy status hari pengunjung melakukan wisata, yang
dikategorikan dimana hari libur 0 dan hari biasa 1. D
3
= Dummy jenis kelamin, dimana laki-laki dikategorikan 1 dan
perempuan 0. e
i
= Error term.
4.4. Pendugaan Surplus Konsumen
Setelah mengetahui fungsi permintaan maka kita dapat mengukur surplus konsumen yang merupakan proxy dari nilai WTP terhadap lokasi rekreasi. Surplus
konsumen tersebut dapat diukur melalui formula : WTP
≈ Consumer Surplus = Y
2
2b
1
dengan Y adalah jumlah kunjungan yang dilakukan oleh individu i dan b
1
adalah koefisien dari biaya perjalanan Fauzi, 2006.
4.5. Hipotesis Penelitian
1. Biaya perjalanan ke lokasi wisata, jarak tempuh, waktu tempuh dan jumlah
tanggungan keluarga diduga berpengaruh nyata secara negatif terhadap kunjungan ke Taman Wisata Alam Situ Gunung.
2. Pendapatan, umur, jumlah rombongan, lamanya kunjungan wisata dan
lama mengetahui lokasi diduga berpengaruh nyata secara positif terhadap kunjungan ke Taman Wisata Alam Situ Gunung.
3. Jenis kelamin, daya tarik dan status hari diperkirakan dapat berpengaruh
nyata terhadap kunjungan ke Taman Wisata Alam Situ Gunung. Keterkaitan dalam metode penelitian ditunjukkan pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Keterkaitan antara Tujuan, Jenis Data, Metode Pengambilan Sampel dan Metode Analisis Data
No Tujuan
Jenis Data
Metode Pengambilan
Sampel
Metode Analisis Data
1
Karakteristik pengunjung TWA
Situ Gunung Data
Primer, Data
sekunder Purposive sampling
Analisis Deskriptif
2
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan wisata ke TWA Situ
Gunung Data
Primer Purposive sampling
Metode Biaya Perjalanan
3
Nilai manfaat ekonomi TWA
Situ Gunung Data
Primer, Data
sekunder Purposive sampling
Surplus Konsumen
V. GAMBARAN UMUM
5.1. Lokasi dan Kondisi Geografis
Taman Wisata Alam Situ Gunung mempunyai luas 120 Ha. Secara administrasi pemerintahan, tempat wisata ini terletak di Desa Gede Pangrango,
Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Secara astronomis berada pada koordinat 106
o
54’ 37” - 106
o
55’ 30” BT dan 06
o
39’ 40” – 06
o
41’ 12” LS. TWA Situ Gunung terletak di kaki Gunung Gede Pangrango pada
ketinggian antara 950-1.150 meter di atas permukaan laut. Keadaan topografinya sebagian kecil datar dan sebagian besar berbukit. Adapun curah hujan di area ini
berkisar antara 3.500- 4.000 mm pertahun dengan 106 - 187 hari hujan per tahun. Suhu udara berkisar 16 - 28
o
C dengan kelembaban rata-rata 84. Cara untuk mencapai Taman Wisata Alam Situ Gunung dapat ditempuh
melalui dua jalur yaitu : 1.
Jakarta – Bogor – Cisaat – Situ Gunung yang jaraknya mencapai 123 km. 2.
Bandung – Sukabumi – Cisaat dengan jarak kurang lebih 108 km. Lokasi TWA Situ Gunung dapat dicapai dengan mudah. Adapun sarana
yang tersedia untuk menuju lokasi tersebut salah satunya yaitu kendaraan umum dengan trayek Kadudampit - Cisaat. Jarak tempuh dari Cisaat ke Situ Gunung
kurang lebih 7 km. Jalan menuju Taman Wisata Alam Situ Gunung merupakan jalan aspal yang dapat dilalui baik oleh kendaraan roda dua, kendaraan roda empat
maupun bus atau truk. Berbagai sarana dan prasarana yang disediakan di TWA Situ Gunung
antara lain adalah sebagai berikut :
- pasanggrahan yang tersedia sebanyak empat buah dan sebuah aula yang
dapat menampung lebih dari 200 orang -
bumi perkemahan seluas 5 Ha di bawah tegakan hutan damar -
kantor pusat informasi dan pelayanan -
jalan setapak dibuat dengan maksud untuk memperlancar dan sekaligus memberikan petunjuk bagi wisatawan tentang potensi yang ada dalam
kawasan, karena itu jalan setapak ini dibuat sebagai penghubung tempat- tempat yang mempunyai potensi dan atraksi wisata
- kafetaria, menyediakan dan melayani kebutuhan makanan dan minuman
- kios cindremata diperuntukkan bagi wisatawan untuk membeli kenang-
kenangan -
shelter yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai sambil menikmati pemandangan alam
- fasilitas lainnya yaitu berupa tempat parkir, mushola, MCK, taman
bermain dan teater alam TWA Situ Gunung adalah salah satu tempat wisata di Sukabumi yang
menyajikan suasana pegunungan yang cukup kental. Jika mengunjungi tempat wisata ini, bukan hanya pemandangan indah yang ditawarkan, tetapi sekaligus
rute tracking melewati membelah bukit dan pinggir danau. Berbagai sumberdaya alam yang dimiliki oleh tempat wisata tersebut sangat potensial untuk
dikembangkan lebih lanjut, terlebih lagi TWA Situ Gunung merupakan tempat wisata yang cukup banyak diminati. Tabel 3 menunjukkan jumlah kunjungan
wisatawan TWA Situ Gunung selama periode Mei 2008- April 2009.
Tabel 3. Jumlah Kunjungan di TWA Situ Gunung Peeriode Mei 2008-
April 2009
Bulan 2008 Jumlah Kunjungan orang
Mei 1851
Juni 2377
Juli 3142
Agustus 2560
September 706
Oktober 7131
November 1486
Desember 2206
Bulan 2009 Jumlah Kunjungan
Januari 1963
Februari 1098
Maret 2469
April 1630
TOTAL 28619
Objek wisata ini juga memberlakukan tiket masuk bagi orang dewasa yaitu Rp 6.500,00. Berdasarkan cara kedatangan, pengunjung yang menggunakan
kendaraan roda dua dikenakan biaya Rp 1.500,00, kendaraan roda empat dikenakan biaya Rp 2.500,00, dan untuk kendaraan roda enam dikenakan biaya
Rp 6.000,00. Selain itu, TWA Situ Gunung menyediakan fasilitas akomodasi berupa wisma yang disewakan. Tarif wisma dibedakan berdasarkan luasan, antara
lain Wisma Standar dengan tarif Rp 300.000,00, Wisma Deluxe dikenakan tarif Rp 450.000,00, dan Aula dengan tarif sewa Rp 700.000,00. Di samping itu, untuk
fasilitas outbond dikenakan tarif sebesar Rp 500.000,00.
5.2. Latar Belakang Taman Wisata Alam Situ Gunung