Jumlah Bakal Bunga Kualitas Panen

pemberian pupuk hayati 50 ml dan pupuk P 50 P dan 100 P menunjukkan tinggi akhir yang lebih besar dibandingkan dengan perlakuan 0 ml pupuk hayati + 0 P. Perlakuan yang menunjukkan tinggi akhir rata-rata yang paling tinggi dari semua perlakuan adalah 50 ml pupuk hayati+50 P, dengan nilai tinggi akhir 100.7 cm.

4.4.2. Jumlah Bakal Bunga

Fase generatif dari pertumbuhan tanaman terdapat pada 9 MST, 10 MST dan 11 MST. Jumlah bakal bunga pada 9 MST tidak berbeda nyata untuk setiap perlakuan. Hal ini disebabkan jumlah P-tersedia yang terdapat dalam tanah belum mampu memberikan pengaruh terhadap bakal bunga. Secara rata-rata, perlakuan yang memberikan jumlah bakal bunga yang paling tinggi pada 9 MST adalah 50 ml pupuk hayati+50 P, yakni sebesar 19.2 bakal bunga. Sedangkan perlakuan yang memiliki nilai bakal bunga terkecil adalah 0 ml pupuk hayati+50 P, yakni sebesar 15.2 bakal bunga. Jumlah bakal bunga pada 10 MST juga menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata untuk setiap perlakuan. Hal ini juga disebabkan belum terdapatnya pengaruh pemberian pupuk hayati dan pupuk P terhadap jumlah bakal bunga. Pada 10 MST, jumlah bakal bunga terbesar terdapat perlakuan 50 ml pupuk hayati+50 P, yakni sebesar 26.4 bakal bunga, sedangkan jumlah bakal bunga terkecil pada perlakuan 0 ml pupuk hayati+50 P, yakni sebesar 20.4 bakal bunga.. Tabel 12 Pengaruh pemberian pupuk hayati dan pupuk P terhadap jumlah bakal bunga buah. Perlakuan Jumlah Bakal Bunga Buah Waktu pengamatan MST 9 10 11 0 ml pupuk hayati+0 P 18.2 22.6 25.4ab 0 ml pupuk hayati+50 P 15.2 20.4 23.4b 0 ml pupuk hayati+100 P 17.4 24.0 28.8ab 50 ml pupuk hayati+0 P 18.8 25.6 31.2ab 50 ml pupuk hayati+50 P 19.2 26.4 32.6a 50 ml pupuk hayati+100 P 16.2 22.2 26.4ab Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan antar perlakuan tidak berbeda nyata pada Duncan taraf kepercayaan 95 α = 5 Jumlah bakal bunga 11 MST menujukkan nilai yang berbeda nyata antara perlakuan 0 ml pupuk hayati + 0 P, 0 ml pupuk hayati + 100 P,50 ml pupuk hayati+0 P, 50 ml pupuk hayati + 0 P dengan perlakuan 0 ml pupuk hayati +5 0 P dan 50 ml pupuk hayati + 50 P. Hal ini dikarenakan pada 11 MST jumlah P-tersedia yang terdapat dalam tanah berperan dalam pemunculan bakal bunga dari tanaman. Secara rata-rata, jumlah bakal bunga yang memiliki nilai yang tertinggi terdapat pada perlakuan 50 ml pupuk hayati + 50 P yakni sebesar 32.6 bakal bunga. Sedangkan jumlah bakal bunga terkecil terdapat pada perlakuan 0 ml pupuk hayati + 50 P yakni sebesar 23.4 bakal bunga. Berdasarkan jumlah bakal bunga yang dihasilkan pada fase generatif, maka perlakuan yang sangat baik dalam pemunculan bakal bunga adalah perlakuan 50 ml pupuk hayati + 50 P.

4.4.3. Jumlah Tangkai Bunga per Tahap Panen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Dua Kombinasi Pupuk dan Perlakuan Pembuangan Pucuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Krisan (Chrysanthemum morifolium sp)

0 15 69

PENGARUH IMBANGAN PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK N, P DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI TANAH REGOSOL

0 2 11

PENGARUH IMBANGAN PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK N, P DAN K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annum L.) DI TANAH REGOSOL

3 20 92

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 7 63

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 2 10

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 2

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 3

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 8

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 2

Aplikasi Pupuk SP-36 dan Pupuk Kandang Sapi terhadap Ketersediaan dan Serapan Fosfor serta Pertumbuhan Tanaman Jagung pada Tanah Inceptisol Kwala Bekala

0 0 16