Efektivitas Pemupukan Fosfat TINJAUAN PUSTAKA

yang mendekati jenuh dari bahan pupuk fosfat berada di sekitar pupuk berbentuk granul dan droplet. Tisdale et al. 1985.

2.7. Efektivitas Pemupukan Fosfat

Sejumlah sifat pupuk dan kondisi tanah mempengaruhi junlah pupuk yang diberikan ke tanah dan juga mempengaruhi efektivitasnya di dalam tanah. Menurut Tisdale et al. 1985 hal yang mempengaruhi efektivitas pemupukan fosfat adalah 1 Pengaruh dari ukuran granul, 2 Kadar air Tanah, 3 Distribusi granul, 4 Tingkat aplikasi, 5 Residu fosfat. Dibawah kondisi tropik, dimana fosfat terlarut mudah tercuci dari tanah pasir masam, maka aplikasi dari batuan fosfat diperlukan. Percobaan dengan tebu di Hawai menunjukkan bahwa batuan fosfat memiliki keefektivan yang sama dengan superfosfat Ayers and Haghara 1961 dalam Mengel dan Kirkby 1982. 2.8. Masalah Fosfor Sebagian tanah mengandung zat yang menyediakan total P, sebagain besar dari itu tinggal dalam bentuk iner, dan hanya kurang dari 10 dari P tanah yang masuk dalam siklus hewan-tanaman Kucey et al. 1989 dalam Sundara et al. 2002. Akibatnya kekurangan P meluas dan sebagian besar pupuk P diperlukan untuk menjaga produksi pangan. Walaupun P dalam pupuk ini mulanya tersedia bagi tanaman, namun akhirnya itu secara cepat berekasi dengan tanah dan menjadi makin kurang tersedia untuk diambil tanaman. Penambahan ke tanah fosfat terlarut kemudian berekasi dengan komponen-komponen tanah dan membentuk senyawa yang kurang larut Sundara et al. 2002. Soepardi 1983 menyatakan, salah satu masalah fosfor yang terpenting adalah sebagian fosfor tidak tersedia bagi tanaman, dan juga bila fosfor larut ditambahkan ke dalam tanah, sebagian dari fosfor tersebut diikat dan dibuat menjadi tidak tersedia bagi tanaman, sekalipun keadaan tanah sangat baik. Pemakaian pupuk fosfat hampir sebanding dengan pemakaian pupuk nitrogen. Namun demikian kehilangan fosfor dari tanah terangkut tanaman adalah rendah dibandingkan dengan nitrogen dan kalium, dalam banyak hal berkisar antara seperempat hingga sepertiga unsur tersebut. Secara singkat, masalah menyeluruh dari fosfor adalah :1 jumlah sedikit yang terdapat dalam tanah 2 ketidaktersediaan fosfor yang sudah ada dalam tanah 3 adanya fiksasi fosfor yang kontras. Pada tanah tua fosfat akan membentuk komplek hidrooksida Fe-P, hidrooksida Al-P, sedang pada tanah alkali mebentuk komplek Ca-P. Pada tanah Andosol akan berikatan dengan alofan membentuk alofan fosfat Leiwakabessy 1989 dalam Lestari 1994 sedangkan pada kondisi masam ion Al dan Fe bereaksi dengan ion fosfat membentuk gaeam Fe-P atau Al-P yang tidak larut. Pupuk fosfat CaH 2 PO 42 diberikan ke tanah akan berubah seperti gambar 1 Hanafiah 2005 menyatakan dibanding N, maka P-tersedia dalam tanah relatif cepat menjadi tidak tersedia akibat segera 1 terikat oleh kation tanah terutama Al dan Fe pada kondisi masam atau dengan Ca dan Mg pada kondisi netral yang kemudian mengalami presipitasi pengendapan atau 2 terfiksasi pada permukaan positif koloidal tanah liat dan oksida AlFe atau lewat pertukaran kation terutama dengan OH - . CaH 2 PO 4 2 P tersedia H 2 O H 3 PO4 + CaHPO4 P kurang tersedia Al OH 3 atau Fe OH 3 Al OH 2 H 2 PO 4 + Fe OH 2 H 2 PO 4 P tidak tersedia Gambar 1 Bentuk P dalam tanah Tisdale et al. 1985 menyatakan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi retensi fosfat dalam tanah. Faktor tersebut antara lain : 1 sifat alamiah dan jumlah unsur tanah, 2 pH, 3 ion-ion lainnya, 4 kinetik, dan 5 kejenuhan dari komplek jerapan.

2.9. Kebutuhan Fosfor Tanaman

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Dua Kombinasi Pupuk dan Perlakuan Pembuangan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium sp)

0 15 69

PENGARUH IMBANGAN PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK N, P DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI TANAH REGOSOL

0 2 11

PENGARUH IMBANGAN PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK N, P DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI TANAH REGOSOL

3 20 92

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 7 63

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 2 10

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 2

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 3

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 8

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 2

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 16